CHAPTER 10

26 10 11
                                    

Teng.. Teng.. Teng..

Bell pulang sekolah berbunyi dengan sangat lantang sekali. Senna yang ketiduran mengeliat malas untuk bangun. Dia juga menguap untuk pemanasan sebelum matanya benar benar terbuka. Guru yang mengajar di kelasnya telah kapok menegur siswi yang bernama Senna. Setiap pelajaran apapun dia pasti selalu ketiduran. Ya, walaupun dia selalu begitu di kelas. Tetapi dia berhasil meraih prestasi yang membanggakan sekolah. Dia juga pernah meraih mendali perunggu di korea untuk lomba panahan, perwakilan dari indonesia.

Senna juga pernah mengikuti olimpiade fisika di tingkat provinsi. Dia berhasil mendapatkan mendali perak. Itu juga perwakilan dari SMA nya.

"Gue pulang duluan ya Na" ucap Cloe kegirangan dan lega dengan penderitaannya karena menunggu pelajaran hari ini.

"Ya, tunggu. Pak Dodo nya mana?" Kata Senna sambil mengemaskan buku bukunya ke dalam tas.

"Ohh, makanya lo tidur aja terus. Pak Dodo nya udah pergi dari tadi" ucap Cloe.

"Gitu ya" Kata Senna dengan santai.

"Lo ngak pulang Na?" Cloe juga kelihatan penasaran dengan Senna, kenapa dia belum pulang.

"Gue mau jalan dulu sama Reint" Senna kemudian berdiri dan bersiap siap pergi ke kelasnya Reint.

"Cieee.. Ada yang udah taken nih" Ucap cloe sambil mengedipkan matanya pada Senna.

"Yeee emang lo jomblo" Ucap Senna yang langsung pergi meninggalkan ruangan kelasnya.

....

Senna melihat siswa maupun siswi sudah pulang. Dan hanya terlihat Reint yang memegang Handphone nya. Di kursi meja guru Reint duduk disana.

"Hi Reint. Jadi jalannya ngak?" Ucap Senna dengan lembut.

'Eh kenapa gue jadi lembut gini ya sama si kunyuk ini' batin Senna.

"Jadi dong TUAN PUTRI yang cantik" ucap Reint yang menekan kata tuan putrinya.

"O... Ke. Kita jalannya kemana nih?" Senna keliatan gugup mendengar perkataan Reint.

...

Didalam perjalanan menuju tempat yang dituju Reint, hanya kesepian yang menyelimuti mereka. Terasa sangat canggung sekali.

"Hmm.. Na" Reint memulai percakapan.

"Kita makan dulu ya di restoran dekat sini. Katanya nih makanannya enak enak" ucap Reint.

"Oke traktir gue ya" kata Senna dengan senyum khasnya. Membuat Reint tertegun dengan senyuman itu. Entah mengapa Reint jadi serba salah, antara melanjutkan rencana ayahnya atau menolaknya.

"Oke deh, untuk kamu apapun akan aku lakukan" ucap Reint.

Deg..

'Kenapa Reint jadi lembut, biasanya dia pake lo-gue. Dan sekarang dia make aku-kamu. Ahh.. Jadi salah tingkah gue' batin Senna.

Senna memukul kepalanya akibat lamunannya sendiri.

"Kenapa Na?" ucap Reint heran.

"Hehehe, ngak ada" ucap Senna sambil nyengir.

'gue bingung nih pake aku-kamu atau lo-gue' batin Senna.

Mobil Reint berhenti, akhirnya makan juga. Senna kelihatan sangat senang sekali bila sudah mengingat makan gratis. Apalagi dibayarin sama Reint. Senyuman yang tak henti dilayangkan Senna, mampu membuat Reint tersengat. Bagaikan magnet yang besar berada dalam diri Senna, Semakin buat Reint tertarik untuk memandang Tuan putri itu terus terusan.

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang