'Gue gak pernah ngasih harapan kecuali gue punya perasaan'
—Sam
—————————————————
Mata Manda terbuka perlahan-lahan. Pertama kali ia melihat ruangan yang bernuansa putih juga aroma khas obat-obatan. Sepertinya gue lagi di UKS, batin Manda.
Manda mengedarkan pandangan nya, seketika badan nya menegang ketika melihat sosok cowok yang sedang duduk dengan menunduk dan tangan terlipat didepan dada. Sepertinya dia lagi tidur, batin Manda, lagi.
Ia coba mendudukkan dirinya, ia tidak mau mengganggu cowok itu. Ia ingin mengambil air putih, tetapi ia malah gagal fokus.
Ia malah memandang cowok yang sedang tidur itu. Di otak nya hanya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang cowok itu.
Gimana gadis itu bisa di angkat dari lapangan tadi? Bagaimana ia bisa menemaninya? Kenapa harus dia? Apa tidak bisa teman nya?!
Sudahlah, itu tidak penting. Ia harus segera mengambil air putih, bisa-bisa dehidrasi dan jatuh pingsan lagi.
Ketika Manda hendak turun, suara decitan brankar tersebut membuat cowok itu mendongakkan kepalanya. Raut wajah nya begitu khawatir.
Manda gugup, ia tersenyum kaku."Lo mau ambil apa? Biar gue yang ambil. Lo tunggu aja" kata Yovan mulai menuntun Manda untuk tidur kembali.
Manda merasa tak enak "gak papa kok, gue bisa"
"Udah jangan batu deh. Lo mau ambil minum kan? Sama mau nitip apalagi?" Tanya nya.
"Minum aja udah," jawab Manda.
"Oke, ditunggu tuan putri" ujar Yovan sembari menunduk layak nya prince dan Manda princess. Manda hanya terkekeh kecil.
3 menit kemudian, Yovan datang dengan membawa segelas air putih hangat.
Manda pun menerima gelas yang diberikan oleh Yovan. Dan meneguk nya dengan tenang.
"Makasih ya," kata Manda sembari menaruh gelas nya diatas meja yang dekat dengan brankar.
"Iya sama-sama" balas Yovan.
Setelah itu, hening. Suasana menjadi canggung. Manda ragu ingin menanyakan sesuatu pada Yovan.
Manda menggigit bibir bawahnya "emmmm" gumam Manda "tadi gue pingsan ya? Yang bawa ke sini siapa?" Manda salah kata, seakan-akan Manda ingin di gendong oleh Samuel.
"Sama anak PMR," balas Yovan "oh! Lo mikirnya di gendong Samuel ya?" Goda Yovan hingga membuat pipi Manda merah bersemu.
Manda memukul bahu Yovan "Apaansi lo! Gak jelas deh,"
"Dari tadi lo nemenin gue?" Mampus, Manda salah nanya lagi. Ini sudah kepedean tingkat tinggi.
Yovan tersenyum jail "iya, gue juga lagi males ikut upacara" jawab Yovan.
Tiba-tiba pintu UKS terbuka. Menampilkan gadis yang masih memakai atribut upacara dengan nafas terengah-engah.
"Key? Lo kenapa?" Tanya Manda melihat Keysha yang sedang menetralkan nafas nya.
"Gak pa-pa. Sorry ganggu" Keysha menyengir "gue kesini mau liat lo. Kirain udah pulang ke atas," ucapnya santai.
"Maksud lo?" Manda menatap tajam Keysha. Sementara Keysha hanya menampilkan wajah tanpa dosa nya.
"Eh. maksud gue itu, kirain lo udah duluan ke kelas. Bukan mati. Kan kelas kita di atas kan? Tuh bener!" Yovan hanya menggelengkan kepala nya melihat persahabatan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Admirator (Hiatus)
Teen FictionAmanda Risellia. Seorang pengagum rahasia . Manis, lucu, dan suka banget ice cream. Menurutnya ia tak dikenal siapapun (famous). Samuel Nathanael Affandi. Cowok blasteran yang menjadi bad boy sekaligus 'the most wanted' seantero SMA Antariksa. Sik...