[5] Modusnya Guanlin

418 87 76
                                    

VOTE SEBELUM MEMBACA





Rumah Yoora sedang kedatangan banyak ponakan ponakan dan sepupunya. Ramai, kata yang menggambarkan kondisi rumah Yoora sekarang. Orang tuanya beserta om tantenya pergi meninggalkan Yoora yang harus menjaga keponakan yang masih kecil kecil itu.

"Kakak!" Teriak keponakan Yoora yang masih berumur 5 tahun itu.

"Iyaa sebentar icell. Ini kakak lagi buat susu bentar yaa." Jawab Yoora dari arah dapur.

"Kakak itu ada tamu cepet buka pintunya."

"Huuhh siapa sih malem malem bertamu." Keluh Yoora yang sedang kerepotan mengurus keponakan keponakannya.

Ceklek~

"Loh, Guanlin?"

"Hai."

"Ngapain sih kesini malem malem? Mana ga ngasih tau dulu." Omel Yoora.

"Gue ada Pr, dan harus dikumpulin besok. Bantuin ya?"

"Kenapa lo ga ngomong dari siang?"

"Hhehe lupa." Jawab Guanlin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaudah masuk."

Yoora menyuruh Guanlin masuk dan membiarkannya bergabung bersama keponakan keponakannya yang sedang bermain di ruang keluarga.

"Ihh aku kira kak Hyunjin." Kata Mika keponakan Yoora yang berusia 7 tahun. Dia sering menginap di rumah Yoora, jadi dia tau kalo Hyunjin main ke rumahnya Yoora.

"Bukan ini temen kakak." Jawab Yoora sambil menoleh kearah Guanlin yang wajahnya tiba tiba murung mendengar ucapan Yoora barusan.

"Halo. Nama kakak Guanlin, yang sebentar lagi bakal gantiin posisinya kak Hyunjin." Sapa Guanlin pada keponakan Yoora itu.

"Lo ngomong apa sih lin! Udah mana Pr nya sini kerjain."

Guanlin mengambil buku di dalam tasnya. Ini merupakan pertama kalinya bagi Guanlin menggerjakan Pr. Ya sebenarnya sih Guanlin tidak peduli dengan pr nya, namun itu bisa ia pakai sebagai alasan untuk berkunjung ke rumah Yoora. Dan ia juga sudah menolak semua ajakan Somi pacarnya demi bisa ke rumah Yoora.

Guanlin terlihat tidak fokus dengan apa yang Yoora ajarkan. Ya wajar saja karena mereka belajar bersebelahan dengan keponakan Yoora yang sedang asik bermain itu.

"Lo ga konsen ya?" Tanya Yoora.

"Heem."

"Belajar di kamar gue aja." Yoora mulai membereskan buku buku yang akan dibawanya ke kamar. Mendengar ucapan Yoora tadi membuat Guanlin semakin bersemangat.

"Ya udah ayuk." Jawab Guanlin semangat.

"Dek, kalo udah selesai mainnya terus mau tidur, panggil kakak aja yaa. Kakak mau ke kamar." Ujar Yoora pada keponakannya itu.

"Loh kakak sama kakak itu mau ngapain ke kamar?" Tanya Mika polos sambil menunjuk Guanlin.

"Ehh anak kecil pengen tau aja urusan orang dewasa." Batin Guanlin.

"Kakak cuma pengen belajar." Jawab Yoora meyakinkan.


•.•.•.•.•.•

Di kamar Yoora yang sengaja pintunya dibiarkan terbuka itu. Guanlin dan Yoora mereka duduk di karpet bulu milik Yoora. Dan Guanlin yang sedang menulis jawaban dari pr sejarahnya itu.

"Bokap sama nyokap kemana?" Tanya Guanlin.

"Lagi ada kerjaan di luar kota, bareng sama om dan tante gue. Makanya mereka nitipin anaknya disini."

"Lo kecapean banget keliatannya. Gue nginep sini aja biar bisa bantu lo ngurusin ponakan ponakan lo." Ujar Guanlin sambil memutar mutar bolpoin di tangannya.

"Hah?! Gak! Ngapain."

"Ya barang kali aja lo kerepotan."

"Ga. Udah sana lo lanjutin tuh nulisnya."

Guanlin kembali melanjutkan kegitan menulisnya. Sedangkan Yoora hanya asik main hp.

"Saran gue sih ya, lo tuh beli buku referensi atau gak lo bisa minjem di perpus. Kan lumayan bisa bantu lo buat ngerjain soal kaya gini." Jelas Yoora.

"Iya nanti gue beli bukunya. Lo mau kan temenin gue beli bukunya?" Tanya Guanlin, yang belum sempat Yoora jawab. Karena sekarang Yoora sedang menerim telpon.

"Hallo,, Hyunjinnnn ihh nyebelin botol minum aku kebawa di tas kamu yaa?" Ujar Yoora yang sedang telponan dengan kekasihnya itu.

"Anjir. Jadi gue dicuekin nih gara gara dia telpon." Batin Guanlin.

"Apa sih yang? Hah mau ke rumah? Ihh jangan jangan. Rumah aku lagi rame nih, tante nitipin icell sama mika disini."

Guanlin jalan kearah balkon kamar Yoora. Ia memilih ke balkon daripada harus mendengarkan Yoora yang asik telponan dengan pacarnya itu. Guanlin mengeluarkan sebatang rokok dan korek api dari saku jaketnya. Mulai menyalakan rokok itu dan mengehisapnya.

"Guanlin siapa yang nyuruh lo ngerokok disini sih hah?!" Teriak Yoora sambil mengahampiri Guanlin.

"Udah kelar telponannya?"

"Heh gue tanya. Siapa yang nyuruh lo ngerokok disini?! Matiin gak!"

Bukannya mematikan rokoknya Guanlin malah menghembuskan asap rokok itu di depan wajah Yoora.

"GUANLIN!!" Yoora marah dengan apa yang Guanlin lakukan itu. Guanlin terpaksa mematikan rokoknya yang masih setengah.

"Udah selesaikan pr nya? Mending lo pulang sana." Usir Yoora sambil menutup hidungnya dengan tangannya.

"Lo gak suka gitu liat gue ngerokok." Ujar Guanlin.

"Gue gak suka sama cowok yang suka ngerokok!"

"Oke, mulai besok gue berhenti ngerokok demi lo."










To Be Continue



Mau lanjut?
Vote dulu!

Mau kasih patokan ahh biar sider nya mau vote😁

Min 20 Vote?
Next🔜

𝐌𝐄𝐍𝐔 || 𝐋𝐚𝐢 𝐆𝐮𝐚𝐧𝐥𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang