Jangan lupa follow Instagram Pandaa ya @nadia_listinaa
Selamat membaca teman-teman....
🌻🌻🌻
"Kenapa kamu kasih aku bunga matahari?"
"Karena kamu bersinar."
🌻🌻🌻
"Ish. Lo lagi ngapain sih? Bukannya bantuin malah sibuk sendiri." Tanpa mengindahkan kata-kata Jonathan, gadis itu tetap sibuk melanjutkan mencari sesuatu dari kantong plastik minimarket yang ia bawa. "Lo nyari apaan sih?!" Jonathan mulai kesal.
"Ini nih ...." Fania terkekeh menunjukkan tiga buah sosis yang berhasil ia temukan di bawah tumpukan snack dan biskuit yang ia beli.
"Yaelah ... makan mulu kerjaan lo! nih tugas masih banyak, Fan!"
"Ngerjain tugas juga butuh energi kali." Fania terus mengunyah dengan lahap sosis kesukaannya itu. Sebenarnya ia tak benar-benar lapar, ia hanya menyembunyikan rasa grogi karena berada dekat dengan laki-laki yang ia suka sejak bersekolah di sekolah yang sama dengannya.
Selain itu, Fania memang suka makan sosis. Setiap kali Jonathan bertemu dengannya, pasti ia sedang memegang sosis. Kadang hanya bawa satu, kadang dua atau tiga, kadang ia bawa sekaligus dengan toplesnya. Fania memang gadis menyebalkan yang hobi makan, dan suka banget bikin Jonathan kesal. Huft!
Dua jam telah berlalu ketika mereka sibuk mengerjakan tugas kelompok Biologi yang diberikan Bu Esti tadi siang. Tidak. Lebih tepatnya Jonathan yang mengerjakan.
Ada suara aneh terdengar yang entah dari mana asalnya. "Gue udah laper lagi Jo," kata Fania sambil nyengir tanpa dosa. Ah ternyata suara itu berasal dari perutnya. Jonathan hampir saja tertawa melihat tingkah gadis itu.
Salah Jonathan juga sih, daritadi hanya sibuk mengerjakan tugas tanpa ngasih Fania makanan. Akhirnya ia pun menuju dapur dan mencari makanan untuknya.
Fania hanya duduk sambil sesekali menengok ke arah dapur sambil senyum-senyum dan berharap Jonathan membawa banyak makanan enak untuk ia makan.
"Nggak ada makanan yang bisa dimakan. Bibi lagi pulang kampung," kata Jonathan setelah kembali dari dapur.
"Hah?!" Fania melongo dengan ekspresi muka sedikit kecewa.
"Masak yuk. Ada mie instan sama telor," ajak Jonathan sedikit merasa tidak enak kepada Fania. Iya, hanya sedikit karena ia masih kesal dengan gadis itu yang hanya membantu sedikit tugas Biologi.
"Oke. Kalo soal masak, gue jagonya!" Dengan semangat, Fania beranjak ke arah dapur dengan gaya tangan dilipat di depan dada ala Chef Juna.
Ya iyalah. Orang kerjaannya juga makan mulu!
Jonathan dan Fania langsung sibuk mempersiapkan sosis, cabai, daun bawang, dan bawang putih di atas meja setelah mereka sampai di dapur.
"Biar gue yang potong." Jonathan mengambil alih pisau dari tangan Fania lalu mulai memotong bahan masakan tadi.
"Terus gue ngapain?" Fania bersidekap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally, I Met You!
Teen Fiction"Kenapa kamu kasih aku bunga matahari?" -Kesha Yeo- "Karena kamu bersinar." -Jonathan Choo-