27

224 30 19
                                    

"Hwall.. aku boleh ngomong sesuatu ke kamu?" Tanya Vivi yang menunduk menatap kedua sepatunya untuk mengalihkan tatapan Hwall

"Apa?" Jawab Hwall

"Hmmm mungkin ini terlalu cepat. Bahkan kamu bakal kaget mendengarkannya. Terserah kamu mau ngatain aku apa. Yang jelas disini aku cuman mau bilang kalo aku sebenernya suka sama kamu. Konyol banget memang kalo cewek ngakui perasaannya deluan. Tapi, aku gak bisa nahan ini lama lama lagi. Ada perasaan sesak saat liat kamu. Dan sekarang aku fikir sedikit lega" ucap Vivi yang masih saja menatap sepatunya tanpa mengangkat kepalanya sedikitpun

"Hey. Lo ngomong sama siapa sih? Sama sepatu elu?" Jawab Hwall

"Lupakan. Kalo gitu aku permisi ya Hwall. Bye" ucap Vivi yang langsung membalikkan badannya tetapi gagal karna tangannya terlebih dahulu di tarik oleh Hwall

"Gue tau elu ngomong gitu ke gue. Gue narik elu bukan untuk balik ngungkapin perasaan gue. Gimana mau ngungkapin. Toh gue gak punya perasaan apa-apa ke elu. Gue mintak maaf. Untuk sekarang gue harap elu hilangin perasaan itu. Sekarang, lo boleh pergi" ucap Hwall yang langsung melepaskan tangan Vivi dan meninggalkannya menuju kelas.

Vivi yang mendengar kalimat Hwall itu cuma bisa nangis karna bagi Vivi apa yang di ucapkan Hwall itu nyakiti banget. Tapi Vivi sadar dirinya emang gak pantas untuk manusia se perfact Hwall.

Vivi menghabiskan waktunya dengan menyendiri di belakang kampus yang kebetulan ada danau di sana. Hampir seharian dia menghabiskan waktu di sana dan akhirnya ada juga niatan dia untuk beranjak dari sana.

Vivi melangkahkan kakinya menuju toilet untuk menyadarkan dirinya. Gak sengaja dia melihat Hwall yang mengenggam tangan irma. Dan membuat hati Vivi luka lagi berkali kali lipat dari tadi. Yang cuma Vivi lakukan cuma melihatnya dan saat sadar dia langsung melangkahkan kakinya menuju keluar kampus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

****

"Plis.. yang ada masalah sama Vivi tolong di kelarin sekarang" ucap Wulan sinis

"Emangnya siapa yang punya masalah dengan tu anak?" Jawab Fani yang gak mau kalah sinis.

"Yang ngerasa aja sih" sambung Nisa

Dengan kalimat Nisa tadi membuat Hwall berdiri dari tempat duduknya dan membuat seisi ruangan kaget

"Kok kamu Hwall yang berdiri. Kan kamu gak punya masalah sama Vivi. Harusnya yang sebelah kamu itu loh yang berdiri" kata Kak Dehya yang merujuk ke gue. Gue kaget pake banget kalimat itu keluar dari mulut seorang kak Dheya.

"Kok kalian kek ngejatohin irma sih" kata Fani yang sedikit meninggikan suara

"Bukan ngejatohin sih. Emang dianya aja yang berulah" saut Nisa yang menatap gue sinis

"Gue? Berulah? Salah gue apa?" Kata gue

"Gak usah sok suci deh" ucap Nisa yang semakin nyinyir.

"Kalian kenapa sih? Kok pada berantem gini!?" Tanya bang Sangyeon yang juga terpancing suasana di ruangan.

"Ya udah kalian berdua. Sana kejar Vivi" kata bang Younghoon menatap gue dengan Hwall.

Bad Boy And Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang