Chapter 9

1.2K 64 1
                                    

Hari itu adalah ulang tahun Naruto. Ibunya sudah menyiapkan kue ulang tahun lengkap dengan lilin angka 19. Naruto tampak senang karena sekarang usianya sudah bertambah.
"Selamat ulang tahun, Naruto!"

Naruto kemudian mencium orang tua dan kakek neneknya.
"Arigatou, minna!". Naruto kemudian membuat permohonan dan meniup lilin itu. Semuanya bersorak gembira.

Kemudian, Naruto memotong kue itu dan membagikannya kepada keluarganya.

Kemudian, Kushina mengajak Naruto untuk bersenang - senang. Naruto sendiri harus membawa tabung oksigennya di sebuah tas kecil. Sebelum pergi, Tsunade berpesan kepada Kushina jika terjadi apa - apa dengan Naruto, Naruto harus segera dibawa ke rumah sakit.
"Kamu mau naik wahana apa?"
"Naru mau naik wahana bianglala, kaa-san!", ucap Naruto dengan penuh semangat.

Mereka lalu masuk ke dalam kabin bianglala tersebut. Bianglala tersebut berputar dengan perlahan. Namun, Naruto mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres.

HOEEKK!!
HOEEKK!!
HOEEKK!!

Naruto memuntahkan darah dari mulutnya dan langsung pingsan. Kushina yang panik langsung berteriak.
"Tolong turunkan posisi kami!"

Setelah posisi mereka diturunkan, Kushina langsung membawa putranya ke rumah sakit.

MOSCOW HOSPITAL

Kushina tak henti - hentinya menangis. Ia menunggu hasil dari dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya?"
"Dia akan baik - baik saja. Sebentar lagi ia akan sadar".

RUANG RAWAT INAP VIP

Kushina membuka pintu itu perlahan - lahan. Dilihatnya Naruto yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
"Enggghh...", Naruto membuka matanya.
"Naruto!", ucap Kushina memeluknya." Syukurlah kau baik - baik saja".
"Kaa-san", ucap Naruto pelan.
"Kau istirahatlah dulu. Syukurlah kau tidak apa - apa".

Kami-sama, apakah kau akan mengambil Naruto dari mereka?

ICU MOSCOW HOSPITAL - 28 OKTOBER 2018 JAM 22.15

Naruto harus dibawa ke ICU karena tingkat kesadarannya sudah menurun. Di sana, Tsunade bersama dokter lainnya berusaha untuk menyelamatkan nyawanya. Minato dan Kushina hanya bisa melihat keadaan anak mereka melalui jendela di luar ruang ICU.

PIP... PIP... PIIIIIPP...

"Naruto! Hiks... hiks...", teriak Kushina menangis.
Minato memeluk istrinya dan berusaha untuk menenangkannya.

Di dalam ruang ICU...
"Berikan dia kejut jantung!", teriak Tsunade.
Para dokter berusaha memberikan kejut jantung, tetapi EKGnya hanya menunjukkan garis lurus.

Di luar ruang ICU...
"Naruto, kenapa kau pergi? Lihatlah, ibumu menangis karena kehilangan dirimu", ucap Minato dalam hati.

"NARUTO JANGAN TINGGALKAN KAA-SAN!", teriak Kushina di sela tangisannya.

Namun, Naruto telah pergi.

Meninggalkan mereka.

Untuk selama - lamanya.

TBC...

GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang