11. Kencan Yang Gagal

12 3 0
                                    

Setelah sampai dimeja yang sudah dipesan Arkan, Merekapun duduk lalu memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka. Disela-sela menunggu Arkan mengajak ngobrol Dara agar tidak terlihat gugup didepan Dara.

"Emm Dar, setelah lulus SMA nanti, kamu mau lanjutin keperguruan tinggi mana?" Tanya Arkan.

"Kenapa nanya gitu?, kan masih lama kelulusan nya" Tanya balik Dara.

Arkan yang ditanya begitu bertambah gugup karna jawaban Dara jauh dari ekspetasi nya.

"Emm ya cuma mau tanya aja hehe... " Cengir Arkan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Owh, kalau masalah itu aku belum tanya sama Mamah" Jawab Dara akhirnya.

"Loh kenapa harus tanya Mamah dulu?, kan itu buat masa depan kamu bukan buat Mamah kamu" Tanya Arkan penasaran.

"Ya kan biayanya dari Mamah aku. Kalau Mamah ngga ada biaya buat aku ngelanjutin sekolah keperguruan tinggi. Ya aku ngga bisa maksa kan?" Jelas Dara sambil tanya balik pada Arkan.

"Iya juga sih. Tapi kamu kan bisa ikut tes supaya dapet beasiswa, kamu kan cukup pinter Dar" Ucap Arkan memuji Dara.

"Ah kamu bisa aja kamu juga padahal pinter kok kalau ngga bodoh hahah..." Tawa Dara setelah berbicara seperti itu.

Arkan yang melihat Dara tertawa bahagia menjadi terpesona. Arkan sampai melongo melihatnya.

Dara yang melihat Arkan memperhatikan dirinya tertawa tiba-tiba menghentikan tawanya dan memecahkan lamunan Arkan.

"Arkan...Hey...Arkan kenapa kamu malah ngeliatin aku" Ucap Dara sambil mengibas ngibaskan tangannya didepan wajah Arkan yang sedang melamun.

Arkan pun sadar dari lamunannya dan menjawab dengan gugup.

"Eh eng.. enggak kok ehehhe... " Jawab Arkan makin gugup.

Dara yang melihat Arkan tiba-tiba gugup hanya diam saja dan memainkan handphone nya yang berada diatas meja.

"Haduh kenapa sih malah gugup gini padahal tadi kan engga, kenapa sekarang gugup begini sih" Ujar Arkan kesal dalam hati.

Diantara merekapun hening. Tiba-tiba dari sebelah kanan muncul pelayan yang tadi mencatat pesanan mereka.

Setelah sampai didepan meja mereka berdua pelayan tersebut menata makanan tersebut dimeja tempat Arkan dan Dara duduk. Setelah selesai menata makanannya pelayan tersebut pun membungkukan badannya sambil berkata.

"Selamat dinikmati" Ucap pelayan tersebut sambil tersenyum ramah.

"Ya Terima kasih" Jawab Dara membalas senyum pelayan tersebut.

Pelayan tersebut pun berlalu dari hadapan Arkan dan Dara.

"Silahkan dimakan Dar" Ucap Arkan memecahkan keheningan diantara mereka.

"Iya" Singkat Dara.

Merekapun makan dengan tenang.
Setelah mereka selesai makan, Dara pun langsung menanyakan perihal ucapan Arkan yang ingin membicarakan sesuatu dengannya.

"Emm Kan katanya kamu mau ngomong sesuatu sama aku, mau ngomong tentang apa?, nih aku udah selesai makannya" Tanya Dara penasaran.

"Eh Iya Dara" Jawab Arkan grogi.

Arkan pun mencoba mengatur nafasnya agar lebih tenang saat mengungkapkan perasaannya pada Dara.

Tiba-tiba Arkan menggenggam tangan Dara yang berada diatas meja dan membuat Dara tersentak kaget.

"Emm Arkan" Sambil berusaha melepaskan genggaman tangan Arkan pada tangannya.

"Kumohon biarkan seperti ini Dara" Ucap Arkan memohon.

Dara yang mendengar suara Arkan yang memohon akhirnya membiarkan saja Arkan menggenggam tangannya.

"Emm begini Dar Aku tuh.... " Ucapan Arkan terhenti karna tiba-tiba ada seorang wanita yang memanggil mereka dari kejauhan.

"Hayyyy Dara, Arkan" Panggil wanita itu sambil melambaikan tangannya.

"Loh itu bukannya Aura ya?" Tanya Dara pada Arkan yang hanya diam saja.

Wanita itupun sampai dimeja mereka berdua.

"Hay Dar" Sapa wanita tersebut sambil melihat tangan Dara yang digenggam Arkan.

Dara yang melihat pandangan Aura mengarah pada tangan nya yang digenggam Arkan langsung melepaskan genggaman tangan Arkan pada tangannya.

"Emmm ayo Ra duduk" Ucap Dara mempersilahkan Aura untuk duduk disebelah Arkan.

Aura yang sedari tadi melamun langsung gelagapan saat Dara mempersilahkan nya duduk.

"Eh iya Dar, makasih aku ngga ganggu kalian kan?" Tanya Aura basa basi.

Arkan yang ingin menjawab langsung dihentikan Dara.

"Enggak kok" Jawab Dara cepat.

Akhirnya Aura pun duduk dikursi sebelah Arkan. Diantara mereka hening, dan Aura yang melihat kegugupan antara Dara dan Arkan langsung menegur.

"Kalian lagi kencan ya, maaf ya aku ganggu. Ya udah kalo gitu aku pindah tempat deh, ngga enak sama kalian" Ucap Aura berpura-pura ingin pergi dari sana.

"Eh engga kok kita ngga lagi kencan, kita lagi membicarakan soal ujian nanti. Iya kan Arkan?" Ucap Dara bohong sambil memberikan kode pada Arkan agar meng'iya'kan ucapannya.

"Emm Iya" Jawab Arkan terpaksa.

Sebenarnya Aura sudah mengetahui tentang janji mereka yang akan makan malam ditempat ini, maka dari itu dia ingin menggagalkan rencana mereka.
( saat pembicaraan Arkan dan Dara diTaman sekolah )


Hay hay ketemu lagi sama Author syantik nih, maaf lama up date. ya tau lah kalo yang mau lulus jadi lagi sibuk-sibuknya 😁

Jangan lupa Vomentnya Ya 👍

Rusaknya Persahabatan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang