Hujan adalah air yang jatuh dari langit, dan air mata jatuh dari mata. Kenapa air yang jatuh dari langit di sebut hujan, kenapa tak disebut air langit? Karna hujan jatuh bukan karna perasaan. Air yang jatuh dari langit hanya siklus alam, tapi air mata jatuh karna perasaan senang atau sedih.
Sumire selalu menyukai hujan. Sumire tidak menyukai bintang sebelum inojin mengenalkan betapa bintang itu indah.
Sumire membenci panas terik di siang hari sebelum kemudian inojin selalu mengganggunya dan terjadilah aksi saling kejar kejaran membuat siang yang terik itu menyenangkan bersama inojin.
Tapi hujan, sumire menyukai hujan jauh sebelum mengenal inojin. Hujan tidak ada hubungannya dengan kesedihan seseorang, hujan seperti melodi alam yang menenangkan di telinga sumire.Seperti sekarang, dengan bahagia sumire menari nari ditengah hujan di pekarangan rumahnya. Sampai sarada tiba tiba saja datang menyeret sumire bermain hujan di lapangan volly. Alasnya masih dari tanah, hanya garis pembatas saja yang di tembok. Setelah beberapa menit Inojin datang dengan sepedanya ikut bergabung.
"Ngapain kamu jauh jauh kesini?"
"Cuma ikuti feeling"
"Huh, dasar"
Dan mereka bermain hujan hujanan seperti anak kecil saling melempar tanah yang basah dan siapa yang kena lebih banyak dinyatakan kalah.
Hujan mulai reda, mereka duduk bersebelahan. Sarada, inojin, dan sumire.
"Kamu tahu hubunganku dengan nya"
"Ya,"
"..."
"Bukankah ini bagus, kita masih sahabat kan?"
"Ya"
"Aku tidak tahu tentang yang aku tidak tahu, tapi aku senang melihat kalian akrab lagi" Sarada ikut nimbrung.
"Dia yang selalu menghindariku" inojin
"Iya, aku tidak suka di gosipkan pacaran dengan mu"
"Seburuk itukah?".
"Tidak buruk, hanya mengganggu"
"Jadi selama ini kehadiranku mengganggu mu?" Wajah inojin berubah sendu sejak percakapan ini mulai serius.
"Bukan itu maksud ku, kau tau sendiri bagaimana keluargaku"
"Dan kamu bahagia aku bersamanya?" Inojin menekan emosi, tampak setenang mungkin.
"Aku pikir dia bisa jauh lebih baik dan bersamanya kamu akan jauh lebih bahagia ku pikir" sumire lirih.
Inojin melesat dengan sepedanya menyisakan Sarada yang kini merangkul sumire dari samping.
"Jadi, inojin udah punya pacar?" Sarada bertanya, setengah menyimpulkan percakapan yang di dengarnya. Dan hanya dijawab anggukan lemah dan raut wajah patah hati.
"Apa aku mengenalnya?" Sarada kepo.
"Kita semua mengenalnya, tapi aku tak bisa katakan namanya. Ini untuk kebahagiaannya". Jelas sumire.
Setelah hujan kadang ada pelangi, tapi sumire tak menginginkan pelangi yang singkat. Dulu, inojin bilang cintanya kepada sumire bahkan rela seperti ending film Titanic. Tapi sumire benci film itu, pria bodoh yang mengorbankan nyawanya sendiri demi wanita yang di cintai dan membiarkan wanita itu berjuang untuk bertahan hidup tanpa orang yang sangat dicintainya karena telah mati lebih dulu. Seperti pelangi yang sekejap mata dan memudar kehilangan warnanya, kehilangan kebahagiaan nya.
Sumire tidak menyukai hal hal ekstrim yang dilakukan inojin dulu, seperti melukai jarinya sendiri dan menulis surat dengan darah, setelah surat itu sampai ditangan sumire, chocho berbisik bahwa setelah dia menulis surat itu dengan tangan terluka nya, ibunya menyuruh dia mencuci piring.
Bayangkan perihnya luka terkena sabun, hingga saat itu bukan kata kagum yang terlontar, tapi makian dalam hati 'bodoh'.Beberapa jenis cinta kadang memang membuat kita bodoh.
Beberapa? Ya, beberapa...
Setelah sumire kenyang dengan patah hatinya dan perlahan membenci inojin tanpa sebab, hiashi pulang dengan membawa beberapa buku novel dan salah satunya berjudul definisi cinta.
Definisi cinta, sumire membawanya ke kamar dan membacanya dengan seksama. Saking minatnya sampai sampai di baca berulang-ulang meski tak hapal juga semua isi nya.Khalil Gibran berkata cinta itu seperti kita berjalan menyusuri taman, dan kita melihat satu bunga yang membuat kita ingin memetik nya tapi karena ragu, kita melewati nya saja. Dan setelah kita sampai di ujung taman, barulah kita sadar bahwa bunga itu yang paling indah.
Dari sinetron roman picisan, sumire mengutip sebuah ungkapan, "jika cinta di genggam terlalu lemah, dia akan lepas. Jika cinta di genggam terlalu kuat dia akan hancur"
Sumire menyadari, dirinya sama sekali tidak menggenggam cinta nya. Dan semoga lepas pada orang yang tepat.
Waktu terus berjalan, dan sumire siap untuk meninggalkan semua, semua kenangan indah yang berubah menyakitkan. Semua masalalu, bersama orang yang dicintai nya sampai sedemikian menyedihkan. Hari terakhir dirinya menginjakkan kaki di sekolah ini, sumire menatap lekat pohon beringin tua di hadapannya. Ketika dua tahun silam dirinya dan inojin terlibat candaan dan berputar di tengah pohon tua dengan akar akar yang berbelit rumit sebagai alas mereka, alih alih saling balas ke usilan. Yang ada mereka fokus pada akar mana yang akan mereka injak berikutnya, tapi tampak seperti mereka sedang menari serasi.
Lagi, hanya sakit yang tersisa dari cinta yang sulit.Dalam hidup, semua orang punya alasan atas setiap apa yang mereka pilih. Mereka yang lahir dari keluarga yang harmonis, kasih sayang yang melimpah, kebanyakan dari mereka tidak beruntung dalam berteman. Tapi mereka yang kurang perhatian orang tuanya, justru memprioritaskan sebuah pertemanan.
Dan banyak hal lainnya di dunia ini yang menjadi sebab dan akibat.Sumire. Untuk kesekian kalinya lagi, beruntung memiliki Hinata nee Chan dan Naruto nii san. Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan ibu kandung, tapi mereka memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian, dan pola pikir yang sesuai dengan syariat.
Mereka menempatkan sumire di asrama 3in1. Asrama yang notabenenya mengutamakan kedisiplinan, sekolah yang menunjang pendidikan, dan pendalaman agama dan praktek sehari hari.Ini tempat yang bagus untuk mereka yang bersungguh-sungguh tapi neraka bagi mereka yang tidak menyukai aturan. Sumire sudah biasa dengan peraturan, tinggal di asrama serasa tinggal di rumahnya. Yang beda hanya jika dirumahnya sepi di asrama ramai. Dan disinilah tempat favorit sumire, tepi kolam samping mesjid.
Tenang, sejuk dan segar.Rintik hujan membentuk pola pola lingkaran yang kian membesar dan saling bersitubruk di permukaan air. Sumire mengayunkan kakinya yang menggantung menyentuh air kolam sebatas mata kaki membuat gelombang lain dan air kolam beriak tak beraturan.
Seminggu yang lalu sumire baru saja resmi menjadi siswi Aliyah dan sekarang tiba-tiba seorang senpai menyurati dirinya.
Teman, semua berawal dari kata teman.
Sumire tau, dulu dia terlalu bodoh untuk trik seperti ini.
Tapi dia tau rasanya sakit hati, dan itu adalah hal yang tidak akan pernah untuk dirinya cicipi lagi.
Teman, laki laki mengajak berteman kepada perempuan secara khusus itu pertanda awal dirinya punya ketertarikan, dan jika diteruskan pasti berakhir ngajak pacaran.
Bukannya tempat ini ketat ya? Tapi kenapa masih ada saja yang berstatus pacaran?Hujan semakin deras, dan sumire tak bergeming. Tempat dirinya duduk teduh dan hanya sebagian besar kolam ikan yang menelan hujan langsung dari langit. Masih mengayunkan kaki, kesal sendiri bagaimana membalas surat dari senpai nya.
Flash back
Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas dengan urusan masing-masing. Sumire bermaksud langsung pulang ke asrama, makan siang, dan sembahyang. Tapi seorang senpai bernama tayuya menarik atensinya.
"Rere, tunggu""Iya senpai!?"
"Nama kamu Rere kan?" Tanya tayuya meyakinkan. Sumire hanya mengangguk. "Nih ada titipan," tayuya senpai menyodorkan sepucuk surat. Dan sumire menerimanya tanpa prasangka.
"Dari siapa?"
"Namanya hidan. Dia cowo yang baik dan bla..bla..bla..." Sumire tak mendengarkan lagi, tayuya senpai mempromosikan seseorang yang jelas-jelas sumire tidak kenal.
Makasih kepada yang berkenaan membaca, alangkah baiknya vote juga. 🤣🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
sumire
Romancehyuga adalah keluarga kolot yang menjunjung tinggi norma dan agama. menganut paham budaya timur dan menyaring budaya barat membuat keluarga hyuga terpandang, disegani, berwibawa, cerdas. itulah kesan hyuga dimata semua orang. hyuga sumire, putri k...