"AKSA!!!" Teriakan melengking disepanjang koridor lantai 2 tersebut mampu membuat semua orang menoleh terutama cewek-cewek yang sangat mengidolakan orang yang diteriaki tersebut
"ampun nek" Aksa berlari sambil menghindari pukulan maut dari Bu Esti
"awas kamu ya" ancam Bu Esti, ia sudah berhenti berlari dan memegangi kedua lututnya sambil terengah engah
"gaya sih udah tua masih mau main kejar kejaran" Aksa menjulurkan lidahnya lalu berjalan santai menjauhi bu Esti
"heh sembarangan kamu ngomong" tanpa disangka Bu Esti kembali berlari dan langsung menggapai telinga Aksa. Ia berjengit kesakitan sambil meringis
"mau ngelawan saya kamu?" Bu Esti menekan telinga Aksa hingga warna merah itu menjalar ke wajahnya
"ampun nek- eh bu" Aksa memegangi tangan Bu Esti agar berhenti menyiksanya
"Lari 5 kali putaran" perintah Bu Esti dan Aksa langsung berlari mondar mandir didepan Bu Esti sampai 5 putaran
"sudah bu" ucap Aksa tanpa dosa
"LARI 5 KALI PUTARAN DI LAPANGAN BELAKANG SEKOLAH AKSARA!" Aksa yang mendengar teriakan tersebut langsung ngacir karena jika bu Esti sudah berteriak seperti itu berarti nyawanya dalam bahaya
🐾🐾🐾🐾
"Len lo mau kan jadi pacar gue" ucap seorang cowok yang duduk didepan Ailen. Selera makan Ailen langsung merosot, ia berdiri membanting sendok di mangkuknya dan hal itu membuat beberapa pasang mata tertuju padanya
"gue udah bilang berapa kali sih? gue nggak mau jadi pacar lo" teriak Ailen murka, bisa bisanya orang yang sudah ia tolak berkali kali dengan tak tau malunya masih tetap berusaha menyatakan cinta
"gue bakal bikin lo jadi pacar gue" ucap cowok itu sebelum meninggalkannya. Ia merasa sudah dipermalukan oleh Ailen saat ini
"udah Len makan lagi" Nindi menarik lengan Ailen agar kembali duduk
"udah kenyang nelen tembakan" jawab Ailen asal
"nelen tembakan? kok lo ga mati sih?" pekik Vina heboh
Nindi tak menghiraukan Vina yang heboh sendiri "berapa orang hari ini yang nembak lo?"
"Lima tapi cuma dia yang secara langsung" jawaban Ailen membuat kedua temannya itu melotot
"dalam satu hari ada lima orang yang nembak lo?" Ailen mengangguk. Tidak heran sih ia memang banyak diidolakan disini, parasnya yang cantik badannya body goals dengan tinggi badan semampai. Banyak cowok yang terang terangan menyatakan cinta kepada Ailen tapi tak seorang pun yang diterimanya, bahkan Ailen muak dengan itu semua
Setelah selesai dengan hukumannya Aksa langsung bergegas ke kantin karena saat itu sedang berlangsung pelajaran, ia sudah malas untuk kembali ke kelas lagian ia juga sangat haus karena habis berlari mengelilingi lapangan yang sama dengan ia mengelilingi komplek rumahnya
"Jalan pake mata dong" ucap Aksa yang ditabrak oleh seorang siswi ditikungan koridor
"jalan pake kaki bego" balas siswi tadi
"mata lo juga digunain buat liat pas jalan" sindir Aksa
"nggausah ngajarin" Ailen berlalu meninggalkannya
"jadi cewek galak banget sih" cibir Aksa sambil melanjutkan langkahnya
setelah berjam jam melakukan aktivitas disekolah yang tidak ada gunanya bagi Ailen akhirnya bel pulang berbunyi dengan nyaring
"Len kita pulang dulu ya" pamit Nindi dan Vina karena mereka naik motor
"oke hati hati " balas Ailen lalu ia berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu jemputannya
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Inilah Aksara, yang tetap bisa tertawa bahkan saat dalam kondisi yang buruk. Akting nya sudah terlalu bagus untuk disebut sebuah akting. "Apa dengan gue pergi bisa bikin lo bahagia?" Seorang cowok menatap sendu gadis didepan...