12. Arkan Curhat Sama Bunda

13 2 0
                                    

Setelah Arkan mengantar Dara pulang kerumahnya dengan selamat. Dia kembali melajukan motornya kearah rumahnya sendiri.

Arkan hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai kerumahnya. Setelah sampai Arkan langsung menuju ke kamarnya. Saat sampai dikamar dia langsung menghempaskan tubuh lelahnya keatas ranjang king sizenya sambil memikirkan kejadian saat dikafe tadi.

"Arrrggghhh gagal lagi, gagal lagi" Teriak frustasi Arkan.

"Kalau aja Aura ngga dateng pasti aku udah ngungkapin perasaan aku ke Dara" Gusar Arkan.

Lamunan Arkan buyar karna tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu kamar Arkan dan disusul suara sang Ibunda.

Tok tok tok

"Arkan... Ini Bunda sayang" Teriak Bunda dari depan pintu Arkan.

"Iya Bun. Tunggu" Jawab Arkan malas.

Arkan pun bangun dari baringnya untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklek

Setelah pintu terbuka Bunda langsung masuk kekamar Arkan lalu duduk diranjangnya.

"Ada apa Bun?" Tanya Arkan sambil duduk disamping Bundanya.

"Kamu udah makan malem?" Tanya Bunda khawatir.

"Udah kok Bun" Jawab Arkan singkat.

"Oh ya udah kalau gitu syukur deh" Lega Bunda.

"Ya udah kamu mandi terus tidur supaya besok bangunnya ngga telat" Perintah sang Bunda.

"Iya Bun. Tadi badan Arkan capek banget jadi mau tiduran dulu" Ucap Arkan.

"Kamu sakit nak?" Tanya Bunda khawatir sambil memegang keningnya Arkan.

"Engga kok Bun. Arkan baik-baik aja, Bunda ngga usah khawatir" Jelas Arkan agar Bundanya tidak khawatir lagi.

"Bener?" Tanya Bunda.

"Iya Bundaku Sayang" Ucap Arkan meyakinkan sang Bunda bahwa dirinya baik-baik saja.

"Ya udah Bunda kekamar dulu ya. Kamu istirahat" Ucap sang Bunda sambil mencium kening Arkan.

"Ih Bunda cium cium Arkan kan udah besar" Cemberut Arkan.

"Hehehe... Iya Bunda tau yang udah punya pacar" Canda Bunda.

"Ih siapa yang udah punya pacar?, orang Arkan belum punya pacar" Elak Arkan.

"Alah kamu ini. Tadi pergi kencan sama pacar kamu kan, siapa namanya?" Goda sang Bunda.

"Owh maksud Bunda, Dara?" Tanya Arkan.

"Iya" Ujar Bunda.

"Itu mah Calon Pacar Bun. Belum jadi Pacar Arkan" Ucap Arkan.

"Loh kenapa ngga jadiin pacar aja" Tanya Bunda penasaran.

"Dianya ngga mau ya?" Tanya Bunda jahil.

"Ih enak aja. Arkan kan Tampan" Sombong Arkan.

"Hahah... Iya Iya, terus kenapa ngga kamu jadiin pacar aja Daranya?" Tanya penasaran Bunda.

"Arkan belum nyatain perasaan Arkan Bun, gimana caranya ya Bun ngungkapinnya?" Tanya Arkan sambil menyenderkan kepalanya keatas bahu sang Bunda.

"Owh kamu bingung gimana nyatain nya?, kenapa tadi pas jalan sama Dara kamu ngga nyatain perasaan kamu aja langsung" Tanya Bunda Heran.

"Ih Arkan udah mau nyatain perasaan Arkan. Tapi ada aja penghalang nya" Kesal Arkan.

"Emang kenapa?" Tanya Bunda.

"Tadi ada temennya Dara pas Arkan mau ngungkapin perasaan Arkan Bun" Cemberut Arkan.

"Loh kenapa bukannya bagus" Ucap sang Bunda heran.

"Bagus apanya?, semua rencana Arkan gagal gara-gara ada temennya Dara. Dara jadi ngobrolnya sama Temennya bukan sama Arkan" Omel Arkan.

"Owh hahah..." Tawa sang Bunda.

"Ih Bunda ketawa terus dari tadi bukannya bantuin anaknya dapetin cewe idamannya malah diejekin. Ih Bunda nyebelin" Cemberut Arkan sambil mengangkat kepalanya dari atas bahu Bundanya dan mengerucutkan bibirnya.

"Heheh... Iya Iya maaf sayang. Abisnya kamu lucu" Ucap Sang Bunda.

"Iya Arkan tau, Arkan masih imut" Pede Arkan.

"Bukan itu maksud Bunda. Begini, kamu kan laki-laki masa ngga berani ngungkapin perasaan kamu ke Dara" Ejek Bunda.

"Tuh kan Bunda ngejek lagi" Kesal Arkan.

"Bukan itu. Ih kamu mah ngambekan kaya anak kecil" Lama-lama sang Bunda kesal juga.

"Hahah... Yeayyy Bunda kesal juga" Girang Arkan karna sudah membalas godaan sang Bunda.

"Ah kamu nih Bunda pergi aja ah" Ngambek sang Bunda.

"Ih Bunda juga ngambekan" Ucap Arkan.

"Biar. Kamunya bikin kesel Bunda" Ucap Bunda sambil berlalu pergi.

"Ih Bunda kan belum ngasih tau Arkan caranya ngungkapin perasaan Arkan ke Dara" Cegah Arkan agar sang Bunda tidak pergi dari kamarnya.

"Kamu mau tau Caranya?" Tanya sang Bunda.

"Iya Bunda" Jawab Arkan.

"Sana Tanya Ayah kamu gimana cara dapetin Bunda hahaha...." Ujar sang Bunda sambil berlalu pergi dari kamar anaknya.

"Ihhh Bunda nyebelin" Teriak Arkan dari dalam kamarnya.








I'm come back
Maaf kalau pendek yawww
Peluk cium dari Author Syantikkkk

Rusaknya Persahabatan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang