awal pertemuan.

1.2K 55 2
                                    

Relita anjenia itulah namaku biasanya di panggil Reta, aku terlahir dari keluarga yang tidak utuh di tinggalkan oleh ibu dan di tinggalkan oleh ayah. Ayah yang seharusnya bersamaku dan saling menguatkan satu sama lain. Justru ayah lebih memilih wanita barunya

***
"Perkenalkan nama saya Bintang saadzyah kalian bisa panggil saya bintang saya pindahan sekolah dari SMA Budya wacana"

"oke, sudah cukup perkenalannya sekarang kamu bisa memilih duduk di bangku mana"

"apakah ibu yakin?"

"tentu saja"

"saya ingin duduk di belakang gadis berkuncir satu itu"

"silahkan, kebetulan bangku itu juga kosong, dan semoga kamu bisa betah sekolah di sini ya bintang"

"iya bu doakan saja"

"Ret Ret" panggil salah salah satu temanku yang bernama Neta.

"kenapa Net?"

"cowok itu duduk di belakang kita"

"lalu?"

"kamu emang gk merhatiin dia waktu perkenalkan diri"

"enggak"

"kebiasaan deh"

"kamu kan tau sendiri aku orangnya seperti apa?"

"iya tau kamu orangnya susah di ngertiin, konyol, cuek sama orang baru"

"nah itu tau" jawabku sambil nyengir.

"ya udah deh, aku mau kenalan dulu sama cowok ganteng di belakang kita"

"mulai deh matanya gk bisa diem kalau liat yang ganteng sedikit"

"ciee bilang dia ganteng, aku bilangin lo"

"apaan sih Net, emang kamu kenyataan gitu kan kalau liat yang ganteng sedikit langsung deh suka"

"hehehe"

Neta langsung memutar tubuhnya ke belakang sehingga ia melihat secara jelas wajah Bintang.

"hai boleh kenalan" sambil mengulurkan tangannya, berharap ia akan membalas.

"boleh" ucap bintang.

"namaku Neta Riandra, kamu bisa manggil aku Neta, Net atau Ta. Terserah sukamu manggil aku apa" jawab Neta genit.

"kamu sudah tau kan namaku siapa?"

"iya sudah"

"oke kalau begitu"

"cuek banget sih untung ganteng" ucap Neta dengan lirih.

Namun sayangnya suara Neta dari dulu tidak bisa di kondisikan mau selirih apapun tetap saja terdengar keras.

"maksudnya?"

"enggakk. Gak papa, lupain aja"

"yakin gak papa?"

"iya yakin"

Neta langsung memutar badannya kembali dengan raut wajah jengkel.

"kenapa itu muka?" ucapku

"itulo Ret cuek banget.

"Hahaha, kasian temenku yang satu ini"

"ngeledek mulu, tau ah kesel"

"ya udah maaf ya Neta sayang"

"aku maafin tapi nanti teraktir bakso ya di kantin terbuka"

"hemmmmmm"

"ya udah aku mau ke kamar mandi dulu"

"sama siapa?"

"sama Hana aja, bête aku sama kamu"

"ihh betean cepet tua lo"

"biarin"

Setelah teman temannya pergi dari kelas tiba tiba Bintang sudah duduk di sebelahku entah mengapa ia langsung duduk begitu saja tanpa mau meminta izin terlebih dahulu.

"hai"

Entah apa yang di rasakan Reta saat itu tiba tiba saja hatinya berdetak tak karuan ada rasa yang begitu sangat aneh,yang tak pernah ia rasakan selama ini.

"kamu kok duduk di sini sih?" jawabku sambil memasang muka marah

"maaf ya kalau aku gk minta izin dulu"

"...."

"boleh kenalan?"

"untuk apa?"

"supaya aku bisa lebih deket sama kamu"

Tiba tiba saja hatiku bergetar saat mendengarkan kata yang baru saja keluar dari mulut Bintang.
"gak mau kenalan ya sama aku"

"namaku Relita Anjenia, panggil aja Reta"

"namaku Bintang Saadzyah, panggil aja bintang".

"oke bintang" ucapku sambil senyum.

"nanti kita lanjut lagi ya ngobrolnya"

"iya"

"makasih"

"untuk apa?"

"karena kamu udah mau ngasih tau nama mu"

"hahaha, ada-ada aja" jawabku sambil tersenyum.

Seketika bintang pindah ke tempat duduknya, setelah melihat kedatangan Neta dan Hana.

"istirahat masih lama ya?" ucap Neta sambil memegang perutnya.

"Sabar kurang 5 menit" jawabku sambil melihat jam tangan.

Mengikhlaskan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang