30

252 26 20
                                    

Gue duduk di kursi berhadapan dengan kak Dheya. Dengan muka serius gue memperhatikan setiap kalimat yang di lontarkan oleh kak Dheya. Kak Dheya menceritakan sedetail mungkin. Sampe gue ngerasa gue ngikutan di ceritanya. Wagelaseh

"Gini ya ir. Kamu dengarkan dulu baik-baik awal mulanya terjadi. Sebernya ya ini cuman emak aja sih yang peka banget sama kelakuan dia sebelum hari H penembakan. Tapi ya emak simpen sendiri aja" kata kak Dheya dengan semangat 45

Pada jaman dahulu kala...
Hwall nampak gelisah. Setiap rapat tentang sosialisasi pasti cuman main mainin pena belagak dengerin. Tapi sumpah itu cuman kepura puraannya untuk menutup segala kegelisahannya. Emang bener tu anak kek natural banget aktingnya. Tapi kalo masalah ini Dheya bisa ngeliat keanehan dia.
Bukan hanya satu kali dua kali. Setiap mau berpapasan dengan Vivi, dia selalu muter balik saat mencium bau Vivi. Seperti ada pendeteksi keberadaan Vivi di tubuhnya. Sampe-sampe Vivi yang radius 10 meter aja dia tau.

Sebenarnya tanpa di kepoin pun gelagat Hwall emang beda. Tapi ngga keliatan. Keknya tu anak pinter nutupin segala hal

Setelah 3 hari kelakuan Hwall yang tiap hari gelisah mulu macam di kejar-kejar penagih utang. Tiba lah saatnya di suatu rapat dan kebetulan Vivi gak hadir karna ada kegiatan lainnya.
Dia pun tanpa ba bi bu lagi. Langsung mengeluarkan kalimat yang membuat seisi ruangan bingung terheran heran

"Gue mau nembak Vivi"

Sebuah kalimat yang keluar dari mulutnya membuat seisi ruangan hening ibaratkannya ada suara gagak dan jangkrik yang mengisi

Setelah jeda beberapa detik. Manusia yang ada di ruangan pun kembali seperti semula seakan akan gak ada apa-apa.
Dan itu membuat Hwall kesal sampai mengepalkan tangannya di atas meja

"Gue serius"

Lanjutnya yang membuat seisi ruangan kali ini tertawa terbahak bahak melihat raut muka Hwall yang kesal

"Ah bodo. Gue keluar aja"

Kata hwall yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan untungnya kerah baju Hwall sudah di tarik sama bang Sangyeon sebelum dia melangkahkan kakinya bergerak di posisi saat ini

"Lo serius? Ngomong dong"

Ucap bang Sangyeon yang makin membuat Hwall kesal dengan raut muka andalannya

"Dari tadi gue udah ngomong bang" ucap hwall mendengus kesal

"Ya kan kita kira becanda aja. Soalnya baru kali ini melihat sisi soft seorang hwall" saut nisa yang makin membuat Hwall bete bin bad mood

"Mau di bantuin apa nih?" Tanya bang Younghoon langsung

"Weeehhhhh pakar cinta langsung buka suara uy" ledek Haknyeon

"Ternyata pakar cinta sama tukang ngerdus beda tipis ya" tambah Fani yang alhasil mandapat lemparan sebuah buku dari Younghoon di sebrang sana

"Ini kenapa bahas bang Younghoon sih" ucap hwall sambil memonyongkan bibirnya. Dan membuat gemes para penonton di ruangan sana

"Utu utuuu baby Hwall ngambek. Iya iya sini. Mau di bantuin apa" ucap kak Rissa sambil menepuk-nepuk pantat Hwall seakan akan Hwall itu bayi beneran

Mereka pun akhirnya melupakan rapat yang sedari tadi di rencanakan demi suatu pernyataan dari mulut Hwall
Mereka berdikusi sangat serius seakan akan menyiapkan lamaran yang begitu romantis. Padahal hanya menyatakan "will you be mine" bukan "will you marry me"

.
.
.

4 hari sebelum hari H sudah banyak di siapkan oleh Hwall. Dia rela bolak balik mempersiapkan ini itu. Supaya saat penembakan Vivi suka dan berkesan di hati Vivi.
Hwall bukanlah pendatang baru di dunia percintaan. Dia pernah merasakannya waktu dulu. Tapi kali ini baru pertama kali Hwall merasakan harus melakukan hal yang spesial buat orang yang spesial pula

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Boy And Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang