Chapter 10

1.2K 62 2
                                    

KANTOR KEDUBES JEPANG UNTUK RUSIA

Kushina tak henti - hentinya menangis sambil membelai rambut jenazah putranya. Jenazah Naruto dibaringkan di dalam sebuah peti mati berwarna putih. Peti tersebut ditempatkan di atas sebuah meja besar lengkap dengan foto Naruto. Naruto berpakaian kimono biru dan diselimuti kain putih sampai ke perutnya. Kedua tangannya dilipatkan ke dada. Yang berbeda adalah senyumnya yang penuh kedamaian seperti ia mati tanpa adanya kepedulian dari dunia.
"Naruto, kenapa kau tinggalkan kaa-san dan tou-san?", ucap Kushina menangis pilu.

Minato yang berusaha menenangkan istrinya ikut meneteskan air mata.
"Naruto, kau adalah putra kami yang sangat kami banggakan. Tou-san akan merindukanmu. Selamat jalan, Naruto", ucap Minato sambil menahan tangisannya.
Minato dan Kushina mencium kening Naruto secara bergantian.

Kemudian, Tsunade dan Jiraiya menghampiri peti mati Naruto.
"Naruto, may you rest in peace", ucap Tsunade.
"Kami akan sangat merindukanmu, Naruto".

Di sudut ruangan, Prof. Alex dan Presiden Putin menatap keluarga yang tengah berduka itu. Mereka tahu, jika seorang anak meninggal yang paling sedih adalah

Ibu

Dialah yang melahirkan anak itu.
Dialah yang membesarkan anak itu.
Pastilah seorang ibu akan sangat sedih ketika harus kehilangan anaknya.

Rencananya, Naruto akan dimakamkan di kampung halamannya. Segala persiapan sudah dilakukan mulai dari mobil jenazah hingga pesawat.

Karena tiket pesawat sudah ludes terjual, sang presiden menawari mereka untuk menggunakan jet pribadinya agar bisa memulangkan jenazah Naruto. Keluarga tersebut sangat berterimakasih karena diberi kemudahan untuk memulangkan jenazah Naruto. Tak lupa Kushina meminta cuti untuk memakamkan putranya.

TAMAN SAKURA

Sementara itu di Tokyo, sekelompok orang sedang berkumpul di taman.
"Wah, Naruto menang dan penemuannya dipublikasikan!", ucap Kiba.
"Iya, dia hebat sekali!", ucap Chouji.
"Tapi ngomong - ngomong, kenapa tidak ada kabar lagi dari Naruto ya?", ucap Sasuke heran.
"Aneh juga", ucap Neji.

MOSCOW INTERNATIONAL AIRPORT

Peti mati Naruto sudah siap diberangkatkan. Naruto akan dimakamkan dengan upacara kenegaraan karena keberhasilannya mengharumkan nama Jepang.
Kemudian pesawat pembawa peti dan pesawat jet pribadi milik sang presiden lepas landas menuju Jepang.

TOKYO, JEPANG

Di kota yang sama, tapi di lokasi yang berbeda - beda, teman - teman dekat Naruto bersedih karena Naruto telah meninggal.

Mereka kemudian berkumpul di sebuah pendopo dekat Tokyo International Airport untuk menantikan kedatangan jenazah Naruto. Mereka semua berpakaian serba hitam dan didampingi orang tua dan saudara mereka.
"Kenapa Naruto harus pergi secepat ini?",  ucap Ino menangis.
"Iya, kenapa. Huaaaaaa", ucap Lee dengan tangisan bombaynya.

Tak berselang lama, sebuah peti berselubung bendera datang dibawa oleh 6 orang. Peti tersebut diletakkan di sebuah meja besar. Bendera tersebut lalu diangkat dari peti dan dilipat. Kemudian, peti tersebut dibuka, memperlihatkan jenazah Namikaze Naruto.

Lalu, segerombolan orang yang terdiri dari orang tua Naruto, kakek dan nenek Naruto, Prof. Alex, dan sang Presiden Rusia datang ke pendopo tersebut. Kushina tak henti - hentinya menangis sambil memeluk jenazah anaknya.

"NARUTO BANGUN! NARUTO JANGAN TINGGALKAN KAA-SAN!", tangis Kushina sambil memeluk tubuh tanpa nyawa tersebut.

Kemudian Mikoto mendekati Kushina dan memeluknya.
"Kushi-chan".
"Miko-chan".
"Aku tahu ini berat, Kushi-chan", ucap Mikoto yang berusaha menenangkan Kushina.

Sasuke ditemani kakaknya, Itachi, mendekati peti mati Naruto.
"Selamat jalan, Naruto. We will always miss you", ucap Sasuke berlinang air mata. "Naruto, andai saja kau di sini dan melihat Kushina obaa-san menangisimu".

Teman - teman Naruto kemudian meletakan mawar putih di depan foto Naruto.

Kemudian, Kushina mulai menyanyikan lagu untuk mengenang Naruto

*Intro*

我来自偶然 像一颗尘土
有谁看出我的脆弱
我来自何方 我情归何处
谁在下一刻呼唤我

天地虽宽 这条路却难走
我看遍这人间坎坷辛苦
我还有多少爱 我还有多少泪
要苍天知道 我不认输

感恩的心 感谢有你
伴我一生 让我有勇气做我自己
感恩的心 感谢命运
花开花落 我一样会珍惜

*Intro*

我来自偶然 像一颗尘土
有谁看出我的脆弱
我来自何方 我情归何处
谁在下一刻呼唤我

天地虽宽 这条路却难走
我看遍这人间坎坷辛苦
我还有多少爱 我还有多少泪
要苍天知道 我不认输

感恩的心 感谢有你
伴我一生 让我有勇气做我自己
感恩的心 感谢命运
花开花落 我一样会珍惜

感恩的心 感谢有你
伴我一生 让我有勇气做我自己
感恩的心 感谢命运
花开花落 我一样会珍惜

花开花落我一样会珍惜

TBC...

GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang