Chapter 11

1.5K 69 3
                                    

Suasana makam tersebut ramai sekali. Banyak orang berkumpul menyaksikan upacara pemakaman Namikaze Naruto.

Peti mati Naruto berselubung bendera. Di samping peti ada liang kubur yang sudah disiapkan. Kubur tersebut berada di tempat paling atas di tempat pemakaman tersebut yang belum pernah dimakamkan seorang satupun.

Di dekat liang kubur tersebut terpasang sebuah tenda bagi para pelayat yang menyaksikan upacara pemakaman tersebut.

Kemudian, seseorang yang selaku sebagai pemimpin upacara mulai membacakan riwayat hidupnya.

Nama: Namikaze Naruto
Lahir: Tokyo, 10 Oktober 1999
Meninggal: Moscow, 28 Oktober 2018
Profesi: Peneliti. Penemu Dompet Anti Maling
.
.
.
.

"Meskipun dia telah meninggalkan kita, kita tidak boleh melupakan karya - karya dan hasil penelitiannya. Marilah kita hening sejenak untuk mendoakan arwah alm. Namikaze Naruto".

Kemudian, para hadirin hening sejenak untuk berdoa.

Setelah hening sejenak, 4 orang mengangkat bendera yang menyelubungi peti Naruto setinggi dada di atas liang kubur tersebut. Kemudian, 4 orang lainnya menurunkan peti mati Naruto ke dalam liang kubur. Kushina tak bisa menahan tangisannya sampai - sampai ia ingin berlari ke liang kubur tersebut. Namun, Tsunade memeluknya dengan dekapan penuh kehangatannya.
"Aku tidak sanggup kehilangan Naruto, kaa-san. Huhu", tangis Kushina.
"Kushina, kalau kau seperti ini terus, Naruto akan tersakiti di sana".

Kemudian, tibalah saatnya bagi keluarga alm. Naruto untuk menaburkan bunga ke dalam liang kubur tersebut. Kushina tak henti - hentinya menangis melihat ke liang kubur tersebut, sebagai pertanda anaknya telah pergi untuk selamanya.
"Naruto, kaa-san akan merindukanmu. Kaa-san akan merindukan saat - saat kita bersama. Terlebih lagi, kaa-san akan merindukan saat kau berada di sisi kaa-san", ucap Kushina disertai tangisan. Kemudian, Kushina dipapah oleh Tsunade.
"Naruto, kau adalah putra tou-san yang tou-san banggakan. Tou-san akan merindukanmu. Selamat jalan, anakku.", ucap Minato sambil menaburkan bunga. Kemudian, Minato meninggalkan liang kubur tersebut.

Beberapa saat kemudian, petugas makam menutup kubur tersebut dengan menimbunnya. Kemudian, sebuah batu nisan dipasang di kubur baru tersebut.

R.I.P
Namikaze Naruto
10.10.1999 - 28.10.2018
You will be loved and will be always missed.

Setelah upacara pemakaman selesai, Kushina dan Minato masih berdiri di depan kubur Naruto.
"Minato dan Kushina, ada sesuatu yang Naruto belum sempat berikan kepada kalian", ucap sang presiden sambil memberikan sepucuk surat.

Minato membuka surat tersebut.

To: Tou-san dan Kaa-san

Jika kalian membaca surat ini, artinya Naru sudah pergi. Maafkan aku, tou-san Maafkan aku, kaa-san.

Naru sudah tidak kuat lagi. Kami-sama sudah menantikan kedatangan Naru di sana. Kami-sama bilang, penderitaan Naru sudah selesai.

Tou-san dan kaa-san. Jangan menangis. Nanti Naru akan sedih di sana. Naru akan selalu berada di hati kalian.

Tertanda: Namikaze Naruto

Minato dan Kushina tersenyum sedih setelah membaca surat tersebut. Betapa besar hati Naruto. Di saat - saat terakhirnya, ia masih sempat memikirkan mereka.

"Terima kasih atas suratnya, Naruto", ucap mereka berdua di dalam hati.

Begitulah akhir cerita seorang peneliti hebat yang mati dengan penuh kehormatan.

The End.

GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang