GETIR

9 0 0
                                    

Banyak hal lalu yang membuatku takut, mengenai rasa yang semakin larut. Mengenai malam yang membungkus kabut, lelah menerka nerka apa apa.

Sesuatu yang tabu, sesuatu yang tak tersampaikan. Aku tak lagi mampu mengkoneksikan hal yang dulu ku rajut. Tak lagi mampu mengetuk hati seorang yang kuanggap segalanya. Tak lagi mampu meraba hatinya.

Aku lebih baik menimang dia yang lelah, hangat pada pelukan yang rela. Tuhan apakah ujianmu tak cukup kemarin saja, tentang menciptakan kerisauan ditiap ujung malammu? Tidakkah cukup kemarin saja?

Sekuat apapun aku bertahan, aku membela, aku mengabdi, tak ubahnya hatiku. Dia masih risau. Tentang keberadaan raga yang tak pernah dianggap, tentang keberadaan hati yang dipenuhi api.

Aku rindu, hal hal yang menenangkan, hal hal yang membuatku aman. Aku rasa, aku yang telah mati. Tak lagi dimilikinya, tak lagi dipikirkannya. Segala ucap buruk terngiang, segala hal yang tak ingin kudengar terulang.

Fitrul Unfiana

Aksara SedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang