[13] Putus

266 52 15
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA







Hubungan Yoora dan Hyunjin semakin rengang. Hal ini dijadikan kesempatan bagi Guanlin untuk terus mendekati Yoora. Seperti sekarang ini, Guanlin nendatangi kelas Yoora. Membuat seisi kelas melirik tajam kearah Guanlin dan Yoora secara bergantian. Dan ada pula yang berbisik bahkan sampai terdengar jelas di telinga Yoora.

"Ceweknya gatel, cowoknya caper. Hahhah cocok."

"Eh si Yoora kan masih sama Hyunjin?"

"Paling bentar lagi juga putus, tikungannya tajam."

"Punya cewek secantik somi kok masih aja kurang."

Ya itulah bisikan bisikan setan di kelas Yoora. Yoora mengepalkan tangannya, akibat emosi.

"Abis ini lo pulang bareng gue, oke?" Ajak Guanlin.

"Gue bisa pulang sendiri Guanlin. Mendingan lo keluar dari kelas gue." Tolak Yoora.

"Kenapa? Bukannya gue udah pernah bilang sama lo, jangan pernah dengerin omongan sampah mereka."

Yoora menghela nafas kasar, lelah harus menghadapi Guanlin belum lagi banyak omongan yang memancing emosinya.

"Heh lo semua denger ya! Lo boleh ngatain gue apapun semau lo, tapi jangan pernah lo katain hal yang enggak enggak ke Yoora. Sampe gue tau lo semua masih ngelakuin itu, gue akan bawa masalah ini ke BK. Dan setelah itu lo semua bisa pilih tinggal atau pergi dari sekolah ini." Jelas Guanlin.

Yoora menatap Guanlin tak percaya, semudah itukah Guanlin menggunakan kekuasaannya? Ya mengingat Guanlin adalah anak dari donatur terbesar di sekolah ini.

"Gue balik ke kelas ya." Pamit Guanlin seraya mengusak rambut Yoora.

•.•.•.•.•.•

Disinilah Guanlin sekarang, kantin yang udah lumayan sepih karena sebentar lagi bel masuk. Guanlin udah chat Somi buat ketemuan di kantin. Ga lama Somi dateng dan duduk di sebelah Guanlin.

"Lin kenapa ga jemput aku ke kelas sih? Malah suruh aku kesini sendiri." Protes Somi.

"Ck. Dari sini kesitu aja minta dijemput? Manja lo." Jawab Guanlin.

"Ih kamu kok gitu sih? Terus kenapa pake lo gue gitu ngomongnya?"

"Som. Gini ya, gue mau jujur. Dari awal gue pacaran sama lo sampe sekarang, perasaan gue tuh flat, datar nothing special. Maaf, gue juga ga tau kenapa gue ga bisa aja gitu. Bahkan rasa cintapun gue ga ada sama sekali. " Jelas Guanlin.

"Maka dari itu gue mau kita udahan. Dan gue harap lo bisa nerima keputusan gue Som. Gue emang cowok brengsek, jadi jangan deketin gue lagi. Sorry." Lanjut Guanlin yang kini bangkit dan berjalan keluar kantin meninggalkan Somi yang meremat gelas minuman yang tadi ia pesan.

"Halahh. Pasti alasan lo adalah cewek itukan?! Sialan emang!" Gumam Somi.

•.•.•.•.•.•


Bel sekolah baru saja berbunyi, tapi Yoora masih saja diam di tempatnya. Saat ini Yoora merasa dilema, ia ingin sekali menghampiri Hyunjin di kelas sebelah dan berniat untuk memperbaiki hubungan mereka. Tapi disisi lain perasaan gengsi Yoora sangatlah besar, apalagi disini bukan hanya Yoora yang salah tetapi Hyunjin juga.

"Yoora ayo pulang." Teriakan Guanlin dari luar pintu kelas membuat Yoora tersadar dari lamunannya.

Pada dasarnya Guanlin yang selalu maksa dan tidak suka penolakan, jadi Yoora memilih untuk mengikuti tawaran Guanlin untuk pulang bersama. Yoora sedang tidak ingin berdebat dengan Guanlin jadi ia memilih untuk nurut.

Yoora berjalan lebih dulu dengan Guanlin yang mengikutinya dibelakang. Saat Yoora melewati kelas Hyunjin, ada sesuatu yang membuat langkahnya terhenti. Yoora melihat Hyunjin dan Chaeyeon sedang ngobrol bersama di dalam kelas. Chaeyeon tersenyum licik kearah Yoora yang memandangnya dari jauh. Dan saat itu juga Chaeyeon dengan sengaja memeluk Hyunjin dari arah samping.

Srreet.

"Udahlah jangan liat mereka. Mending lo liat gue aja." Ujar Guanlin yang menatap Yoora dengan senyuman yang membuat wajahnya berkali lipat lebih tampan.

" Ujar Guanlin yang menatap Yoora dengan senyuman yang membuat wajahnya berkali lipat lebih tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedangkan di dalam kelas sana, Hyunjin risih dengan perlakuan Chaeyeon itu.

"Lo apa apaan sih?!" Hyunjin melepas paksa pelukan Chaeyeon yang tiba tiba itu.

"Hhehe ga papa pengen peluk aja."

"Ck. Udahlah ya gue mau pulang." Hyunjin melepas pegangan tangan Chaeyeon dan berjalan keluar kelas.

Guanlin yang melihat Hyunjin yang hendak keluar kelas itu, dengan cepat menarik Yoora kedalam pelukannya.

Hyunjin yang baru saja keluar kelas itu langsung dibuat kaget dengan apa yang baru saja ia lihat.

BUGH!

Hyunjin menarik seragam Guanlin dan menghempaskan Guanlin ke lantai.

"Haruskah lo ngelakuin itu di depan mata gue hah?!" Bentak Hyunjin entah untuk Yoora atau Guanlin.

"Hyunjin maksud kamu apa?!"

"Yoora, kamu masih pacar aku! Tapi kenapa kamu mau aja dipeluk sama dia?!"

"Lo sadar bro! Yang lo barusan lakuin di kelas itu apa?! Lo pelukan sama cewe lain, di depan mata cewe lo bangsat! Dan sekarang lo marah marah saat ngeliat Yoora pelukan sama gue?!" Sanggah Guanlin.

Skak mat.

Hyunjin diam. Menatap Yoora seakan ingin menjelaskan sesuatu.

"Yoora yang kamu liat itu-"

"Cukup." Yoora membalas tatapan Hyunjin dengan mata yang berkaca kaca sebelum melanjutkan ucapannya "Aku rasa ga ada yang bisa kita pertahanin lagi. Aku mau kita-"

"Ga! Yoora ini hanya salah paham yang masih bisa kita perbaiki." Ujar Hyunjin.

"Aku mau kita putus, hubungan yang tidak di dasari kepercayaan tidak akan baik jika terus berlanjut. Sampai sini aja. Maaf." Setelah mengucapkan isi hatinya Yoora berjalan meninggalkan Hyunjin dan Guanlin.

"Lo seneng? Puas hah?!" Teriak Hyunjin pada Guanlin.

Namun Guanlin mengabaikan Hyunjin, ia segera berlari menyusul Yoora.






《To Be Continue》


Masih adakah readers disini?

Maaf banget kau lama ga up ini:(

Mau jelasin sedikit,,, jadi di part part sebelumnya temennya Yoora yg licik itu aku tulis 'Chaeyoung' ya? Maaf aku salah. Padahal yg aku maksud itu Chaeyeon IZ*ONE bukan Chaeyeoung. Jadi mulai part ini sampe seterusnya aku pake Chaeyeon. Nanti part sebelumnya bakal aku perbaiki namanya.



𝐌𝐄𝐍𝐔 || 𝐋𝐚𝐢 𝐆𝐮𝐚𝐧𝐥𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang