Setiap malam aku pasti tidur dengan tubuh yang penuh luka memar. Itu semua adalah hukuman yang kudapatkan dari Mom dan Dad, hukuman bagi anak yang nakal. Aku sudah berusaha agar bisa menjadi anak yang baik bagi mereka tapi pada akhirnya aku sendiri yang mengacaukannya. Apapun yang kulakukan untuk mereka ternyata belum bisa membuat mereka menyayangiku.
Aku tersenyum lemah saat mengingat semua hukuman yang mereka berikan padaku selama ini. Dikurung di gudang bawah tanah rumah kami selama sebulan, tidak diberi makan malam, dipukul dengan tongkat baseball kesayangan Dad, menyiram tubuhku dengan air panas, Aah.. Terlalu banyak hukuman yang memang pantas diberikan untuk anak nakal sepertiku.
Tidak mengapa jika Mom dan Dad menghukumku, asalkan aku bisa mendapatkan kasih sayang mereka. Ya, itu adalah impianku. Aku ingin suatu hari nanti bisa pergi ke ladang cosmos, bunga kesukaanku, bermain bersama teman-teman dan orang tua yang menyayangiku di sana.
Aku memang tidak mengenal atau pernah bertemu manusia lain selain Mom dan Dad, kami tinggal di dekat hutan dan danau yang indah. Tapi aku tidak boleh keluar rumah, mereka mengurungku di kamar setelah pekerjaan yang mereka perintahkan sudah selesai ku kerjakan.
Hingga di suatu malam berkabut aku melihat sosok pria berwajah polos, dengan setelan jas, celana dan dasi berwarna hitam, tengah berdiri diantara pepohonan. Yang paling menarik adalah tubuhnya sangat tinggi dan langsing, sampai-sampai aku mengira dia adalah batang pohon. Aku bertanya-tanya siapa dia sebenarnya? Mungkinkah dia teman Mom dan Dad? Sebagai seorang manusia sosoknya terlihat berbeda dari aku, Mom, dan Dad.
Sejak malam itu aku selalu melihat dirinya melalui jendela kamarku, aku sangat penasaran dengannya. Mom dan Dad juga sepertinya tidak tahu jika dia selalu muncul setiap malam, mengawasiku dari balik pepohonan. karena tidak mengetahui namanya, aku menjulukinya Mr. Slendy.
Malam ini, seperti biasanya aku mau mengintip Mr. Slendy melalui jendela kamar. Tapi kali ini Mr. Slendy tidak berdiri didekat pepohonan, dia sudah berdiri di depan jendela kamarku! Aku terpekik kaget memundurkan badanku. Namun ada perasaan senang saat bisa melihatnya sedekat ini.
"Ikutlah denganku nak.." Aku mendengarnya berbicara bukan melalui mulut, melainkan batin.
"Ke-kemana..?" Tanyaku memberanikan diri. "Ke tempat dimana semua orang akan menyayangimu" Aku terdiam sejenak, memikirkan perkataannya. Apakah mungkin impianku bisa menjadi kenyataan?
"Termasuk Mom dan Dad?" Tanyaku ragu-ragu. Ada jeda panjang sebelum dia menjawab pertanyaanku.
"Ya..."Aku tersenyum lebar, Mr. Slendy mungkin adalah malaikat yang diutus Tuhan untuk membuat impianku menjadi kenyataan. Selama ini dia mengawasiku dari kejauhan agar dia bisa melihat apakah aku ini anak yang baik atau nakal. Dan terbukti bukan? Dia mengajakku ke tempat dimana semua orang akan menyayangiku termasuk Mom dan Dad! Aku sangat bahagia sekali.
Sayup-sayup aku mendengar banyak suara anak kecil seusiaku bernyanyi bersama-sama.
~You dont have to worry... Cause Slendy's watching you~
Aku tersenyum sumringah, menyambut uluran tangan ramping milik Mr. Slendy yang akan menuntun jalanku, aku pun ikut bernyanyi.
~I don't have to worry, cause Slendy's watching me.....~
.
.
Impianku akan menjadi kenyataan kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Urban Legends
TerrorLegenda urban merupakan mitos atau legenda kontemporer yang seringkali dipercaya secara luas sebagai sebuah kebenaran. Kebanyakan berkaitan dengan misteri, horor, ketakutan, humor, atau bahkan kisah moral. Legenda urban tidak selalu berarti kisah bo...