COC#16

417 37 0
                                    

Eunha sedang dalam perjalanan ke tempat les pertamanya. Matanya melihat sekeliling semua tempat sudah kosong, mungkin saja kelas sudah di mulai.

Yeoja itu berjalan menuju kelas lesnya tapi ternyata kosong, apa mungkin les di liburkan hari ini? Entahlah, dia melihat arloji hitam yang selalu setia berada di tangan kirinya.

Ternyata baru pukul 14.30 KST ,pantas saja kelas di mulai pukul tiga sore dan teman temannya datang sekitar lima belas menit lagi.

Kondisi tubuhnya sudah jauh lebih baik demamnya sudah turun dan peningnya berangsur angsur hilang seiring berjalannya waktu.

Kriukk

Perutnya berbunyi, dia lapar. Saat istirahat dia sama sekali tidak makan apapun dan malah pergi ke ruang olahraga dan bermain dengan samsak tinju itu.

Dia berjalan keluar dari tempat les menuju sebuah restoran kecil di depan tempat les.

"selamat datang " sapa ibu pemilik rumah makan itu ramah.

Eunha tersenyum tipis , dia tidak boleh bersiap kasar pada orang yang lebih tua darinya, nilai sopan santun masih tertanam subur di hatinya. Ya meskipun dia sudah melanggarnya tadi.

"anda ingin makan apa? " tanya ibu itu.

"ramyun dan air putih saja " jawab Eunha
Pemilik restoran kecil itu segera mencatat pesanan Eunha dan pergi ke dapur untuk memasaknya hingga dalam hitungan menit.

"akh maaf jika aku bertanya, apakah anda murid Seoul Senior High School? " tanya ibu itu yang di balas anggukan kepala darinya.

"putriku juga bersekolah di sana " ucapnya.

"siapa nama putri anda? " tanya Eunha sambil meminum air putihnya.

"Kim Yerim " jawab ibu itu membuat Eunha terkejut, ibu sebaik ini orang tua dari Yeri yang gayanya selangit itu?

"Yeri " balas Eunha

"bagaimana sikap anakku di sekolah? " tanya ibunya.

"dia anak yang pintar dan punya talenta dalam bernyanyi dia juga punya wajah yang cantik " jawab Eunha membuat ibu itu tersenyum.

Eunha menghela nafas berat sesaat
"tapi menurutku sikapnya kurang baik, dia selalu terlihat sombong dan tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan orang lain" sambung Eunha membuat ibu itu terlihat sedih.

"ibu tau, ternyata sikapnya tidak pernah berubah dari dulu " balas ibu itu membuat Eunha bingung.

"maksudnya? "

"dulu, keluarga kami termasuk orang yang hidup bergelimpangan harta  membuat anak kami Yeri bersikap sombong tapi saat suami ibu melakukan korupsi banyak penagih hutang yang datang ke rumah dan mengambil seluruh kekayaan dan menyebabkan keluarga kami jatuh miskin" jawab ibu itu mencoba kembali menceritakan masa lalu hidupnya yang kelam.

"saat kami jatuh miskin ibu kira Yeri akan menurunkan egonya dan membantu kami untuk menghidupi keluarga tapi justru malah sebaliknya, dia malah semakin menjadi " sambung ibu itu membuat hati Eunha tersentuh.

Eunha mengelus lembut tangan ibu itu
"jangan khawatir bibi, Yeri pasti akan berubah suatu hari nanti " ucap Eunha lembut.

"kau anak yang baik, siapa namamu? " tanya ibu itu.

"Eunha, Jung Eunha ,kalo bibi? " jawab Eunha

"aku Kim Sona " balas bibi Sona

"terima kasih atas makanannya. Makanan buatan bibi Sona enak, aku akan mengajak teman temanku kemari " pamit Eunha sambil memberikan beberapa lembar uang.

Cute Or Cold✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang