11

2.5K 129 14
                                    

Aku tahu itu, senyuman nya itu palsu dia memiliki luka dalam yang dimana dia mencoba berusaha menutupi nya

Tidak jauh dari mereka berada, dokter Namjoon mendekati mereka

"Jungkook" ucap Namjoon manggil adik Yoongi

Jungkook yang merasa dipanggil menoleh ke arah suara yang memanggil namanya

"Iya dok?" Jungkook menjawab panggilan Namjoon

"Yoongi sudah sadar"

Jimin yang mendengar itu, kedua bola mata nya ikut membesar saking terkejut nya mendengar ucapan Namjoon barusan

"Kau bilang Yoongi sudah sadar dok?" Jimin kembali bertanya memastikan kalau ini tidaklah bohong

"Iya, katanya dia ingin bertemu Jungkook sekarang" ucap Namjoon menyuruh Jungkook bertemu dengan kakaknya sekarang

"Baiklah aku kesana" Jungkook mulai berjalan meninggalkan mereka

"Aku juga akan kesana" Jimin berdiri dari tempat duduknya yang ingin menyusul Jungkook, namun tangannya dicegah sama Namjoon

"Kenapa?" Jimin bertanya kenapa Namjoon mencegah dirinya yang mau jenguk Yoongi

"Yoongi menyuruh aku untuk melarang mu melihat dia" lirih Namjoon, Namjoon tahu ini membuat Jimin patah hati.

Deg!

Jimin kembali terduduk setelah mendengar perkataan Namjoon barusan bahwa Yoongi sang pujaan tidak mau melihatnya. Hati nya terasa ditusuk tusuk dengan ribuan pisau, membelah hatinya menjadi berkeping keping, ia tahu dia pria yang bejad, dia yang sudah buat Yoongi sakit seperti ini, Jimin kembali bersenyum bahwa dia tidak papa, dia akan menunggu dimana Yoongi akan mau bertemu dengan dia lagi.

Melihat senyuman Jimin itu, rasanya itu senyuman terpaksakan, Namjoon menepuk pundak Jimin untuk menenangkan dirinya

"Kau harus bersabar, beri Yoongi sedikit waktu untuk menerima mu kembali" Tepukan Namjoon memberikan hati Jimin kembali tenang

Namjoon pergi melangkah meninggalkan Jimin dengan Irene.

Irene melihat kejadian ini, perempuan ini merasakan bahwa Jimin sudah mulai mencintai sesosok baru yang menggantikan nya, Irene bersyukur bahwa Jimin sudah merasakan cinta yang sudah lama tidak ia rasakan semenjak Irene pergi meninggalkannya. Namun, Irene merasa kasian melihat kondisi Jimin sekarang.

"Jangan bersedih, Yoongi memerlukan sedikit waktu, untuk saat ini kau tidak bisa bertemu dia. Kau harus bersabar dan harus menunggu" Irene mengusap pelan wajah Jimin.

Tangan hangat dari Irene, membuat mata Jimin terpejam, sudah lama Jimin tidak merasakan kehangatan dari Irene.

"Iya terimakasih" Jimin menghela nafas

"Ayo kita masuk" Irene melepaskan kedua tangannya dari wajah Jimin, dan mulai mendorong kursi roda nya dengan kedua tangannya.

Melihat Irene kesusahan mendorong, dengan segera dia memegang kursi roda itu dan membantu Irene menjalankan kursinya.

Irene tersenyum dan bahagia, namja yang dia cintai dari dulu hingga sekarang kembali dengannya namun hati nya sudah tidak dapat dia miliki

..

*Skip time 5 bulan*

Diruangan Yoongi dengan kicauan burung yang menemaninya pada hari ini. Pintu kamarnya terbuka dengan suara langkah kaki yang medekat.

"Hyung.." Yoongi yang bersandaran dengan kasur dengan kedua mata terpejam, kembali membuka mata nya melihat adik kesayangannya.

"Hai" sapa Yoongi singkat

"Gimana? Apa masih terasa sakit?" Jungkook bertanya kondisi Yoongi sekarang

"Sakit, teramat sakit" Yoongi menahan sakit nya dengan seulas senyuman teramat indahnya dihadapan Jungkook

"Kau bodoh, sakit pun kau masih bisa tersenyum" kristal bening muncul dari kelopak mata Jungkook tanpa disadari nya

"kau juga bodoh, kau sudah besar kenapa masih nangis seperti anak kecil" ledekkan Yoongi membuat Jungkook tertawa

"Ada yang mau aku bilang sama kau Jungkook" tangan nya diremas begitu erat

"Apa itu?" Jungkook bertanya dan mendekati kasur hyung  nya itu.

"Sisa waktu aku 2 hari lagi"

End
































Tapi boong

Tbc

2 chapter lagi menuju ending ya.

Author mengucapkan

"Minal aidzin walfaidzin
mohon maaf lahir dan bathin"

Selamat lebaran:v

9800 detik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang