EPS 01

1.7K 47 8
                                    



Cinta ini berawal dari sebuah kebetulan,atau Mungkin Taqdir yang mempertemukan dengan cara yang demikian,dan sebelumnya aku pun tak mengerti apa arti kata Cinta atau sebaliknya merasakan di cintai,selain cinta dari abah dan umi atau pun keluarga Sendiri,aku pun belum pernah merasakan bagaimana rasanya cemburu dengan orang yang kita sayangi,atau memberikan semua perhatian dan kepedulian kita pada orang yang kita cintai;

pergaulanku hanya terkurung dari pondok ke pondok yang lainnya hingga aku buta untuk mengenal lawan jenisnya,aku tergolong Manja di antara 5 bersaudara,karena aku Paling ragil diantara mereka yang sudah di sibukan dengan keluarga masing-masingnya;

Nama Lengkapku "Humaida hasna" sapaan akrab biasa orang menganggilku "Hasna" dan aku terlahir di lingkungan pondok pesantren yang di asuh abah dan umi,Terkadang aku iri dengan teman sebayaku,bisa pergi kemana saja mereka suka,Namun tidak bagiku ketatnya abah dan umi mendidik ku,menjadikan aku lebih suka bermain di kamar bertemankan sederetan buku,Namun kemanjaanku hadir dari ketergantungan Santri abah dan umi,Yang kerap hari-harinya mengerjakan dan membantu membersihkan rumah kami,

Aku Mengenal kata "Mandiri" kokoh berdiri sendiri tanpa ketergantungan orang lain,setelah aku mengenal sosok Laki-laki Yang membuatku Jatuh cinta,Sebut saja namanya "Mas ilham",dialah Orang yang pertama mencuri perasaanku,Membuatku tunduk di hadapannya tanpa daya apa-apa,Aku pernah merasakan takut kehilangannya meskipun aku belum memiliknya,aku pernah merasakan cemburu meskipun belum ada haq untuk itu,

Mas ilham sosok yang biasa Namun entah kenapa aku jatuh cinta padanya,dia adalah santri abah yang belum lama masuk di pondok kami,Saat aku mendengar suara Azan nya pertama kalinya,akupun terpana dan terpaku oleh lantunan azan dengan kemerduan suaranya,dan tampak bagiku suara itu asing ku dengar di telingaku dan mungkinbaru pertama kali ini aku mendengarnya,

"Siapakah Yang azan ini ?" Gumam lirih dalah hatiku

Suara merdu yang melengking tampak syahdu terdengar di telingaku,membuat ku merinding saat menikmati merdu suaranya,membuat hatiku luluh dan ingin mengenal sosok dirinya,Ternyata sulit bagiku tak bisa leluasa untuk mengenal satu persatu santri abah,Namun perasaan itu kembali hadir dan semakin bertambah kuatnya,setiap kali mas ilham melantunkan azannya mengiringi waktu sholat tiba;

Gelisah hatiku saat mendengarkan lantunan azan dan sholawatnya,seakan suaranya menarikku untuk mendekatinya,aku hanya bisa mengagumi tanpa bisa mendekati,Namun perasaan itu justru menyiksaku ketika perasaan itu semakin tumbuh dan mekar seiringnya waktu,namun karena keterbatasan itu aku tak bisa mengenal atau bertemu.

Beberapa tahun belakangan ini aku sakit-sakitan,hanya di kamar mengahabiskan waktuku dengan belajar dan membaca semabari menunggu waktu azan tiba,Rinduku akan suaranya Sosok yang belum aku melihatnya atau mengenalnya,hari demi hari penantian itu menjadi sebuah gumpalan kerinduan,Rindu sosok suara yang belum ku kenal oranganya,Rindu akan dapat bertemu dan mengenal dirinya,

=========================

Di sudut ruangan Sepi kamarnya yang hanya di temani secangkir Kopi dan lintingan tembakau di jari tangannya,Fikirannya melayang jauh di masa silamnya,mengingat kenangan pahit di tinggal menikah oleh Calon Istrinya,

2 tahun berhubungan jarak jauh karena kang ilham di pondoknya,ternyata belum cukup membuktikan keseriusannya dan kesabaran calonnya untuk menunggu dirinya,Tanpa ada masalah dan tanpa adanya konflik diantara mereka,Hanya Surat Undangan yang kemudian kang ilham terima sebagai jawaban dari calon Istrinya,

Menyakitkan Bukan?

Merelakan Orang Yang kita sayangi bersanding di pelaminan dengan orang lain itu sakit,Lebih sakit dari gigitan semut yang menggigit kulit kita,bertahun-tahun memupuk dan merawat perasaan itu agar tak ada yang terluka,itu pun tidak mudah,Tidak semudah yang kita ucapkan dengan kata-kata,ataupun kita tulisan di atas kertas dengan tinta,

Suratan Taqdir itu ternyata tidak memihak kepada kang ilham,calonnya memilih bersama yang lain,bersama yang lebih mapan dan lebih berada darinya,itu juga yang membuat sakit kang ilham,kenapa kita harus di perbedakan dengan derajat dan tahta untuk mengenal cinta,kenapa yang miskin tersingkir karena bersaing dengan si kaya?

Namun tak selama Cinta Seperti itu,Cinta yang Sejati tak mengedepankan itu untuk mencintai pasangannya,"apa adanya bukan karena ada apa-apanya'

Cerita masa lalu yang pahit itu terus saja masih membekas di ingatan kang ilham,seperti Noda pada baju yang sulit untuk di hilangkan,Namun berkat dari kisah itu menjadikan dirinya tahu,lebih mengerti arti sebuah kata merelekan,

Kata yang sedikit dalam tulisan dan mudah di ucapkan Namun sulit untuk di terapkan,butuh perjuangan untuk menata hatinya benar mengikhlaskan dan menerima perlakuan dari calon istrinya dulu,bukan lagi surprise yang luar biasa baginya ketika tekad untuk meneruskan hubunganan silaturrohminya menjadi sebuah keluarga dalam pernikahan Namun justru surat undangan yang dia terima sebagai ungkapan jawaban penantianya;

CINTA DI BALIK AZANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang