"Ah si Dara ama Arkan lama amat sih ngomongnya, ngga tau apa gwe udah laper" Sungut Safara kesal.
"Makanan mulu yang lu pikirin Saf" Ejek Vanya pada Safara.
"Kaya lu ngga aja tuh" Sahut Safara ketus.
"Mungkin Dara ama Arkan udah ada dikantin" Sahut Aura malas.
"Eh iya bisa jadi tuh, ya udah ayo langsung ke kantin aja" Ajak Safara buru-buru.
Akhirnya Mereka berlima pun pergi ke kantin dengan Vanya yang berjalan dengan raut kesal. Pasalnya di sepanjang jalan menuju ke kantin Raka selalu menarik tangan Vanya untuk digandeng dan Vanya juga selalu menolaknya tapi apa daya tenaga Vanya kalah besar dengan tenaga Raka yang seorang lelaki.
"Ih Raka lepasin tangan gwe, gwe ngga buta yang harus digandeng kemana-mana" Ucap Vanya kesal sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Raka.
"Enggak Ayang Vanya" Bantah Raka tak peduli dan terus berjalan sambil menggandeng tangan Vanya.
"Udah lah Vany jangan kebanyakan protes" Ejek Safara.
"Apaan sih lu" Sewot Vanya.
Merekapun sampai didepan pintu masuk kantin lalu masuk kedalam kantin dan mereka mengedarkan pandangan pada sekeliling mencari meja yang kosong untuk mereka duduki.
Tapi setelah melihat semua sudut kantin mereka tetap tidak menemukan meja yang kosong disana.
"Waduh rame amat nih kantin terus kita duduk dimana dong ini" Celetuk Zidan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kagak tau lah gwe" Sahut Raka.
"Eh liat tuh Dara ama Arkan ada disana" Tunjuk Safara pada Dara dan Arkan yang sedang menunggu makanan mereka.
"Ya udah ayoo kesana" Ajak Vanya pada semua.
Merekapun berjalan kearah Dara dan Arkan duduk.
"Oy kita cariin juga, udah ada disini bae lu" Ucap Safara sambil duduk didepan Dara.
"Iya kita nyariin kalian sampe dikolong kolong meja tau ngga" Celetuk Vanya asal sambil duduk samping Dara.
"Lu kira kita apaan nyari dikolong" Sewot Dara.
"Canda guwe Dar" Ucap Vanya sambil memberikan senyum lebarnya.
"Ya udah ayooo duduk. Guwe Sengaja nyari meja yang agak panjang supaya semua bisa duduk" Ucap Arkan mempersilahkan mereka untuk duduk.
"Aku maunya duduk disamping ayang Vanya, geseran agak sana dong Kan?" Usir Raka sambil cemberut.
"Ih kursi banyak juga udah tuh tinggal duduk-duduk aja kaya Zidan tuh" Sewot Vanya sambil menunjuk Zidan yang sudah anteng di kursinya.
"Pokoknya ngga mau Arkan geser ada sana" Ucap Raka kesal pada Arkan karna belum beranjak dari duduknya.
"Iya iya nih dasar bawel lu kayak cewe" Ujar Arkan kesal sambil menggeser duduknya.
"Enak aja kita ngga bawel" Ucap para cewek kompak.
"Waduh dikeroyok aku" Ujar Arkan terkejut.
"Rasain lu"
"Mampus lu"
Raka dan Zidan yang harusnya membela Arkan malah mengejeknya.
Beberapa saat kemudian pesanan mereka datang. Dan mereka pun memakan makanan mereka dengan hening tak terkecuali Aura yang hanya mengaduk-aduk makanannya dengan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rusaknya Persahabatan Ku
FantasiaMenceritakan tentang persahabatan yang rusak hanya karna sebuah cinta