0. I Am Hirate

477 50 4
                                    

"Bukankah semua orang itu aneh? Aku pikir, akulah satu-satunya yang normal disini. Tapi, apa itu normal? Kata itu.. tidak ada dasarnya."

Aku Hirate. Seorang siswi kelas 2 SMP di sebuah sekolah di prefektur Aichi. Aku sangat suka menonton acara komedi ketika di rumah, dan aku jarang pergi keluar. Makanan kesukaanku adalah sushi, tapi aku tidak sering memakannya. Tidak ada satu hal pun yang kusukai dari diriku, tapi ada banyak sekali hal yang kubenci dari diriku. Bagaimanapun, aku hanyalah seorang gadis biasa. Dan juga, sering kali aku mendengar orang-orang mengatakan jika aku ini aneh. Aku tidak mengerti, apanya yang aneh?

Bagiku, mereka terlihat lebih aneh. Mereka selalu berdandan saat berada di sekolah ketika seharusnya mereka belajar. Mereka memotong pendek rok mereka dan membanggakannya seperti orang bodoh. Mereka bergosip tentang apa yang mereka lakukan dengan kekasih mereka ketika liburan, dan itu sangatlah menjijikan. Bagaimana mungkin mereka bisa membicarakan hal seperti itu pada orang lain? Lihat, kan? Sudah kubilang, merekalah yang aneh. Kurasa hanya aku satu-satunya yang normal disini. Tapi, karena mereka semua adalah orang aneh. Mereka menganggap diri mereka yang normal dan menuduhku sebagai orang aneh.

"Hei, apa si Hirate itu masih bersikap angkuh seperti itu?"

"Heee.. Menyeramkan~ Dia benar-benar orang paling aneh yang pernah kutemui."

"Apa kalian bahkan pernah melihatnya tersenyum? Bagaimana mungkin dia bisa mempertahankan wajah datar seperti itu? Ckck."

Ahh sialan, apa mereka mulai membicarakanku lagi? Akupun memasang earphoneku sebelum membuka pintu kelas. Sejujurnya, aku benci berpura-pura, tapi kurasa ini lebih baik daripada aku harus berurusan dengan mereka. Akupun segera membuka pintu sesaat setelah memasang earphone di kedua telingaku.

'BUGGG'

Aku langsung terjatuh ketika salah seorang dari mereka menjulurkan kakinya di depan pintu kelas. 'Ahh sial, mereka membuatku terjatuh lagi' gerutuku dalam hati. Kemudian, terdengar suara tawa yang menjengkelkan itu lagi. "Ahh, maaf Hirate-san, aku tidak sengaja." Apa gadis ini bodoh? Dia berulang kali melakukannya dan selalu mengatakan tidak sengaja, dia pikir aku percaya? Tanpa mempedulikan mereka, akupun bangun dan melanjutkan langkah kakiku menuju bangkuku. "Dasar wanita jalang. Apa kau tidak punya mulut?" terdengar bisikan gadis itu saat aku melewatinya. Ahh sial! Ingin sekali aku merobek mulutnya saat itu juga! Inilah yang kubenci dari diriku sendiri. Karena aku, seorang pecundang!

To be continued..

Katharsis - Hirate Yurina [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang