Mission 9

310 24 11
                                    

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Warning! : AU, OOC, typo, miss typo dan kekurangan lainnya. Don't Like? Don't Read. Please Leave This Page.

Enjoy and Hope You Like It!

.

Light in The Darkness

By Yuki'NF Miharu

Chapter 9

.

"Kalau saja ibu tidak kecelakaan."

"Kecelakaan?" Shiragiku menautkan alisnya.

"Ya, ayah bilang ibu meninggal karena kecelakaan. Mobilnya masuk ke jurang."

"Kizashi bilang seperti itu?"

"Memangnya kenapa?"

"Ibumu dibunuh. Kenapa dia bilang kecelakaan?"

Detik itu Sakura menjatuhkan cangkirnya, ia membelalak, tak percaya oleh perkataan wanita di depannya.

Pikiran Sakura kosong. Perkataan Kizashi dan Shiragiku yang bertolak belakang membuat kepalanya pusing. Mana yang benar? Belum lagi ia teringat kata-kata Pein. Ibunya masih hidup, mati kecelakaan, atau dibunuh. Ia harus membicarakan hal ini lebih lanjut pada Ayahnya. Kenapa semuanya terdengar semakin rumit?

"Maafkan aku, Shiragiku-san." Setelah berhasil mengendalikan dirinya, Sakura lekas mengambil pecahan gelas yang tidak sengaja ia jatuhkan.

Shiragiku turut membantu sambil tersenyum tipis. "Tidak apa-apa."

"Tapi siapa yang tega membunuh ibuku? Apa ibu pernah melakukan kesalahan?" tanya Sakura dengan intonasi datar. Tanpa sadar tangannya terkepal kuat. Jika benar ibunya dibunuh, Sakura tak akan pernah memaafkan orang itu.

"Mungkin kau kenal orangnya." Shiragiku meletakkan pecahan gelas di meja dan kembali mendudukan diri, lalu menatap Sakura. "Aku ingin sekali melenyapkan mereka." Tangan Shiragiku terkepal di atas meja.

"Kenapa harus dilenyapkan? Akan lebih baik kalau mereka ditangkap."

"Tapi hukum tidak memuaskan perasaan sedih dan marahku, Sakura."

Sakura menatap sorot mata Shiragiku yang memancarkan amarah mendalam, seperti pembunuh haus darah, membuat Sakura bergidik ngeri.

"Sakura, maukah kau membantuku?"

"Kita tidak boleh membunuh, Shiragiku-san. Itu tidak baik."

Shiragiku tertunduk. Kedua matanya berbinar sendu. "Kalau menangkapnya, kau mau?"

"Mereka memang seharusnya ditangkap, kan? Kenapa tidak dari dulu?" Sakura mendesah lelah. "Sebelum itu, kenapa Anda bilang ibuku dibunuh? Ayah bilang dia kecelakaan." Sakura memijit pelipisnya.

"Mungkin Kizashi tidak ingin kau khawatir. Memang terlihat seperti kecelakaan, tapi sebenarnya bukan. Sehari sebelum Mebuki meninggal, dia sempat cerita kalau dia sedang diikuti. Aku bilang padanya agar tetap di rumah, tapi dia bilang rumah juga tidak aman untuknya. Karena itu, dia ingin menginap di rumah sepupunya, tapi saat di perjalanan dia kecelakaan dan meninggal karena rem mobilnya dirusak."

Sakura membelalak mendengarnya. Amarah mulai menyelimuti Sakura. Tangannya gatal ingin membanting barang-barang di sekitarnya. Kenapa? Kenapa kejam sekali? Sakura merasa hatinya gelap. Ia memang tak ingin jadi pembunuh, tapi bolehkah ia berharap orang yang telah membunuh ibunya mati?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Light in the Darkness [FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang