Chap 3 : 현관의 초인종.

13 2 0
                                    

" i've never taught you. It's dream i've made, so i can hardly sleep"
-paradise-






Bis yang tadi ditumpangi oleh Bong Cun kini telah melanjutkan perjalanannya tanpa nya. Gadis ini terus melangkahkan kakinya menuju sebuah cafe yang tak jauh dari tempat tadi ia diturunkan. Kali ini Bong Cun tidak lagi menggenggam payung nya dengan erat. Ia lebih memilih menyeretnya saja, sudah terlalu malas untuk untuk membawanya dengan benar.

Sampai di cafe tersebut, Bong Cun langsung masuk keruangan khusus untuk para staff. Dan ya Bong Cun kembali melaksanakan kerja paruh waktunya sebagai pelayan disebuah cafe yang lumayan terkenal. Biasanya orang-orang menyebut cafe tersebut dengan La Venza. Pemilik cafe ini adalah seorang pemuda yang telah sukses dalam bidang seni. Menurut rumor, pemuda sukses ini ingin mengalihkan karir nya sebagai seorang pengusaha. Tapi sudahlah, itu hanya sebuah rumor, tidak perlu terlalu dipercaya. Bukankan didunia ini sudah terlalu banyak orang yang tak dapat bertanggung jawab dengan ucapannya?. Tidak mudah mempercayai rumor yang beredar adalah sebuah bentuk tindakan untuk mencegah memperbanyak orang-orang seperti tadi.

" hai Bong Cun, kau sedikit terlambat hari ini, apa ada yang terjadi?" tanya seorang gadis berponi yang bernama Tae Hee. Kim Tae Hee.

" uh, tidak ada apa-apa, jangan terlalu khawatir bisa?" gerutu Bong Cun sambil sedikit tertawa.

Bong Cun tau dan sangat mengenali Tae Hee. Gadis ini merupakan sahabatnya. Mereka bertemu disebuah taman bermain didekat kawasan rumah Bong Cun. Saat itu sudah malam. Bong Cun sedang duduk-duduk dikursi taman kemudian datang Tae Hee. Saat itu mereka belum saling mengenal. Kondisi Tae Hee saat itu sedang tidak baik, dimata Tae Hee terlihat genangan air mata yang siap tumpah kapan saja. Bong Cun menawarkan diri untuk menjadi tempat Tae Hee mencurahkan isi hatinya. Dan keesokan harinya mereka dipertemukan disebuah cafe yang sekarang telah menjadi tempat mereka berdua berkerja.

Kim Tae Hee adalah seorang gadis yang sangat peka akan sekitarnya. Lain hal nya dengan Bong Cun, ia kebalikan dari Tae Hee. Bong cun sangat tidak peka-an tentunya sekarang Tae Hee sudah tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Bong Cun.

" kau bisa bercerita nanti, aku akan siap mendengarkanmu" ucap Tae Hee sambil meremas bahu Bong Cun.

" haha, kau selalu tau perihal mood ku Hee-ya " ucap Bong Cun sambil memasang seragamnya.

" tentu saja " kata Tae Hee sambil tersenyum hingga memperlihatkan gingsul yang mempermanis senyumnya.

Kini, Bong Cun dan Tae Hee sudah berada ditempatnya masing-masing. Tae Hee menjaga tempat pembayaran dan Bong Cun mengantarkan pesanan para pelanggan. Tak ada yang begitu istimewa di hari ini.



Sementara disisi lain..

" astaga aku bisa gila jika begini terus " racau pemuda yang tengah berbaring di kasurnya.

Suasana di apartemen nya kali ini begitu membosankan. Jimin sudah terus berkeliling apart nya untuk mencari hiburan. Dia sudah mencoba untuk bermain game, memasak sesuatu, menonton beberapa film. Tapi dia masih saja merasa bosan.

Ini adalah hari liburnya. Entah sudah berapa lama dia menikmati liburannya sampai tak dapat dihitung lagi karna terasa begitu lama bagi Jimin. Ia ingin cepat kembali masuk kuliah. Sangat membosankan dirumah tanpa harus ada yang dikerjakkan.

Akhirnya Jimin memutuskan untuk menelfon temannya, Kim Taehyung.

Drrrtt..drrrtt....

Akhirnya yang dihubungi telah mengangkat telfonnya.

" ada apa? " tanya seseorang diseberang sana.

" apa kau sibuk?" -jm

" tidak, hei.., mari kita mengunjungi cafe ku, aku ingin mengecek perkembangannya"-kth

" yaa.., kau sangat tau apa yang ingin aku kulakukan " ujar Jimin, dia tersenyum kecil karna mendapat ajakan dari sahabatnya ini. Jimin merasa begitu senang. Mungkin karena ada akan sesuatu yang dia lakukan, bukannya hanya terus berdiam diri dikamar membiarkan kebosanan mengerogotinya. Dia merasa bebas. Kebahagian yang sangat sederhana bagi Jimin.

" baikalah, kita bertemu dia cafeku, sampai jumpa nanti" ucap taehyung kemudian memutuskan sambungan.

Di cafe La Venza..

" Bong Cun!! " teriak Tae Hee.

Waktu shift mereka sudah selesai. Saatnya mereka mulai mengemasi barang dan bergegas untuk pulang. Ini masih siang, tetapi mungkin sudah pukul 2 lewat seperempat menit.

" baiklah, aku akan mengganti seragam dulu" balas Bong Cun sambil membereskan meja terakhir yang perlu dibersihkan.

Kring..

Suara bel pintu masuk Cafe berbunyi. Awalnya Bong Cun kira itu adalah orang yang akan menggantikan posisinya di waktu sekarang. Karena ini merupakan jam pergantian shift

" hei..," Bong Cun tak dapat melanjutkan kalimatnya. Dia terkejut melihat seseorang yand baru saja datang.

" wah kau lagi, apa yang kau lakukan disini Bong Cun" ujar pemuda tersebut dan kembali memperlihatkan senyum dan mata yang tenggelam akibat pipinya yang berisi.



To be continue......













Vot nya dong gaes .hehe ヽ('□`。)ノ

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang