"happy reading"
*****
"yeayy" ucap sorak gembira livia kemudian dia pergi ke ruang tv mengambil susu cokelat titipannya
devan tak bisa menahan senyumnya melihat tingkah livia yg seperti anak kecil
kemudian dia langsung tersadar "apaan sih dev. Sadar woi! " ucap devan kepada dirinya sendiri
*****
Kringg......
Hari sekolah dimana jam olahraga pada hari ini diisi oleh anak kelas 1,2,3 ipa1."lempar ken" ucap devan
ken, devan, ezra dan beberapa anak kelasnya sedang asyik bermain basket di lapangan sekolah
"wehhh mantap" ucap anak anak basket yg sedang bermain karena melihat devan mencetak score
Kemudian mereka saling tos tangan.
"ayo ayo lempar ke sini"
Brukk.....
Tiba tiba saja bola basket mereka terlempar ke luar lapangan dan mengenai siswi kelas 2 yg lagi pemanasan olahraga.
sontak kaget akhirnya ken dan lainnya langsung pergi melihat siswi tersebut
"livia! " ucap ezra
"kok pada diam hah! Bawa ke uks dong bukan malah ditonton" lanjut ezra panik
Kemudian ezra langsung menggendong livia dan membawanya ke UKS.
Rea yg melihat aksi ezrs berusaha bersikap dewasa, dia tak mau merasa egois kalau melarang ezra membantu sahabatnya itu yg lagi pingsan akibat kena bola.
Sedangkan ken? Dia baru saja ingin membawa adiknya itu tetapi udah keduluan sama ezra
"livia.." ucap ezra yg panik dan berusaha membangunkan livia saat sudah dibaringkan di ruang uks
"nih kasih minyak kayuh putih" ucap ken
devan? Dia tak ikut membantu livia. Entah karena apa tapi yg jelas sudah ada ezra dan ken yg membantu nya. Devan hanya duduk tenang di lapangan.
"hai devan" ucap seorang siswi menyapanya
Devan hanya membalasnya dengan melihatnya kemudian dia langsung membuang muka lagi
"gue boleh duduk disini? "
devan juga tak memberi respon akhirnya siswi tersebut langsung duduk saja
"oh ya gue denger lo udah putus sama adek kelas itu"ucap siswi tersebut
"Siapa ya namanya gue juga lupa" kemudian dia berpikir
"livia" jawab devan
"nah iya si livia"
"gue gak pacaran sama dia"
"lah? Terus apa? Bukannya lo ya yg bilang waktu hari senin kalo lo udah punya pacar? "
"semenjak kapan lo jadi cewek yg sibuk ngurusin kerjaan orang lain" timbal devan kemudian dia langsung pergi ke arah kelas
Siswi tersebut hanya cemberut melihat sikap dingin devan. Memang bukan devan kalo gak kayak gitu, sikap devan yg dingin memang bukan asing lagi buat siswi siswi di sekolah rafflesia. Tapi entah kenapa banyak yg naksir devan walaupun dengan sikapnya yg dingin dan cuek seperti itu.
Devan yg lagi pergi ke arah kelas tiba tiba aja gak sengaja lewat uks, jadi otomatis dia melihat ezra dan ken lagi berbincang dengan livia dari depan pintu uks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Sebuah Rasa [ THE END ]
Ficção AdolescenteF U L L _ P A R T dunia begitu sempit saat kita saling mulai kenal satu sama lain~arti sebuah rasa