Kelly pun melihat ayahnya dari kejauhan dan ia langsung berlari menghampiri ayahnya, kemudian ia melihat sosok Jin yang sangat lemas.
"J-Jin?? Dia kenapa??" tanya Kelly kepada ayahnya dan para kru. Ia sudah tidak bisa menyembunyikan rasa paniknya lagi.
"Sepertinya dia terlalu memaksakan diri, ia seperti ingin pingsan tadi," ucap salah satu kru menjawab pertanyaan Kelly.
"Li-Lihat.. dia berkeringat terlalu banyak!!" ucap Kelly panik. Kemudian ia mengeluarkan sebuah tissue dari tas nya dan mengelap keringat di wajah Jin.
Ia kemudian membantu para kru untuk mengangkat tubuh Jin dan membaringkannya ke sebuah tikar.
"Biarkan dia istirahat sebentar disini, semoga saja dia akan baik-baik saja," ucap salah satu kru. Kelly sudah tidak sabar untuk menceramahi para kru yang ada disini, tapi masih ia tahan sampai keadaan Jin benar-benar membaik.
"Tenanglah, Jin pasti akan baik-baik saja," ucap Andrew berusaha menenangkan Kelly.
"Kel, kau bawa kotak P3K yang sudah ayah siapkan kan?" tanya ayah Kelly. Ia pun mengangguk dan memberikan kotak itu kepada ayahnya.
Jin pun membuka matanya dan membuat para kru mengerumuninya karena mengkhawatirkan dirinya. Kelly sudah tidak tahan lagi.
"Mohon maaf, bisakah kalian jangan berkerumun seperti ini? Tolong berikan space yang cukup buat Jin," ucap Kelly menyuruh para kru untuk menjauh dari Jin. Bukannya bermaksud untuk tidak sopan, tetapi berkerumun bukanlah ide yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMS • JIN
FanfictionPekerjaan ayahnya yang dipindah ke Manado menyebabkan Kelly juga harus pindah sekolah ke sana. Padahal, besoknya tepat ia akan menonton konser Blackpink di Jakarta. Ia juga tidak ingin meninggalkan sahabat-sahabatnya di sekolah lamanya. Bagaimanakah...