07 - Pingsan.

4.1K 184 1
                                    

Vote sebelum baca, comment sesudah baca.

Suka baca quotes kaya diatas? Kuy follow @nsd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suka baca quotes kaya diatas? Kuy follow @nsd.quotes di instagram yaa


*********

"Kalian setuju gak kalo kita nambah anggota? Kerjaan kita molor banget. Kita kekurangan orang."

Rapat dimulai tanpa Alana. Sudah hampir dua jam Alana tidak muncul. Mereka sudah mencoba menghubungi Alana namun handphone nya mati.

Leo pusing sekali, hanya bidang dokumentasi yang pekerjaannya sangat lambat. Leo memang sengaja merekrut orang yang lebih sedikit, tadinya dia pikir akan lebih mudah diatur. Tapi ternyata malah membuat pekerjaan menumpuk dan lambat.

Rapat saja tidak pernah lengkap, bagaimana Leo mau mendiskusikan hal ini jika tidak lengkap.

Leo melihat kalender, menghitung berapa hari waktu mereka sebelum hari-H. Setelah selesai. Ia melihat anggotanya semua bergantian. "Fix kita harus rekrut anggota baru buat bantu-bantu. Apalagi disini ada anggota yang nge-chat gue dan bilang bahwa dihari-H dia gak bisa hadir." Sindir Leo.

Yuna menunduk dalam, ia tau dirinya lah yang sedang disindir oleh Leo.

"Siapa emang gak bisa hadir hari-H?" Heran Akhwan pelan.

Leo menatap Yuna. "Yun, lo beneran gak bisa hadir dihari-H?"

Yuna meringis, ia mengangguk. Masih tak berani menatap Leo. "G-gue ... Gak bisa."

"Gak bisa kah lo korbanin acara lo dihari itu buat ngerjain kewajiban lo disini?"

Yuna menggeleng kecewa. "Kakak gue nikahan. Gue gak bisa gak hadir dihari istimewa yang cuman terjasi satu kali seumur hidup kakak gue."

Leo memijat pelipisnya pusing. "Lo kan nge-live, nanti kalo lo gak ada siapa yang nge-live? Gak bisa gitu lo prioritaskan tanggung jawab lo disini dulu? Kalo bakal gak bisa kenapa lo ikutan gabung disini? Kenapa gak dari awal aja gak usah ikutan? Malah jadi nyusahin tau gak?"

"Ma-maaf, Yo. Tapi ... Gue masih bisa bantu-bantu sebelum hari-H. Gue cuman gak bisa hadir dihari-H doang."

"Gue gak mau tau ya, lo harus dapet pengganti tugas lo dihari-H besok. Dan gue gak mau yang sembarangan. Gue mau yang nyaman diatur."

Yuna mengangguk-angguk, tanpa menjawab, hatinya lumayan terluka karena perkataan Leo. Cowok itu hari ini memang agak berbeda, Leo lebih emosional dan sensitif, mungkin memang Leo benar-benar pusing mengurus semuanya, wajar saja jika yang Leo lakukan sedari tadi hanya marah-marah.

ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang