COC#8

374 35 0
                                        

Eunha membulatkan matanya lalu menundukan kepalanya dan mencoba mendengar suara itu lagi, tidak ia tidak salah dengar telinganya masih berfungsi dengan benar. Suara itu benar suara Jeon Jungkook.

"E-Eunha " lirih Sowon.

Yeoja itu menundukan kepalanya air mata yang sudah ia coba tahan kini mengalir dengan deras. Isakan kecil mulai terdengar tapi sebisa mungkin ia tahan.

Jangan sampai Jungkook mendengarnya.

Sowon dan Yerin mengusap lembut punggung Eunha, Umji juga sedang berusaha menghibur Eunha. Sedangkan Yuju dan Sinb tampak sedang mengepalkan kedua tangannya.

"awas saja kau " ucap Sinb geram.

"jika aku bertemu dengannya di sekolah aku akan memberinya pelajaran " tambah Yuju geram.

Eunha mengusap air matanya kasar dengan punggung tangannya sambil berlalu pergi dari sana.

"Eunha kau mau ke mana? " tanya Yerin

"aku mau pulang " jawabnya lemah.

"sebaiknya kau jangan dulu kembali ke rumah tenangkan dulu dirimu di sini" seru Umji.

"jika aku tetap ada di sini hatiku tak akan sanggup melihat mereka " balas Eunha sambil mengalihkan pandangannya ke arah bawah.

"tapi jika kau kembali ke rumah So Hyun unnie dan eommamu akan khawatir melihat keadaanmu. Sebaiknya kau tenangkan diri di sana kami akan menyusul" ucap Sowon lembut.

"iya, kami harus menenangkan mereka berdua yang sedang di butakan emosi" ujar Yerin sambil menunjuk Sinb dan Yuju yang sedang membicarakan penyiksaan untuk seorang Jeon Jungkook nanti.

"baiklah " balas Eunha pasrah lalu menghampiri bangku kayu yang di tunjuk Yerin yang tepat berada di depan sungai Han.

Air matanya terus mengalir ia tidak menyangka Jungkook akan melakukan hal seperti itu padanya. Dia mengeratkan topi yang dia gunakan agar orang orang yang berlalu lalang tidak bisa melihat air matanya.

Sesekali dia menatap sendu setiap pasangan yang lewat. Harusnya saat ini dia juga sedang melakukan hal yang sama dengan Jungkook. Tapi ya kenyataan tak seindah ekspetasi.

Selama hampir setengah jam Eunha menunggu teman temannya tapi mereka tak kunjung datang. Tapi dia tetap sabar menunggu, tidak mungkin teman temannya itu meninggalkannya.

Tiba tiba saja seluruh lampu yang ada di sekitar sungai Han padam membuat tempat yang tadinya terang kini gelap seutuhnya. Hanya berbekalkan sinar bulan Eunha mencari keberadaan mereka karena baterai ponselnya hampir habis.

Dia mengengok ke arah kanan dan kiri secara bergantian untuk memastikan bahwa mereka ada, dia memeluk tubuhnya sendiri karena ketakutan. Eunha sangat takut dengan kegelapan.

"unnie...eomma..." lirihnya pelan.

Mata jeli itu menangkap beberapa cahaya mendekat ke arahnya. Ingin rasanya dia pergi dari situ sekarang juga tapi kakinya serasa kaku, jadi yang dia lakukan hanya terdiam dan menunggu benda itu menghampirinya.

Eunha menundukan wajahnya takut ketika cahaya itu berada satu meter di depannya dan semakin mendekat.

"hey girls dont cry " seru seseorang membuat Eunha terdiam.

Eunha melirik ke arah sosok yang ternyata adalah seorang yeoja cantik yang tadi dia lihat bersama kekasihnya.

"sorry " balas Eunha menggunakan bahasa inggris.

"sudah jangan bersedih " seru yeoja tadi tapi kali ini menggunakan bahasa korea.

"you cant speak korean? " tanya Eunha yang di balas anggukan kepala darinya. Setelah itu kedua pasangan bahagia itu pergi.

Cute Or Cold✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang