PROLOG

130 20 9
                                    






Apa yang terjadi sama aku ?

Kenapa semua orang yang berasal dari keluarga ku merasakan kematian yang berturut turut.

Apakah aku penyebab kematian keluarga yang berturut turut ini ?

Tidak, ini bukan hanya kematian biasa  tapi kematian yang telah di susun dengan rencana yang sangat matang.
Kamatian tersebut hanya berjarak sesuai angka 4, jika angka 4 ini adalah angka keberuntungan bagi orang lain, maka angka 4 adalah angka kematian bagi keluargaku.

Di mulai dari pamanku yang meninggal di tanggal 4 januari, pamanku meninggal karena sakit jantung yang lansung menyerangnya tiba tiba.

Kemudian suami kakak ibuku yang meninggal setelah 4 bulan kematian pamanku, dan dia meninggal karena penyakit yang menyerang tiba tiba hanya karena dia memakan daging sapi, padahal daging itu sangat baik untuk kesehatannya.

Lalu istrinya juga meninggal 4 bulan setelah suaminya meninggalkan istrinya, dan pada saat itu dia meninggal hanya karena jatuh dari ketinggian 1 meter di bawah air yang mulai mengering.

Aku tidak menyangka bahwa suami dan istri tersebut meninggalkan dunia dengan secepat itu. Di saat itu pula mereka meninggalkan sepupu ku yang malang, dan status sepupuku adalah yatim piatu.

Setelah itu ibuku yang masih sehat lansung jatuh sakit di saat dia mendengar bahwa kakaknya meninggalkan dunia yang fana ini.

Aku sangat menyayangi ibu.

Tapi dunia berkata lain,

ibuku yang pernah koma selama 1 hari,
yang merasakan sakit yang sangat luar biasa,
Yang pernah berjuang demi mempertahankan status anaknya yang masih mempunyai orang tua,
Yang rela lebih memilih dia mati dari pada anak anaknya, dan
Yang sangat menyayangi saudaranya,

Ibu meninggalkan ku, ayah dan adikku. Ibu meninggal dunia setelah 14 hari kakaknya meninggal dunia.

Aku sangat takut dengan kematian.
Bagaimana tidak ? Keluarga ku meninggalkan bekas, kenangan yang sangat mendalam. Bahkan aku sangat benci dengan hari ulang tahunku.

Karena di saat aku ulang tahun ibuku di bawah ke rumah sakit. Adikku ulang tahun, ibuku koma selama 1 hari, dan ibuku sendiri ulang tahun, dan tepat dia meninggalkan dunia ini.

Dan tak lama setelah itu, adik ibuku meninggalkan dunia ini 4 hari setelah ibu meninggal dunia. Dia meninggal karena sakit yang telah bertahun tabun menyiksa tubuhnya.

Apakah aku harus menyalahkan takdir ?

Aku merasa aneh pada keluarga ini, kenapa bisa keluarga ku merasakan kematian berturut turut dengan mengunakan angka 4.

Aku sangat sedih, jika orang lain yang merasakanya mungkin dia akan melakukan bunuh diri, tapi tidak dengan ku.

Ini sangat menyiksa luar maupun dalam bathin ku.

Dan di balik ini semua aku pernah merasakan ini dua kali.
Mungkin ini aneh, tapi memang inilah kenyataan nya.










...

Sorry banyak typo ya readers, gue buat ceritanya berdasarkan pemikiran alamiah gue, jadi maklumlah agak aneh gitu. Kalau ada yang ragu vote aja lansung ceritanya oke..

Deja VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang