Prof. Alex dan Presiden Putin langsung panik melihat Naruto pingsan bersimbah darah.
"Cepat telpon nomor darurat!", perintah sang presiden. "Duh, bagaimana ini? Apa reaksi orang tuanya?", batinnya panik.
Prof. Alex segera menelpon nomor darurat untuk membawa Naruto ke rumah sakit. Sementara itu, Naruto dibaringkan dalam posisi pemulihan agar dia tidak tersedak darahnya sendiri.Tak lupa sampel makanan dan darah dibawa untuk diuji di laboratorium.
Tak butuh waktu lama bagi sebuah ambulans untuk datang dan membawa Naruto ke rumah sakit.
Dalam perjalanan, Prof. Alex berusaha menelpon orang tua Naruto.
APARTEMEN
Minato dan Kushina sedang makan siang ketika telepon berbunyi.
KRIING!! KRIING!!
"Halo?".
"Apakah ini dengan keluarga Naruto?", tanya orang di telepon a.k.a Prof. Alex.
"Ya, saya ibunya".
"Begini *mendesah* anak ibu tadi batuk - batuk lalu muntah darah terus pingsan. Saya sedang membawanya ke rumah sakit"DEG!
Alangkah terkejutnya Kushina mendengarnya. Sebagai seorang ibu, ia sangat khawatir dengan anaknya.
"D-di rumah sakit mana?"Sementara itu, mobil ambulans tersebut sudah tiba di Moscow Hospital.
"Di Moscow Hospital", ucapnya seraya menutup telepon.Kemudian, Kushina kembali ke ruang makan. Wajahnya pucat seperti baru saja melihat hantu.
"Ada apa Kushi-chan?"
"Naruto", ucapnya. "Dia...". Mata Kushina mulai berlinang air mata. Minato segera memeluk istrinya untuk menenangkannya.
"Dia kenapa?"
"Dia... batuk - batuk, muntah darah, dan pingsan. Dia sekarang dia... ada... di... Moscow... Hospital...", ucap Kushina disertai tangisan.DEG!
Minato terkejut bagaikan seseorang yang disambar petir. Pikirannya sekarang adalah segera ke rumah sakit.
"Kita ke rumah sakit sekarang", ucapnya.
Mereka segera menuju stasiun MRT dan bergegas menuju rumah sakit.
UGD MOSCOW HOSPITAL
Tampak dua orang tengah menunggu hasil pemeriksaan. Kemudian, mereka didatangi oleh sepasang suami istri yang tak lain adalah orang tua Naruto. Seorang dokter keluar dari ruangan itu.
"Siapa di sini keluarga dari Naruto?", tanya sang dokter.
"Saya. Saya adalah ayahnya/ibunya", ucap Minato dan Kushina secara bersamaan.Kemudian, sang dokter mengantar mereka ke ruangan tempat Naruto dirawat.
ICU MOSCOW HOSPITAL
Mereka mendapati Naruto yang terbaring lemah dengan masker oksigen di mulut dan hidungnya. Tangannya dipasangi infus, dan dadanya dipasangi perekat yang tersambung ke EKG.
"Putra anda terkena kanker paru - paru".DEG!
Pernyataan itu bagaikan sambaran petir bagi mereka.
"Saya permisi dulu", ucap sang dokter meninggalkan mereka.
Kushina duduk di kursi di samping tempat tidur Naruto.
"Naruto", ucap Kushina. "Ibu di sini".
Minato sangat sedih karena anaknya jatuh sakit secara mendadak.1 jam kemudian...
"Enggghh....". Naruto membuka matanya.
"Naruto!". Kushina memeluknya dengan erat.
"Kaa-san... tou-san...". Naruto melihat kedua orang tuanya.
"Syukurlah kau sudah sadar", ucap Minato sambil mengelus rambutnya. "Sebenarnya tou-san tidak ingin kau mengetahuinya. Kau terkena kanker paru - paru, Naruto".DEG!
Naruto terkejut bukan main. Tak disangka dia menderita penyakit itu.
RUANG RAWAT INAP VIP
Naruto dipindahkan ke ruang rawat inap VIP. di ruangan tersebut ada tempat tidur tambahan, kulkas, lemari, kamar mandi, sofa, TV, dan meja kecil untuk makan di tempat tidur. Naruto dipasangi selang untuk membantunya bernapas.
"Enngghh...", Naruto memegangi dadanya.
"Jangan banyak bergerak dulu", ucap Kushina sambil mengelus surai pirang Naruto.
Perlahan - lahan, Naruto tertidur.
"Selamat tidur, sayang", ucap Kushina sambil mencium keningnya.KANTOR DOKTER
"Putra anda harus menjalani kemoterapi. Tapi dia sudah kehilangan banyak darah", ucap sang dokter.
Minato terkejut bukan main mendengar penjelasan sang dokter.
"Putra anda bisa kemoterapi bila tekanan darahnya sudah normal".
"Kalau begitu, saya permisi dulu, Dokter...". "Anna", ucap dokter yang diketahui bernama Anna.
"Saya permisi dulu, Dokter Anna", ucap Minato sembari meninggalkan ruangan itu.TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye
FanfictionNaruto mengikuti sebuah pameran ilmiah di kota Moskow. Sebagai hadiah karena menang, Naruto belajar di Rusia selama 2 tahun untuk menyempurnakan penelitiannya. Namun, Siapa sangka? Naruto terserang penyakit yang mematikan. Keluarganya selalu menduku...