8- Impossible

647 34 2
                                    

'Kamu itu sama kayak bintang, bisa aku lihat tapi gak bisa aku miliki'

—————————————————

"Pulang sama gw"

"Makasih. Tapi gw nungguin bus aja" tolak Manda halus.

"Masih lama, Man. Udah sama gw aja. Oke?"

"Gimana ya? Gw males berurusan sama Thalia" jawab Manda memutar bola mata nya malas. Yap. Yang ada didepan nya adalah Samuel.

"Dia sama teman-teman nya lagi pergi ke Mall. Lagipula gw juga belum pulang, sekalian lewat sini. Kenapa enggak gw ajak lo pulang bareng? Mau kan?" Samuel mulai meraih tangan Manda dan mengkodei agar mau pulang bareng dengan dia.

Deg.

Manda pun menangguk malu. Rasanya seperti disetrum listrik.

Manda pun mengikuti Samuel dari belakang. Ia pun menaiki motor ninja merah tersebut. Samuel memberikan helm pada Manda, dan Manda terima.

"Pegangan. Gw mau ngebut, soalnya takut keburu hujan" ucap Samuel sedikit keras saat ditengah-tengah jalan. Manda pun ragu, takut kalau ia salah dengar. Ia malah memasang muka tablo nya.

Tak menunggu lama, Samuel yang sedari tadi melihat Manda tidak berpegangan, Samuel langsung meraih tangan Manda lalu ia lingkarkan pada pinggang nya. Berakibat badan Manda sangat dekat dengan Samuel.

'Aduh gw udah nyerah! Pen mati!!' Batin Manda berkecamuk.

Manda meneguk saliva nya susah. Untung saja wajah nya tertutup helm, jadi tidak terlalu terlihat wajah yang sudah seperti tomat.

BUSSSH!!

Hujan deras pun turun secara mendadak. Samuel mengerem mendadak, yang membuat tubuh Manda maju dan dekat.

Manda yang masih bingung kenapa Samuel memberhentikan motor nya
begitu saja, ia masih terdiam duduk di motor.

Tak menunggu lama , Samuel pun langsung menarik tangan Manda menuju tempat warung untuk berteduh.

"Gw pesenin taksi online ya?" Tanya Samuel mengeluarkan benda pipih berwarna gold dengan berlogo apel yang sudah dimakan setengah.

"Buat?"

"Ini kan lagi hujan, kalau lo pake motor bareng gw nanti kehujanan. Kalau pake taksi online kan gak kehujanan" jelas Samuel khawatir.

"Masa iya gw ninggalin lo di saat kek gini" balas Manda sambil memeluk dirinya sendiri. Sampai bulu kuduk nya berdiri.

'anjir! Ini hujan kok dingin bet si! Ini segala pake bulu di tangan gw pada berdiri semua! Syaland. Gw gabawa jaket lagi' batin Manda merutuki dirinya.

Tanpa fikir panjang, Samuel yang melihat Manda seperti kedinginan, ia pun membuka jaket nya.

Untung gw bawa jaket.

Samuel pun menutupi badan Manda dengan jaket, seperti di sinetron-sinetron.

Sontak membuat Manda menengok siapa yang memberi nya jaket hingga hangat. Mata Manda membulat ketika Samuel yang berada di samping nya sedang tersenyum manis dan menepuk pundak nya. Seketika badan Manda menegang. Dan pada akhirnya Manda memutuskan kontak mata nya.

"Makasih." Ucap Manda dengan nada pelan. Samuel pun membalas anggukan.

Manda mengernyitkan kening nya, heran mengapa hujan ini begitu dingin sekali. Sampai-sampai jaket yang dipinjamkan Samuel tidak berefek.

Admirator (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang