[1] Siapa sih lo?

689 179 209
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA






Kalau biasanya perpustakaan digunakan buat baca buku, belajar, ataupun ngerjain tugas. Lain halnya sama pasangan yang satu ini, Yoora dan Hyunjin. Perpustakaan udah jadi zona nyamannya mereka buat pacaran. Yang cewek asik baca buku, yang cowoknya ya main games pake WiFi perpus.

"Yang... udah dong baca bukunya." Kata Hyunjin.

"Yang.. udah dong main games nya." Jawab Yoora yang membuat Hyunjin skakmat.

"Aku ga bakal berhenti baca bukunya kalo kamu juga ga berhenti main ML nya." Lanjut Yoora.

"Bentaran sayang ini si Felix ngajakin war."

"Terserah kamu, pilih Games apa aku?"

"Pilih buku atau aku?" Hyunjin membalikan pertanyaannya yang sukses membuat Yoora memanyunkan bibirnya karena kesal.

"Ngode minta dicipok nih."

"Ga mau kamu memble."

"Memble tapi doyan."

"Apa sih ga jelas. Udah ah mau ke kelas lama lama sama kamu otak aku jadi berdebu alias kotor."

"Berani kotor itu baik sayang." Yoora bergidik geli mendengar jawaban Hyunjin.


•.•.•.•.•.•


Baru saja Yoora keluar dari perpus, ia dibuat kaget dengan suara ribut yang berasal dari kelas kosong yang berada di sudut koridor.

Dan benar saja, saat Yoora melihat dari luar jendela. Ia mendapati dua orang cowok yang sedang baku hantam. Cowok yang lebih pendek itu terlihat pasrah ketika cowok yang lebih tinggi menghajar wajahnya itu. Membuat Yoora yang melihaynya meringis.

"Shuut. Eh ehh, sini bentar." Panggil Yoora pada cowok yang lewat di dekatnya itu.

"Apaan?" Tanya cowok itu sedikit berbisik.

"Lo bantu gue pisahin mereka yuk." Kata Yoora sembari menunjuk kearah 2 cowok di dalam kelas itu.

"Ah engga ah. Gue ga berani, gue ga mau berurusan sama Guanlin." Ujar cowok itu takut.

"Yaelah lo tuh cemen banget sih jadi cowok."

"Bukan gitu, lo kaya ga tau siapa Guanlin aja. Diakan orang yang disegani disini."

"Ah elah gue ga perduli dia siapa. Jangan mentang mentang disegani dia bisa berbuat seenaknya dong." Jawab Yoora.

"Yaudah lo aja gih yang pisahin mereka." Ujar cowok itu sebelum ia pergi.

"Eh Yang bener aja? Masa gue yang pisahin mereka? Bisa bisa gue kena pukul. Tapi kalo dibiarin gue kasihan sama itu cowok udah babak belur." Gumam Yoora pelan.

"Apa gue masuk aja yaa, pisahin mereka? Tapi gimana caranya?" Monolog Yoora.










Krriieett~






Dengan rasa takut dan sedikit ragu Yoora membuka pelan pintu kelas itu, dan itu membuat cowok tinggi itu menghentikan pukulannya pada cowok yang satunya itu. Keduanya sama sama menengok kearah pintu, tatapan tajam yang diberikan cowok tinggi itu membuat nyali Yoora untuk membantu si korban jadi ciut.

"Mau apa lo kesini?" Tanya cowok tinggi itu sambil mendekat kearah Yoora, membuat Yoora terdiam di tempat.

"HEH! JAWAB!" Bentak Cowok tinggi itu.

"Sorry g-gue cuma.... c-cuma mau ngambil sesuatu disini." Jawab Yoora takut takut.

"Kalo sampe masalah ini nyampe ke BK. Orang pertama yang bakal gue cari adalah lo." Ujar cowok tinggi itu dengan telunjuk yang menunjuk tepat di depan wajah Yoora.

Cowok tinggi itu pergi meninggalkan Yoora dan cowok yang menjadi korbannya itu.

"Thanks." Cowok itu mendekat dengan langkah yang terseret akibat rasa sakit dari pukulan cowok tinggi itu. "Gue saranin lo jangan pernah ikut campur lagi sama masalahnya Guanlin. Dia terlalu bahaya." Lanjut cowok yang menjadi korban itu.


"Seberbahaya apa sih dia? Sok berkuasa, emang dia pikir dia siapa?" Gumam Yoora.




《To Be Continue 》



Tertarik ga sama kelanjutannya?
Kalo ga ada yang minat aku ga lanjut.

𝐌𝐄𝐍𝐔 || 𝐋𝐚𝐢 𝐆𝐮𝐚𝐧𝐥𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang