Part 24

9.1K 586 44
                                    

"Kamu bunuh aja aku itu jauh lebih baik dibanding aku harus menjauhi kamu!" Ucap Ali.

Membuat semuanya terlojak kaget.

"Aku ikhlas kalo itu membuatmu memaafkanku." Ucap Ali lagi menunduk.

"Aku sedang tidak ingin bertemu dengan dia ma, tolong suruh dia pergi." Ucap Prilly pada Nia.

Nia pun menatap nanar Ali.

"Ali sebaiknya kamu pulang dulu ya." Ucap Nia.

Ali pun menggeleng.

"Ok kalo kamu gak mau pergi aku yang pergi!" Ucap Prilly lalu mencopot alat infusnya tetapi di tahan oleh Ali.

"No please don't do that!" Ucap Ali.

"Oke aku akan pergi, tolong jaga Prilly ya ma." Ucap Ali dengan wajah sendunya.

"Iya Li." Ucap Nia.

"Jaga diri kamu dan juga anak kita ya." Ucap Ali menatap Prilly.

Sedangkan Prilly membuang muka ke arah lain.

"I love you so much." Ucap Ali lagi lalu pergi.

"Prilly kamu cepat sembuh ya mommy sama daddy selalu ada buat kamu kapan pun kamu mau." Ucap Eleanor.

Prilly pun tersenyum kecil dan menangguk.

"Kami pulang dulu." Ucap Vigo.

"Hati hati ya." Ucap Nia.

Eleanor dan Vigo pun keluar dari ruangan Prilly.

"Prilly enggak seharusnya kamu memperlakukan Ali kaya tadi." Ucap Nia.

"Ma aku sedang enggak minat untuk membicarakan ini." Ucap Prilly.

Nia pun menghela nafasnya.

"Yaudah sekarang kamu istirahat." Ucap Eleanor.

Prilly pun memejamkan matanya.

***********

Ali pun menghela nafas di kamarnya. Bagaimana bisa dia berpisah dengan Prilly. Ali sangat mencintai Prilly dan memang tindakan kemarin adalah tindakan terbodoh yang di lakukan oleh seorang Ali.

"Arghhhh shit!" Teriak Ali frustasi sambil menjambak rambutnya.

Handphonenya pun berbunyi lalu Ali pun mengangkatnya.

"Selamat malam Mr Assegaf, saya ingin menyampaikan sesuatu tentang nona Lauren, kondisinya sekarang jiwanya terganggu Mr dan sekarang dia dirawat di Rumah sakit jiwa."

"Terus awasi dia."

"Baik Mr, kami akan menjalankan perintah anda."

Lalu Ali pun mematikan sambungan telfonnya. Dan menghempaskan tubuhnya di kasur. Diotaknya memikirkan bahwa dia harus mendapatkan maaf dari Prilly.

Skip.

Kini Prilly diijinkan pulang oleh pigak rumah sakit.

"Jaga kandungan anda ya nona Prilly." Ucap dokter.

Prilly pun mengangguk sambil tersenyum.

"Nona Prilly ini kursi rodanya silahkan duduk." Ucap suster.

Prilly pun dipapah oleh Siti dan Astuti duduk di kursi roda.

Lalu Ali pun datang sambil membawa bunga.

"Hai." Ucap Ali tersenyum.

Prilly pun hanya diam sambil membuang wajahnya ke arah lain.

"Selamat ya kamu udah boleh pulang." Ucap Ali lagi.

Love Me Like You Do.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang