BAGIAN DUAPULUHEMPAT

103 10 0
                                    

"nah kan kalo gini enak diliat, rapi dan bersih" ucap livia

devan terdiam dan membuat livia menoleh dan melihatnya "kak devan kenapa?"

"ikut gue" ucap devan yang mulai menaiki anak tangga

livia kemudian mengikuti devan dan alangkah terkejutnya livia saat sudah manapakkan kakinya dilantai atas rumah devan. Devan memberikan kejutan berupa foto foto livia yang diam diam diambil devan saat livia tak sadar kemudian dipajang devan sedemikian rupa agar bagus

"kak devan! Ini kak devan yang bikin?"

devan tersenyum "sebenarnya kejutan buat lo tapi gagal"

"kenapa gagal? Ini udah bikin terkejut banget loh" livia kemudian melihat lihat setiap bingkaian foto yang digantung

"gagal karena belum seluruhnya gue pajang, rencana gue tadi lo nonton terus gue pura-pura keatas buat ganti baju. Tapi lo malah ngajak beres-beres"

livia tersenyum simpul "gpp kok. Livia suka sama kejutan dari kak devan ini. Yang panting kan niatnya kak"

Livia melangkah ke depan melihat lihat lagi fotonya, senyum simpul livia yang mengartikan kalau dia bahagia akan kejutan dari devan. Sunyi ruangan tiba-tiba membuat livia berbalik badan mencari devan. Saat livia berbalik, dia langsung dikejutkan lagi oleh devan yang sudah berdiri dibelakangnya sambil membawa sebuket bunga.

Devan kemudian berlutut di hadapan livia dan meraih tangan livia "for you" devan memberikan bunga itu ke livia.

Livia mengambil bunga "thank's". Ucap livia kikuk

Kali ini jarak antara devan dan livia sungguh dekat dan itu membuat livia gugup setengah mati. Devan memegang dagu livia, berusaha menyesuaikan pandangannya menatap lurus ke hadapannya. Livia yang gugup akhirnya menutup matanya agar bisa mengontrol napasnya tapi tak berselang lama livia merasa sesuatu mendarat di bibirnya. Saat livia membuka mata, devan ternyata memberikan sebuah kiss untuk livia dengan lembut. livia hendak berkata tapi devan mengunci mulut livia dengan jari telunjuknya yang membuat livia tak hentinya membisu

"bunganya dijaga ya, jangan dibuang lagi kayak boneka waktu itu" ucap devan

Livia hanya mengangguk kaku sambil memegang mulutnya yang dicium oleh devan tadi. Devan merupakan orang pertama yang memberikan sebuah ciuman untuk livia dari beberapa mantan livia lainnya

*****

Brukk....

Rea tak sengaja menjatuhkan barang belanjaannya karena tak sengaja menabrak orang yang tengah berdiri didepannya

"sorry sorry ya, gue gak sengaja" ucap rea sambil membereskan belanjaannya

Cowok itu tetap berdiri diam. Rea kemudian mengangkat wajahnya dan melihat cowok dihadapannya

"eh kak ezra. Maaf kak, rea gak liat tadi"

"gpp kok" ucap singkat ezra

"sayang!" timbul suara dari belakang rea yang membuat rea berbalik badan melihat ke sumber suara

"nih minumnya, yuk" ajak cewek itu ke ezra

"kenalin dulu rin, ini rea. Temen sekolah gue" ucap ezra memperkenalkan aurin ke rea

Aurin tersenyum dan menjabah tangan "hai! Gue aurin. Pacar ezra" sapa aurin

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang