jam pulang sekolah sudah akan berbunyi sebentar lagi...
Dan... Ya...
Kring kring kring
Akhirnya bunyi juga.
"Queen pulang bareng gue ya" sahut Vigo sambil membereskan bukunya.
"Queen pulang sama gue" tahan Jacky kepada nya.
"owh... Queen lo pilih pulang sama siapa? " tanya Vigo sinis.
"gue kan udah bilang, queen pulang sama gue" sambung Jacky tak mau kalah.
"sudah, jangan pakek acara debat deh. Vig gue pulang bareng Jacky aja. Gue ngak mau terlalu banyak ngerepotin elo. "
"tap--"
Ucapannya terhenti karena Jacky langsung membawa Queen keluar dari kelas.
"Queen, itu siapa sih... kok kayaknya sok kenal gitu.. Gue ngak suka ya liat loe deket-deket dia lagi" Jacky mengambil helm dan memberikannya ke Queen.
"dia itu cuma temen kok. Udah deh ngak usah terlalu posesif gitu.. Gue kan bukan anak kecil lagi." sahut ku menaiki motor besar nya sambil terkekeh.
"terserah deh.. Tapi kalo dia berani macem macem panggil gue aja" sambungnya.
"terus kalo gue manggil loe, loe mau ngapain? " tanya ku kebinggungan.
"ya nontonin lah.. Kan lumayan ada tontonan gratis.. Soalnya bioskop kayaknya lagi penuh terus tuh" katanya tertawa tak henti henti
Aku mengerucutkan bibir ku kesal atas jawabanya yang terlalu menusuk.
"nggak lah.. Percaya banget sih lo.. Kalo loe di apa-apain dia, gue yang bakal maju dan jaga loe deluan"
Aku tersenyum lebar mendengar penuturan kata yang begitu manis itu.
Tak terasa roda motor ini terparkir indah digarasi rumah yang menjulang tinggi itu.
"ehh, mampir dulu yuk ketemu nyokap gue" tawar ku saat turun dari motor.
"ngak deh lain kali aja.. Soalnya habis ini gue harus nemenin mama ke salon" katanya menunjukan raut yang kesal memikirkan betapa banyaknya jadwal yang harus ia lakukan jika sudah disuruh untuk menemani mamanya.
"hmm.. Gimana kalo nanti sambil nunggu tante Fany salon, kita nonton bioskop?" tawarku lagi.
"boleh juga sih... Tapi nggak papa kalo misalnya gue harus sedikit sibuk bawain belanjaan nyokap gue? " tanya nya dan langsung ku jawab dengan anggukan girang.
"tapi loe harus traktir gue" aku sengaja memberikan syarat padanya.. Itung itung ngumpulin uang dulu buat beli bronis.
Bronis.. Makanan yang tak bisa hadir dirumah Queen walau hanya semenit.
Tau karena apa?
Karena itu adalah makanan kesukaannya.
Dia bisa tahan tidak makan nasi selama 3 hari yang penting bronis harus stay dirumahnya dan tak boleh hilang dari pandangan mata yang terus memantau makanan tersebut.
"terserah lo deh.. Nanti gue jemput jam 5 sore.. Ngak pakek lama" sahutnya lalu mulai memghidupkan mesin motornya.
"ok babai Kiky" ku terkekeh melihat tatapan tajamnya padaku.
Pasalnya itu adalah panggilan tante Fany untuk anak kesayangannya itu.
--------------------------
"non, ada den Jacky diluar.. " sahut bi Idah dari luar.
"iya bi, suruh masuk aja.. Bilangin 5 menit lagi Queen keluar"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAZING CHANGES❇
Novela JuvenilAku bukan lah seorang yang lemah, aku bisa membuat semua orang kagum padaku... dan aku disini akan membuktikan semua ucapanku.. Tertanda.. QUEENLYN