Part 6

14 5 0
                                    

Pagi hari yang cukup mendung membuat hari hari dengan masa lalu buruk kembali teringat.

Waktu masih kecil aku adalah seorang penikmat hujan..

Namun setelah semua berubah.. Aku membenci yang namanya hujan

Hidup ku semakin kusut, hidupku semakin tak beraturan... Orang tua ku semakin sibuk dan semakin menjauh dari ku.

Hari hari selalu kulalui dengan seorang pembantu yang nyatanya telah ku anggap seperti orang tua ku sendiri...

Lama aku termenung... Aku melihat sebuah percekcokan yang hampir tiap hari terjadi...

"Ihhh pokoknya cantikan Queen" sahut kevin yang membuat telingaku seakan akan berdenggung hebat.

"tidak, kau salah besar... Cyaca lahh paling cantik." kata Vigo yang membuat telinga ku seakan akan kembali meronta ingin dimasukan kulkas agar tak mendengar kejadian ribut yang antimaenstream ini.

Alay bat lu.

Namun apa boleh buat... Ini lah kerjaan mereka tiap hari. Dan selalu memperdebatkan hal yang tidak penting.

"hai... Jangan bengong aja... Gue jadi takut nihh Queen" sahut Via.. Aku hanya mendengus kesal padanya.

"nanti ya.. Aku kasih lihat orang nya.."  kata Via menawarkan hal yang sangat tidak penting.

"dah tau." upsss... Bodohnya aku bisa keceplosan..

"tau?" sepertinya ia tidak nengerti

"eh... It...itu tau.... Udah tau kalau ada hot news.... Hot news kan yang pingin loe ceritain?"

RIP Sudah Queen yang Cuek dan Irit Bicara

"ehhh... Itu lohh mamang tukang jualan es krim nya yang deket rumah gue udah ganti... Lohh itu Hot News ya kan...?? Terkenal juga tuhh bapak."
Tanya ku pura pura polos

"eh... Eh...  Iyain deh..gue aja kagak tau" pasti Sekarang Via mulai binggung sendiri.

Hufffff dia yang bodoh atau Gue..

Sama aja... Bodo amat lah

"Selamat pagi anak anak... Buka bukunya halam---"

"pagi bu... Maaf saya terlambat.. Ban mobil saya kempes bu."

"owh ok..silakan masuk"

"Queen itu orang nya.." Via ini tau saja aku tidak membuat pr, dan berusaha menghilangkan perhatian ku pada jawaban dibuku ini.

"Queen lihat dulu. Dia duduk didepan kita"

"apaan sihhh" kata ku masih menghiraukan nya.

Setelah beberapa menit.. Ternyata daritadi Via asik berbicara pada si Ular itu.

Huhhh... Hasut aja terus... Hasut aja supaya semua orang nganggap loe itu baik dan guelah yang jahat.

Aku pura pura tidak tahu dan ingin berkenalan layaknya orang-orang pada umumnya.

"haii... Nama Gue Vaviola Queen Lovevelyn Audyl." kataku menjabat langsung tangan nya.

Sudah ku duga tampang wajah inilah yang akan kulihat nanti...

Ia sedikit tampak gugup dan takut.

"hai... Are you Okay?" tanya ku bersikap sok baik.

"hmmm.... Aku aku baik Baik saja Al--, ehh maksudnya ... Hmmm"

"panggil saja Queen"

"ehh iya Queen... Gue ngak pp kok" katanya semakin kikuk.

"kok kayaknya kalian udah pernah ketemu ya.." tanya Via.

"owh ya? Bahkan aku saja baru tahun nama nya hari ini." kataku untuk mencoba menutup nutupi sedikit keakraban kami.

"owh mungkin firasatku salah."

FIRASATMU BENAR VIA..  KAU TAK SALAH.

"Hai Queen. Yuk sama babang Gio."sahut Gio dari belakang.

"gimana kalo sepatu gue nancep di idung lo?

"ehh ngak deh " katanya langsung menyerah.

"udah deh berantemnya...  Ribut amat dari tadi, mending belajar kayak Kepin" katanya yang ingin saja ku lempar pakai buku paket yg tebal.

"niatnya belajar,  tapi itu buku sama pena aja kebalik pake nya" sahut Via tertawa dengan keras.

Aku tersenyum kecil melihatnya,  tak ingin terlalu berlama lama aku kembali menetralkan wajahku dengan sok dingin.

Tak sengaja sepasang mata ini melihat Cycak itu dengan Vigo sedang berbincang bersama, bahkan hingga Vigo tertawa lepas.

Tak biasanya aku melihat Vigo tertawa lepas dengan orang lain kecuali pada sahabatnya.

Terasa sesak.  Ehh apaan sih?  Sesak kencing kayaknya.  Aku memilih untuk bangkit berdiri dan pergi ke wc. 

Aku membasuh wajahku yang lumayan kusut karena terlalu sibuk menghadapi kejamnya dunia dihari ini.

Mengapa rasa sesak ini selalu menunjang ingin minta meronta saat melihat Vigo sama si Cycak itu. 

"aghhhh, pikiran gue makin kacau sekarang." teriakku frustasi di wc.

Kepalaku terasa pusing. Aku kembali ke kelas dengan keadaan yang begitu kusut.

"ehh neng Queen,  abis ngapain dikamar mandi??  Itu baju nya kok keluar, kera bajunya kok berantakan,  itu rambut kok malah kusut begitu? " kata kata kepin yang membuat orang orang dikelas terutama Vigo dan Cycak teralihkan menatap heran gue.

"ehh diem ya mulut loe,  mau gue sumpel pake ni kertas? "

"perhatian salah, ngak perhatian salah"

"eh yang nyuruh loe perhatian sama gue siapa? tuhh mulut pingin gue sumpel banget kayaknya. " kataku sudah memengang segumpal kertas ditangan.

"ehhh jangan dong,  iya iya gak ganggu lagi."

Ehhh si kutil kuda malah makin asik aja.

"Vi..  Kok ribut banget ya...  Suruh diem dong yang lagi ngobrol... Ngak fokus nih gue" aku sengaja membesarkan suara ku agar mereka akan merasa tersindir

Kurasa mereka sudah merasa tersindir.

"eh maaf ya Queen, kami tak sengaja" sungguh muak aku melihat wajah si Cycak.

Awas aja ya loe,  tunggu tanggal mainnnya.  Gue buka kedok loe.

Salam hangat

Myken

AMAZING CHANGES❇Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang