sumire

senyuman

Sumire terus menghindar dan tak menanggapi celotehan inojin, dan betapa tidak peka nya dia tetap asyik bercanda menjaili sarada dan chocho.
Ok, jika inojin bercanda dengan chocho, sarada, wasabi atau namida hati sumire tidak keberatan, tidan cemburu, tidak sakit, biasa saja.
Tapi kenapa tsuru bisa membuat sumire sangat terluka, abaikan cantiknya dia karna pada kenyataannya dia sudah punya pacar kan? Gak mungkin suka sama inojin kan? Tapi senyum nya itu berbeda. Sumire tidak  bisa membaca perasaan seseorang, tapi ekspesi seseorang entah senyum atau diam itu menunjukan perasaan mereka, dan sumire rasa ada sesuatu yang sumire belum tahu pasti. 'Tsuru menyukai inojin' mungkinkah?
Sumire mundur teratur menghindari mereka, dan inojin menghampirinya.

"Rere, kamu kenapa?" inojin bertanya dengan nada khawatir, tapi sungguh wajahnya terlalu dekat membuat sumire sedikit limbung tapi berhasil menguasai diri.

"Tidak apa apa, mungkin lagi pms" jawab sumire sekena nya saja.

"Pms?" tanya inojin lebih seperti bertanya pada diri sendiri.
Dan cengengesan sendiri.

"Inojin, itu tidak lucu" sumire malu sendiri, kenapa dirinya harus bilang pms?

Pulang sekolah, sumire memilih sendiri. Dia butuh segera di rumah dan merenungkan perasaannya.

Cinta ini membuat sumire tidak leluasa seperti biasanya, bercanda dan tertawa tanpa batas selain teman teman lain masih saja ada yang mengolok ngolok pertemanan sumire yang di kira jadian alias pacaran itu, sumire juga tertekan dengan rasa cemburu yang seperti gunung meletus dan sumire berjuang untuk menahannya. Apakah cinta semerepotkan ini, Tuhan?

Setiap hari senyum sumire kian memudar dan semakin lama seperti memusuhi inojin tanpa sebab yang jelas dan sumire sendiri tak memberi penjelasan apapun.

Inojin juga manusia biasa yang bisa terluka,
"Rere, apa yang terjadi padamu?"

"Aku tidak apapa inojin"

Di lain waktu,
"Rere, apa aku melakukan kesalahan?"

"Tidak kamu tidak salah, kita masih sahabat kan?" senyum rere mencoba meyakinkan.

Hari berikutnya,
"Rere, apa kamu membenciku?"

"Tidak inojin, aku tidak membencimu. Kamu sahabatku"
Dan sumire merangkul inojin dari samping berjalan beriringan dalam perjalanan pulang mereka.

Sebenarnya, cinta ini membuatku kenapa kenapa, sebenarnya aku sendiri tidak tahu apakah aku yang salah karna mencintaimu atau cinta ini yang singgah di tempat yang salah, sebenarnya, aku membenci perasaanku sendiri yang membuat semuanya jadi berbeda, membuatku menatapmu bukan sebagai teman dan satu yang paling aku benci adalah cemburu yang membuatku ingin meledak. Tapi aku hanya diam, dan selalu diam. Menikmati setiap sakit dan bertahan. Kupikir, hari berikutnya aku akan membencimu, tapi cinta ini tak juga mati. Aku ingin sekali seperti dulu lagi, bercanda dan tertawa tanpa beban. Maaf inojin, perasaan ini membebaniku. Aku tidak tahu harus berbuat apa dan ini adalah hal pertama dalam hidupku. Cinta pertamaku.