16- peringatan(2)

225 12 3
                                    

'Jangan memberikan harapan pada ku, jika kau hanya bermain saja'

-Man

—————————————————

Setelah Samuel berucap sebuah peringatan pada Axel, Samuel langsung mengendarai motor nya agar menjauh dari area SMA Garuda.

Tidak terlalu jauh jarak antara SMA Garuda, ia melihat segerombolan anak SMA Garuda yang tengah melingkar, tepatnya di samping toko alat tulis. Memang disamping toko alat tulis ada sebuah tongkrongan.

Samuel tak mengindahkan mereka, sempat ia memicingkan matanya karena curiga. Sebab, gerombolan itu tertawa-tawa jail.

Agak melewati gerombolan mereka, Samuel mendengar pekikan dari seorang cewek.

"IH! APAANSI!!"

Seperti ia kenal suaranya. Ia meminggirkan motornya. Membuka helm, lalu melangkah menghampiri gerombolan tersebut.

"Woi!" Teriak Samuel tak jauh dari mereka. Murid-murid yang bergerombol itupun menoleh ke sumber suara. Termasuk cewek yang terlibat.

Samuel menatap gadis itu tak percaya, gadis itupun sama. Mereka sempat beradu kontak mata.

"Ngapain lo ngeganggu dia?" Suara dingin dari Samuel tak membuat mereka takut.

"Dia? Oh cewek ini? Terserah kita lah mau ngeganggu atau enggak!" Balas salah satu cowok diantara mereka, Edgar. Memang tengil!

"Emang dia mau diganggu sama lo pada?" Samuel mengangkat sebelah alisnya.

Edgar tersenyum picik, lalu berdiri dan maju berhadapan dengan Samuel "dia itu sama kayak yang lain! Murahan! Jadi mau aja lah!" Jawab Edgar dengan kata-kata yang tak disaring dulu.

BUGH!

Satu bogeman dari Samuel. Membuat gadis itu meringis hingga menutup matanya dengan sebelah tangan karena, tangan satunya dia membawa kantung plastik berisi bahan kreasi.

Edgar memukul kembali Samuel, hingga tersungkur "Lo siapanya sih?!" Desis Edgar sambil memegang luka lebam yang ada di wajah nya.

Samuel menatap tajam Edgar "GAK PENTING BUAT LO!" Tegas Samuel.

Samuel langsung memasuki lingkaran yang menjadi setengah itu dan membawa gadis yang tengah mematung untuk menjauh.

Sebelum benar benar pergi dari hadapan mereka, Samuel mengingatkan "jangan lo pada ganggu dia lagi!" Lalu Samuel dan gadis itu pergi menjauh.

"Gila!" Umpat Edgar.

"Padahal gue belum puas, lho, goda in tuh cewek"

"Sabar, bro."

"Sakit banget lagi, bangsat!" Edgar meringis saat tak sengaja menekan lukanya "si Axel mana lagi, Belum kesini. Ngapelin cewek kali yak!" Edgar terus mengomel.

***

Samuel mengajak gadis itu ke motornya dan beruntung motornya ada didepan warung. Jadi mereka ke warung. Mereka pun duduk dengan canggung.

"Emm.." gumam Manda "makasih banyak ya udah nolongin gue"

"Iya. Gak usah pake banyak juga gak papa. Lo lebih banyak bantuin gue" untung Samuel dengan lancar berbicara "for whatever sake!" Ia mengangkat satu tangan nya dan dua jarinya membentuk huruf 'V'.

Manda hanya mengangguk-angguk, tersenyum tipis.

'Seperti balas budi?' Batin Manda.

"Yang tadi, si Edgar bilang lo murahan jangan di denger. Dia emang berengsek, jadi ketemunya sering cewek yang begitu" kata Samuel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Admirator (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang