3. Weekend yang gagal

21 5 0
                                    

Akhirnya Merekapun memutuskan pergi ke mall setelah membantu Tante Dira membereskan rumah.

Kemudian mereka pulang kerumah masing-masing untuk siap-siap dan mereka janjian ngumpul lagi didepan rumah Dara.

"Yeeeaayyy akhirnya bisa hangout bareng kalian lagi" Ucap Vanya kegirangan.

"Iyaya udah lama juga kita ngga jalan-jalan gini" Sahut Aura.

"Ya karna selama sebulan ini kita disibukkan oleh tugaa, tugas, dan tugas. Dan lagi gara-gara kita jarang ke salon liat nih kuku tangan gwe ngga banget kan" Jawab Safara sambil ngoceh tidak jelas sambil memperlihatkan kukunya.

"Kuku mulu yang lu perhati'in Saf, pacar lu tuh kasian ngga pernah lu anggep, dateng kalau ada maunya doang" Sewot Dara.

"Ya elah Dar ngga usah ngurusin cowo gwe bentar lagi juga gwe mau putus sama Dia" Jawab Safara enteng.

"Gila lu ya, udah lo porotin main tinggalin aja tega lu Saf" Semprot Dara.

"Ya ampun udah deh ngga usah bahas cowo disaat kita lagi ngumpul gini" Ucap Aura Sewot.

"Ya karna lu kan jomblo mangkannya ngga mau bahas cowo hahah..." Tawa Vanya pecah usai mengatakan itu.

"Kayak lu ngga jomblo aja wleee" Ejek Aura balik pada Vanya yang langsung menghentikan tawanya.

"Udah-udah kalian juga malah berantem kita ini semua jomblo ya kecuali tuh cabe-cabean kota" Sahut Dara sambil melirik Safara.

"Gwe cabe-cabean berarti lu temennya cabe-cabean dong hahah... " Tawa Safara kencang sampai semua yang ada di mall itu memperhatikan mereka.

"Busyet dah Saf lu ketawa kaya kuntilanak, tuh liat sampe semua orang liatin kita malu tau" Sewot Vanya sambil menutup mukanya dengan tangannya sendiri.

"Wkwkwk... Punya malu juga lu Vany?, gwe kira urat malu lu udah putus" Sahut Aura sambil melenggang begitu saja dari sana.

"Oyyy enak aja lu Ra" Sahut Vanya sambil mengejar Aura yang sekarang sedang berlari menghindari amukan Vanya.

"Heuuhh... Mereka tuh ya kalau udah ketemu kaya Tom and Jerry. Beranteeeem mulu" Ucap Dara sambil memperhatikan mereka.

Dan tiba-tiba ada yang menyahut omongan mereka.

"Aduh duh duh upik abu lagi mau belanja bulanan ya buat majikannya" Ucap salah satu dari mereka.

Dan yang satunya menyahuti omongan temannya dengan Tawa.

"Apaan sih lu 2 S ganggu aja, kalian ngikutin kita ya" Sewot Safara pada Sonya dan Sarah.

"Ih enak aja ngikutin gembel ngga banget deh, iya ngga Soy" Ucap Sarah sinis.

"Iya kita ngga level lagi sama kalian, dasar kamseupay" Sahut Sonya sambil mendorong Dara.

Dara yang tidak menjaga keseimbangannya akhirnya jatuh dan ia mengaduh kesakitan.

"Aduh... " Seru Dara sambil mengusap lengannya yang sedikit tergores aspal.

"Daraaaaa!! " Teriak Vanya dan Aura dari kejauhan karena mereka melihat Dara yang didorong oleh Sonya langsung berlari menghampiri Dara dan membantu Dara untuk bangun.

"Dara lu ngga papa kan??" Cemas Vanya sambil membantu Dara bangun.

"Iya ngga papa kok" Jawab Dara sambil menenangkan Vanya yang cemas.

"Eh soy lu apaan sih dateng-dateng bikin keributan" Dorong Aura balik ke Sonya.

"Eh lu ya udah berani dorong-dorong gwe" Sewot Sonya.

"Dasar kamseupay, ngga usah sentuh sentuh kita nanti kita ketularan kamseupay lagi kaya kalian" Ucap Sarah.

"Temen lu yang duluan dorong Dara, kalau ada kalian pasti bikin ribut. Udah sana pergi dari sini" Usir Safara sewot.

"Eh lu ngusir kita udah berani lu ya?" Sewot Sonya.

"Kalau Iya kenapa, ngapain takut sama lu yang sama-sama manusia kecuali kalau lu setan, ya ngga guysss" Tanya Vanya pada yang lain.

"Iya betul Vany, tumben lu bener" Sahut Aura.

"Udah-udah gwe ngga papa kok, cuman lecet sedikit ngga terlalu sakit juga kok" Dara menengahi mereka yang sedang bertengkar.

"Ngga sakit apanya sampe berdarah gini lengan lu Dar" Semprot Safara.

"Bener deh ngga papa udah yu mending kita lanjut jalan aja, ngga enak juga diliatin banyak orang tuh liat" Ucap Dara sambil nunjuk orang-orang sekitar yang sekarang sedang memperhatikan mereka.

"Ngga sebelum masalah ini selesai kita ngga akan pergi dari sini, dan lu 2 S harus tanggung jawab sama Dara kalian harus bawa Dara ke rumah sakit deket sini untuk ngobatin lukanya Dara" Sewot Safara.

"Ya elah luka cuma segitu doang kerumah sakit, lebay lu pada" Ejek Sarah pada mereka.

"Tapi ini karna temen lu yang dorong Dara. Pokoknya kalian harus tanggung jawab" Bentak Aura.

"Udah Saf, Ra gwe ngga papa kok, udah ayo lanjutin jalan-jalan kita nanti keburu sore" Ucap Dara sambil berusaha menarik tangan Safara dan Aura menjauh dari Sonya dan Sarah.

"Tuh orang yang kena lukanya aja ngga papa, kok lu yang repot sih" Sinis Sonya pada Safara dan Aura.

"Iya huh.... Dasar kamseupay, udah ah Soy mending kita pergi dari sini nanti kita ketularan kamseupay kaya mereka lagi" Ucap Sarah.

"Ayo, bye bye kamseupay" Sahut Sarah sambil melenggang pergi dari sana dengan Sarah yang mengekor di belakangnya.

"Emang dasar ya mereka tuh keterlaluan" Sewot Aura.

"Udah lah gwe ngga papa ayo kita lanjutin jalan jalan lagi" Ucap Dara sambil ingin berlalu dari sana.

"Eiitt kita langsung pulang aja, luka lu harus diobatin Dar nanti infeksi gimana?" Sahut Vanya sambil menarik tangan Dara yang ingin berlalu dari sana.

"Iya betul kata Vanya. Kita langsung pulang aja" Sahut Safara dan Aura.

"Loh kita kan belum selesai belanjanya udah lanjutin aja luka gwe ngga papa kok, nanti gwe ke toilet buat cuci nih lengan gwe supaya ilang darahnya" Protes Dara.

"Dicuci aja ngga cukup Dar nanti infeksi luka lu" Ucap Aura.

"Iya pokoknya kita pulang, kalau jalan-jalan gampang nanti kalau Weekend lagi kita ke mall lagi" Sahut Vanya.

"Iya kalau tugas ngga numpuk, kalau lagi banyak tugas gimana?" Tanya Dara.

"Ya minggu depannya lagi" Sahut Safara santai.

"Ya kalian ngga asik, ini luka kecil doang juga di besar besarin huh..." Protes Dara pada mereka.

"Menurut lu luka kecil tapi menurut kita ini bisa infeksi Dar, udah deh nurut aja sama kita" Semprot Aura pada Dara yang kekeh untuk tetap melanjutkan jalan-jalan mereka.

"Ya gagal lagi deh Weekend kita" Lesu Dara.

"Inikan demi kebaikan lu juga, lagian kita sering kumpul dirumah lu" Ucap Vanya.

"Ya kan cuma dirumah ngga pergi kemana-mana lagipula kita sering kumpul dirumah gwe juga buat selesain tugas" Sahut Dara agak keberatan dengan ucapan Vanya.

"Udah lu nurut aja sama kita-kita" Sahut Aura sewot.

"Iya iya gwe nurut" Ucap Dara lesu.

"Nah kan gitu enak, ya udah yu kita cari Taksi buat pulang" Jawab Safara sambil berlalu pergi untuk mencari Taksi.

Akhirnya mereka pun pulang kerumah Dara untuk membersihkan luka nya Dara. Walau mereka semua sering berantem satu sama lain, yakin deh mereka juga saling menyayangi satu sama lain karena mereka sudah seperti saudara sendiri.


Hay ketemu lagi kan sama Author Syantik maaf ya kemarin mau Up, tapi baterai handphone Uwe Low jadi ya ngga Jadi 🤣🤣
Jangan lupa buat vote and comment nya ya 🙂
Terima Kasih
Thankyou 😘😘

Rusaknya Persahabatan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang