Melihatnya Jiae tampak ketakutan, orang tersebut menanggkup kedua pipi Jiae dengan tangannya.
"Jiae-ya..." panggilan tersebut menyadarkan Jiae setelah tau siapa yang melakukannya dengan sengaja Jiae menendang kaki orang tersebut tepatnya di salah satu tulang kering kakinya.
"Ahhh... kau pikir aku ini siapa main tendang" rintihnya sambil mengelus kakinya.
"Siapa suruh main narik orang sembarangan, emang ada apa Min Yoongi?" ucap Jiae kini tampak santai.
"Perubahan dirinya ini yang membuat dia terlihat aneh saat ini, tapi aku tak menghiraukannya" batin Yoongi.
"Dengarkan baik-baik karena kamu sedang tidak menggunakan earphone mu itu,Yah apa kau menyukaiku? Kenapa kau terus mengikutiku?" pertanyaan itu lagi yang Yoongi lontarkan.
Jiae tampak meneguk salivanya,"Aku tidak mengikutimu bukan?"
Yoongi meremas kepalanya sebentar,"Iya saat ini anggap saja tidak!, tapi kau menyukaiku kan? Buktinya kau adalah orang yang meninggalkan sesuatu di lokerku kau pikir aku tak tau!" ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi.
Jiae menunduk tampak air matanya sudah membendung di kedua matanya, pasalnya dia baru mendengar seseorang ini berkata dengan nada yang tak biasa.
"Ji... tatap aku?" ucapnya melembut sambil menarik dagu gadis itu tepat juga air mata itu lolos dari mata indahnya.
"Apa kau marah padaku? Maafkan aku, aku tak akan mengulangi lagi jika kau tidak suka" tatap Jiae sendu.
Ya perkataan yang diucapkan Yoongi memang biasa namun untuk gadis seperti Jiae yang tergolong sensitif akan terasa menggores rasa sakit di hatinya.
"Bukan seperti itu, aku hanya bertanya padamu karena kau tidak bisa melakukan hal seperti itu tanpa maksud dari tujuanmu kan?"ucap Yoongi menghapus air mata gadis itu.
"Maaf untuk mengatakan ini..." ucapnya mengalikan pandanganya, "Sekali lagi maaf aku memang menyukaimu."
Perkataan itu membuat tangan Yoongi menghindar untuk menghapus air mata itu lagi.
Keheningan sekejap menyelimuti dan Jiae kini mulai menatap Yoongi lagi,"Tapi jika hal itu mengganggumu aku akan melupakannya kau juga boleh melupakannya tapi jangan menghindariku anggap saja hal ini tak pernah terjadi".
Tak ada jawaban dari Yoongi membuat Jiae bersuara lagi, "Kumohon".
"Emmm...kau serius menyukaiku? Kenapa kau tidak mengatakan nya langsung padaku selama ini?" ucap Yoongi yang sedari tadi terdian.
Jiae mengernyitkan dahinya, "Yah kau pikir aku sama dengan cewek lain yang sudah banyak melakukan hal itu padamu, dimana sedikit harga dirinya oh?" Ucap Jiae sedikit tidak terima.
"Ya aku hanya menunggu mu saja melakukan seperti itu tapi ternyata kau tak kunjung melakukannya" ucap Yoongi yang menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Lalu jika aku melakukan seperti yeoja lain yang mendekatimu seperti itu kau akan menerimaku?"ucap Jiae menelisik.
Yoongi pun mengangguk yakin dengan santainya.
"Jangan berbohong Yoongi-ya"ucap Jiae yang berjalan melewati Yoongi begitu saja.
"Aku serius" kata tersebut berhasil menghentikan langkah Jiae.
Pergerakan Yoongi kali ini membuat Jiae menegang ,tak menyangka namja satu ini akan memeluk pinggangnya dari belakang dan meletakan kepalanya di bahunya.
Hembusan nafasnya membuatnya merinding, "Mau kah kau menjadi kekasihku?"ucapan tersebut yang keluar dari mulut Min Yoongi.
Jiae pun membalikan tubuhnya mencari keseriusan pada Yoongi.
Drrrtt...drtt..
Jiae pun beralih ke ponselnya lalu menjawab panggilan teleponnya.
"Gimana?" ucap Yoongi memastikan setelah Jiae selesai menelepon.
"Hmmm maaf, Jin Oppa sudah menjemput ku di depan. Jadi sampai jumpa, nanti aku usahakan akan datang ke cafe. Lagian ini jam kerjamu akan segera dimulai, nanti kamu terlambat" Jiae kini menatap Yoongi serius namun perkataan Jiae membuat raut Yoongi dingin.
"Oh iya ini..." Jiae mengecup tangan kanan sendiri tepatnya di jari tengah dan telunjuknya lalu menempelkan ke bibir Yoongi, mereka terdiam beberapa detik lalu Jiae pergi berlari meninggalkan Yoongi yang mematung.
"Sampai jumpa Min Yoongi!" teriak Jiae melambai.
***
Seperti perkataannya Jiae datang ke cafe tempat kerja Yoongi diantar Oppanya yang akan meeting di tempat lain.
"Apa kau tak bosan menunggu ku disana hanya mendengarkan musik dengan earphone kesayanganmu itu?" ucap Yoongi yang sudah selesai bekerja mendekat ke meja Jiae dan duduk di sana.
Melihat Yoongi yang mendekat Jiae melepas earphone nya dan menggeleng kan kepala sebagai jawabannya.
"Kau hanya memesan minuman saja?" ucap Yoongi mengelus lembut surai panjang rambut Jiae.
"Jiae sudah makan di rumah lagian sudah kenyang rasanya." Balasnya.
Entah sejak kapan Yoongi memegang salah satu tangan Jiae di meja.Detak jantung keduanya sebenarnya tak beraturan tapi karena berada di hadapan satu sama lain mereka berusaha memperbaiki nya.
"Jiae-ya terimakasih telah menerimaku jadi kekasihmu dan sudah menyukaiku."ucap Yoongi lembut.
"Yah aku belum menerimamu bukan? Aku memang menyukai mu tapi aku belum menjawab pertanyaan mu itu"ucap Jiae mengerjai Yoongi.
"Lalu bagaimana dengan yang kau lakukan padaku tadi? Menyebalkan sekali!"ucap Yoongi heran.
Jiae hanya menatapnya lembut penuh sayang sambil mengukir senyum manis didepan Yoongi yang jarang Jiae perlihatkan dan tertawa melihat ekspresi Yoongi.
End
Ehh End belum sih yah...Kalau selesai di sini ya bisa, lanjut juga bisa.
Yang setuju ada kelanjutannya ?Commentnya gaes disini...
Ya kalau ngerasa ceritanya gantung sih dan suka kalau mau di lanjut.
Serius deh Comment nya, kalau ga ada yang Comment juga ga akan ku lanjut lagi...Serius ini ga main-main yah!
Karena yang nulis cerita juga butuh kepastian... wkwk
Kalau ga mau ya sudah gapapa, aku akan menerimanya dengan baik hehe...
Oh iya aku bikin ff juga karena ku ingin, jadi kalau bhasanya masih aneh maaf juga krena aku juga mengikuti keinginan ku ini wkwk
Dan crita juga cuma yang terpikir jadi maaf kalau bisanya seperti ini, masih sush juga bikin yang baper tuh.Ditunggu ya ...
TrimaksihYuhuu Lovelyz mau stage Twinkle... Fighting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Banglyz YoonAe "Destiny Shoot"
FanfictionDedikasi for Banglyz Shipper ... Especially YoonAe Just for Fun...