Follow Instagram :
@nadia_listinaaSelamat membaca teman teman 💕
🌻🌻🌻
"Wah enak banget, aku sampe kekenyangan," kata Ghea sambil mengusap-usap perutnya.
"Iya dong enak apalagi makannya bareng doi," celetuk Fania lalu dibalas dengan telonyoran oleh Ghea. Fania mengumpat kesal.
"Nggak usah banyak nyeletuk daripada gue sebarin skandal lo sama si Jonathan," bisik Ghea. Kini mereka sedang duduk di depan meja bundar taman bersama Darwin, Riko, dan juga David ada di sana.
Mata Fania membulat. Apa yang dimaksud Ghea? Apa dia melihat kejadian tadi Fania bersama Jonathan? Seketika keringat dingin mengucur di dahi Fania, merinding mengetahui bahwa ayahnya sedang duduk tak jauh dari mereka. Ancaman Ghea benar-benar menyeramkan.
"Ish maksud lo apaan sih? Nggak ngerti gue." Fania berusaha tenang.
"Yakin nggak ngerti? Perlu gue umumin sekarang?" bisik Ghea lagi.
Fania berdecak kesal, "Iya-iya diem lo! Awas aja kalo semua orang tau, gue makan lo!"
"Wesss ganas amat." Ghea tertawa.
Fania pergi meninggalkan gadis berambut pendek itu, ia tak mau membahas apa yang baru saja terjadi antara dirinya dan Jonathan sementara ia saja masih merasa canggung karenanya.
"Mau kemana lo, Fan?" tanya Ghea melihat Fania bangkit dari duduknya berniat pergi, semua lelaki di sana pun seketika memandang Fania.
"Ahhh ngantuk banget gua gegara kekenyangan," ucap Riko tiba-tiba. Fania menoleh ke arah laki-laki bertubuh kurus tinggi itu.
"Pulang, kuy," sahut David.
"Udah nggak ada energi gue. Pengen merem aja nih mata!" jawab Riko. "Om ... eh Ayah, boleh nggak Riko nginep di sini malam ini?" lanjut Riko kali ini menoleh ke arah Darwin.
"Boleh dong, dengan satu syarat," jawabnya.
"Apa, Yah?"
"Tentu kamu harus telfon orang tuamu dan minta izin kalau mau menginap di sini."
"Ah nggak perlu, Yah. Mama sama papa belum balik dari Australia. Lagian Riko udah biasa nginep di rumah David, iye kan Vid?" David membalas anggukan apa yang dikatakan Riko.
"David juga nginep ya, Yah. David telfon Mama sekarang deh." David pun menelfon seseorang yang sudah pasti itu mamanya.
"Aku juga." Ghea ingin menginap juga. Ah! Akan ada yang menganggu tidur Fania nanti.
"Ya sudah, kalian boleh nginep di sini," jawab Darwin pada akhirnya.
Tanpa berkata apapun, Fania pergi meninggalkan mereka semua. Ia ingin menemui Jonathan yang sedang duduk di pinggir kolam ikan sambil melamun untuk mengkonfirmasi tentang skandal yang baru saja terjadi, yaitu bertemunya dua benda kenyal bersuhu 36°C yang membuat jantung Fania seakan berhenti untuk sepersekian detik, namun tidak berarti apapun bagi Jonathan.
"Jo!" panggilnya.
Jonathan hanya menoleh lalu melanjutkan menatap kolam ikan dengan tatapan kosong. Fania mengumpat dalam hati melihat reaksi lelaki itu. Ia pun melanjutkan langkah mendekati dan duduk disampingnya.
"Lo tuh ya sama tuan rumah gak ada sopan-sopannya sama sekali. Heran gue!" bentaknya kesal. Ia mengembungkan pipi, memajukan ujung bibirku dan memasang wajah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally, I Met You!
Teen Fiction"Kenapa kamu kasih aku bunga matahari?" -Kesha Yeo- "Karena kamu bersinar." -Jonathan Choo-