10

2.5K 172 3
                                    

Setelah Jimin menyantap sadwich dari Jungkook, tidak jauh dari tempat duduk mereka, Jimin melihat ada sosok yeoja familiar berambut panjang berparas cantik putih pucat, namun yeoja itu memakai kursi roda. Tidak mau bikin lama penasaran, Jimin mendekati yeoja itu.

Jimin terkejut dengan siapa yang berada didepannya sekarang. Dia adalah Irene pacar nya yang dulu hilang kontak, ketika itu mereka Ldran Jimin yang tetap tinggal di Korea sedangkan Irene pergi ke Amerika dengan alasan Jimin yang tidak pernah tahu.

"Jimin..?" Suara itu... Jimin kembali mendengar suara yang dulu sangat ia rindukan.
Irene meneteskan air mata melihat keadaan Jimin sekarang, ia bahagia bisa ketemu Jimin kembali

Grep

Rindu, jelas Jimin sangat rindu dengan Irene, dekapan Jimin mulai erat, seakan tidak mau kehilangan orang yang dicintainya, Irene yang didekap Jimin sekarang tersenyum bahagia dan membalas pelukan Jimin dengan erat juga. Tetesan air mata mulai membasahi pundak Jimin.

"Hikss... aku kangen Jim" isakan Irene terus menerus.
"Aku yang lebih kangen kamu" Jimin melepaskan pelukan mereka. Mulai menatap wajah Irene yang kemerahan akibat nangis tersedu sedu.

"Kau jadi jelek sekarang" ejek Jimin sambil menyeka air mata di pipi Irene.

Mendengar ejekan Jimin, Irene tersenyum ketawa, "kau tidak pernah berubah ya" Sindirnya. Irene melihat namja yang tidak dikenalnya berada belakang Jimin.

"Dia siapa?" Jimin lupa kalau ada Jungkook sekarang, ia tadi disini dengan Jungkook. Jimin pun mengenalkan mereka berdua

"Jungkook.. Kenalkan dia Irene pacarku yah bisa dibilang sekarang sudah mantan kali?" Jimin menggaruk leher nya yang tidak gatal, ia hanya bingung hubungan dia dengan Irene seperti apa.

Irene tersenyum dengan tingkah Jimin, sungguh lucu baginya.

"Irene" Irene menjabat tangan Jungkook
"Jungkook" Jungkook membalas jabatan tangan Irene.

Setelah selesai perkenalan, Irene bergabung duduk diantara mereka berdua.

Masih banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan Jimin ke Irene.

"Sejak kapan kau sudah ada di korea? Kenapa tidak segera hubungiku? Apa kau kehilangan hp disana? Kenapa kau pergi ke Amerika begitu lama? Apa kau tidak kasihan melihatku?" pertanyaan bertubi Jimin lontarkan ke Irene.

"Itu kau mencoba interview aku? Atau apa? Satu satu dulu Jimin" saking gemes nya Irene mencubit kedua pipi Jimin.

"akhhh" Jimin merasa sakit pipi nya di cubit, ia menepis tangan Irene.

"Baiklah.. Aku ceritakan aku pergi ke Amerika demi melanjutkan S2 pendidikan aku, keluarga aku semuanya berada disana. Mereka pengen melihatku sudah lama aku tidak berkunjungi mereka" Senyum Irene mencoba jelasin ke Jimin.

Sebenarnya itu bohong.... Irene pergi ke Amerika bukan melanjutkan pendidikan tapi...

"Kenapa kita hilang kontak? Aku tiap detik mencoba menghubungi mu, tapi tidak bisa" Jimin menanyakan hal tersebut yang menjanggal di hatinya.

"Maafkan aku Jim.. Ketika aku sampai disana, aku dirampok hp aku dirampas orang" kikuk Irene.

Jungkook melihat tingkah Irene, ia tahu Irene sekarang berbohong, namun itu bukan urusannya.

"Yah tapi kau harus berusaha menghubungiku juga kan" kesal Jimin karena disini hanya ia sendiri yang khawatirkan hubungan mereka.

"Kau tahu kan, aku tidak pernah bisa menghapal no hp orang" garuk leher Irene yang tidak gatal.

"Dan.... Kenapa sekarang kau berada dirumah sakit? Apa kau lagi sakit? Sakit apa? Apakah parah hingga harus memakai kursi roda?" Jimin meraih tangan Irene dan menggenggam nya.

"Ahhh.. Aku tidak sakit parah kok, cuman tifus doang, bentar lagi baikan" mencoba menyakinkan Jimin dengan alasan bodohnya.

Jimin pun hanya mengangguk saja.
"tolong jangan pernah tinggalin aku lagi, sekalipun" Jimin memohon Irene untuk tidak meninggalkan dia lagi seperti dulu hal yang menyakitkan baginya.

"Aku tidak akan meninggalkan kau lagi Jim.. tenang saja" Senyum cerah Irene ditunjukkan nya ke Jimin.

Jungkook melihat Irene tersenyum, seakan akan Irene lagi meminta pertolongan.

Aku tahu itu, senyuman nya itu palsu dia memiliki luka dalam yang dimana dia mencoba berusaha menutupi nya

Tbc/delete?

9800 detik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang