bab 10

194 27 0
                                    

Tanpa sengaja Reta melewati rumah bintang. Rumah yang tampak megah bercat warna coklat itu sepertinya kosong.

Tin.. Tin..

Reta segera memundurkan sepedanya saat tau bahwa mobil milik bintang itu ingin memasukkan mobilnya di dalam rumah

Saat bintang melihat Reta, Bintang langsung menghampirinya
"Reta..."

"Haii" ucap Reta sambil tersenyum

"Mau kemana?" Tanya bintang heran yang melihat isi keranjang sepeda dengan tumpukan buku

"Ini aku mau fotocopy"

"Oalah gitu, aku boleh ikut?"

"Eh jangan nanti kamu di marahin mamamu"

"Gak akan di marahin, bentar ya aku izin dulu"

Dengan senang hati Reta menunggu Bintang, sambil menunggu Reta memasangkan hendset dan menghidupkan lagu favoritnya dari kecil

Selang beberapa menit Bintang keluar sambil membawa masker wajah, dan sebuah obat vitamin yang ia taruh di saku celana

"Ayo"

Reta langsung pindah di tempat duduk belakang.

Di setiap perjalanan mereka bernyanyi dan bercanda ria. Walaupun mereka jadi pusat perhatian karna mereka memakai sepeda ontel tapi gpp justru kebahagian tercipta dari hal hal yang sederhana

***

"Capek juga ya" ucap Bintang sambil meneguk air mineral

Reta hanya tertawa oleh ucapan Bintang

"Kamu enak cuma duduk"

"Yee, gak ikhlass dong boncengin aku" Sambil memukul bahu Bintang

"Ikhlas lahir batin Reta" sambil mencubit pipi Reta

"Modus banget sih jadi orang!"

Kini bintang yang tertawa melihat emosi Reta.

"Dengerin ya, walaupun kamu ngambek tetep cantik kok" Goda Bintang

"Bodoamat gak denger" ucap Reta sambil memasangkan hendsetnya kembali.

Merasa di cueki oleh gadis yang ia cinta itu Bintang memiliki sebuah Ide

"Boleh ikut dengerin gak?"

Dengan senang hati Reta memberikan sebelah hendsetnya kepada Bintang

Begitu kagetnya Bintang saat mendengar lagu yang di putar oleh Reta, ternyata lagu itu juga lagu favoritnya juga.

Embun di pagi buta menebarkan bau pasa
Detik demi detik ku itu kini saatku pergi
Oh tuhan kucinta dia, berikanlah aku hidup
Tak kan ku sakiti dia hukum aku bila terjadi.

Tanpa sadar Bintang menyanyikan sepotong lagu itu dengan suara indahnya

"Suaramu bagus juga" puji Reta

"Kamu tau Ret, ini lagu favoritku" Ucap bintang sambil menatap Reta

"Oh iya? Kok sama sih, aku juga suka lagu ini" jawab Reta.

"Aku suka lagu ini dari kecil Ret" Ucap bintang

"Oh ya"

"Iya, coba deh pahami lagunya, kita harus bersyukur di beri hidup sehat sama umur panjang, jangan sering ngeluh, jangan patah semangat walaupun ada aja kejadian yang sering membuat kita jadi patah semangat buat hidup"

Reta tersenyum dengan ucapan Bintang barusan.

"Pulang yuk udah sore" ajak Reta

Saat itu juga tubuh bintang ingin ambruk seketika. Tahan jangan di sini tahan.

"Kamu sakit Bin?" Ucap Reta dengan nada cemas

"Cuma pusing aja, bentar ya aku minum vitamin dulu"

"Kamu yakin gpp?, aku panggilin taksi aja ya"

Dengan cepat Bintang memegang tangan Reta

"Enggk usah Ta"

"Kamu sakit Bin, aku akan tetep manggilin taksi kamu tunggu sini

Reta Berdiri di pinggir jalan untuk mencari taksi yang lewat, Reta sangat khawatir, muka bintang sangat pucat , ia gak mau terjadi apa-apa ke Bintang

"Nah itu taksinya akhirnya lewat" dengan cepat Reta melambaikan tangan lalu memanggil Bintang

"Udah dateng taksinya"

Reta langsung membantu Bintang berdiri dan memapah masuk ke dalam taksi

"Makasih ya, kamu cepet-cepet pulang, maaf aku pulangnya gak bareng sama kamu" ucap Bintang sambil mengacak rambut Bintang

"Kamu cepet sembuh ya"

"Besok udah sembuh kok, kan udah di kasih senyuman sama kamu"

"Dasar sempet sempetnya ya" Reta menjewer telinga bintang

"Ya udah pak ayo jalan. Aku pulang dulu ya"

Reta pulang dengan perasaan yang begitu sedih, melihat bintang tadi membuat ia sangat kepikiran. Apa aku jenguk aja ya langsung ke rumahnya? Ya deh nanti aku jenguk

***

Reta langsung membuka ponselnya dan mengirim pesan singkat untuk Bintang

Reta
"Gimana udah enakan belum?"

Sambil menunggu pesannya di bales Reta menyibukkan diri membuatkan Roti untuk bintang. Semoga Bintang suka

Drettt.. Drettt..

Bintang
"Udah enakan kok Reta"

Saat itu juga hati Reta merasa lega karna pesan singkatnya itu telah di balas

"Bilang gak ya kalau aku mau jenguk dia"

"Emm... gak usah bilang deh biar supries"

Setelah kue yang ia masak udah jadi Reta langsung menghiasnya dengan cantik, dengan di tambahkan sebuah tulisan dukungan cepat sembuh

"Semoga Bintang suka"

"Aku siap siap dulu ah"

Reta berlari menuju kamar ia langsung bersiap siap untuk ke rumah bintang, Reta dandan alakadarnya aja. Dengan rambut di kuncrit 1 dan poni yang ia sisir agar terlihat rapi.

Rumah Bintang

Sudah 5 kali reta memencet Bel rumah Bintang tetapi tidak ada yang keluar

"Kok gak ada yang keluar ya"

"Coba lagi deh, Bismillah"

Akhirnya setelah usahanya memencet bel dari tadi membuahkan hasil

"Iya mbak nyari siapa?" Ucap Seorang ibu paruhbaya dengan membawa sapu lantai

"Gini bu saya temannya Bintang, saya ingin menjenguk Bintang, Bintangnya ada?"

"Emm.. mbak den Bintangnya gak ada di rumah, dia pergi sama mamanya tadi"

"Pergi kemana ya bu?"

"Saya kurang tau mbak"

"Ya sudah bu saya titip kue ini aja ya, sama sampaikan salam saya untuk Bintang"

"Iya mbak"

Reta pulang tanpa bertemu bintang. "Sakit tapi kok keluar ya" batin Reta

"Ya sudahlah, gapapa" 

Mengikhlaskan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang