12 Januari adalah Hari dimana Ayah dan Bunda saling mengikat janji sehidup semati di depan Altar suci.
Tepat pada hari ini pula Bunda merayakan ulang tahunnya.
Dengan jelas terngiang di fikiranku ketika bunda menceritakan tentang masalalunya bersama ayah,
Kini aku sedang berada di sebuah ruangan dimana aku sering menghabiskan waktu bersama ayah dan bunda, disana aku melihat bayang bayang masa kecilku hati itu.
Flashback...
Aku dan bunda sedang duduk didepan nakas kamar bunda..
"Dulu, ayahmu adalah pria yang sangat ambisius dalam mengejar cinta bunda, bunda sudah sering kali menolak dan mengabaikan ayahmu, tapi ayahmu tak peduli dengan semua tolakan bunda hingga akhirnya bunda jatuh cinta pada ayahmu karena kesungguhan dan usaha ayamu untu kendapatkan bunda" - tuturnya lembut sembari menata rambutku
"Lalu setelah berpacaran beberapa bulan, akhirnya ayah melamar bunda, tepat satu bulan sebelum bunda ulang tahun, dan ayahmu juga mengatakan bahwa ayahmu akan menikahi bunda pas pada hari ulang tahun bunda, yaitu hari ini sayang, tanggal 12 januari."
"Sandra tau nak kenapa Kami begitu menyayangimu ?" - tanyanya yang hanya mampu aku jawab dengan tatapan penuh tanya khas anak kecil
"Itu karena, sebelum kamu lahir bunda sempat dinyatakan tidak bisa memiliki anak, karena saat itu ternyata dalam kandungan bunda terdapat sebuah kista yang cukup besar, dan akan jadi sangat berbahaya jika bunda memaksakan untuk hamil, hingga suatu hari bunda dan ayah memutuskan untuk melakukan oprasi pengangkatan kista, dan bunda percaya bunda pasti mampu untuk memiliki anak, akhirnya munculah kamu"
"Terus bunda ?"
"Tapi saat itu kamu sempat tak bertumbuh dengan baik didalam kandungan bunda, karena kau harus berebut asupan makanan dengan kista bunda yang kembali tumbuh, namun bunda tak mau melepaskanmu, bunda yakin kau adalah anak yang kuat dan kau mampu bertahan untuk ayah dan bunda."
"Ternyata dugaan bunda benar, kau mampu bertahan dan tumbuh menjadi bayi normal dalam kandungan bunda. Kamu adalah anugrah terindah untuk ayah dan bunda" - kemudian ia mengecup keningku dan memelukku hangat.
Tiba tiba ada sesosok pria tampan yang sedang memperhatikan kami berdua dari balik pintu..
"Jadi pada cerita cerita sendiri nih? Ayah gak diajak cerita juga?"
Aku pun menoleh ke asal suara itu, kemudian berlari dan melompat ke gendongan ayah.
"Ayah...."
"Ooouuhhh, anak ayah sekarang sudah makin berat yaa." - ucapnya
"Ayah..., bunda ayah jahat. Ayah bilang aku berat"
"Haha kau memang bertambah berat sekarang, karena kau terlalu banyak makan" - goda bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Sandra Untuk Bunda
Roman pour Adolescents"Bunda, bunda dimana ?" "Kenapa bunda ninggalin sandra?" "Bunda udah gak sayang lagi sama sandra" *** "Nak, kemarilah, aku bundamu sayang" "Gak, tante bukanlah bunda, tante cuma orang lain yang merebut dan menggantikan posisi bunda" *** "Trima sa...