💞[8]Peka!

110 20 5
                                    

12 februari 2018

Untukmu bulan

Hai, bulan. Lama tak kelihatan. Atau aku saja yang tak pernah lagi menengadah untuk menatapmu?

Hai, bulan. Bisakah kau sampaikan pesanku padanya? Aku harap dia juga sedang memandangmu seperti aku memandangimu sekarang.

Hai, bulan. Bisakah kau katakan padanya? Aku merasa sangat beruntung dapat merasakan menjalani hubungan ini di dalam hidupku.

Lalu katakan padanya bahwa bagaimanapun dia, apapun yang dilakukannya sudah sangat cukup bagiku apabila dia berada disampingku.

Jangan lupa juga sampaikan bahwa aku benci karena dialah yang dapat membuat hatiku berantakan belakangan ini. Dia membuatku tersenyum lalu.....seketika itu juga membuatku menangis.

Satu lagi, bulan. Sampaikan padanya aku sangat menyayanginya dengan tulus. Dia bukan yang pertama, tapi aku harap dialah yang terakhir.

Bulan, sudahkah kau sampaikan padanya? Terakhir, bulan. Terima kasih sudah mendengarkanku

~rsm~

Sejenak Eca melihat buku kumpulan puisinya tapi ada satu yang terselip di dalam buku puisinya itu, yap itu adalah lembaran puisi yang ditulisnya untuk Devan 10 bulan yang lalu. Lalu Eca teringat kejadian waktu di cafe dan Eca langsung membuka jendela kamarnya

"Devan aku rindu kamu yang dulu, kamu yang selalu berkata jujur tanpa ada hal yang ditutupi," Curahan hati Eca sambil melihat ke arah bintang yang gemerlap di malam hari.

Drtt... Drtt...

1 pesan belum terbaca

From : Devan
Ca maaf ya aku baru ngabarin soalnya tadii aku ada urusan bentar

To : Devan
Pasti urusan sama cewek gatel itukan

From : Devan
Cewek siapa yang kamu maksud ca aku gak ngerti

To : Devan
Pikirin aja sendiri

From : Devan
Loh kamu kok gtu sih ca

Eca tak membalas pesan terakhir yang di kirim Devan ia lebih memilih membaringkan badannya di atas kasur.

~~❤~~

05.00

Waktu menunjukan pukul lima pagi Eca bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan berwudu untuk melaksanakan solat subuh. Setelah itu Eca pergi ke meja makan untuk sarapan pagi yang telah di siapkan Dewi dan seperti biasa di meja makan ada Papahnya dan Adiknya Eca.

"Tumben kamu pagi - pagi udah siap- siap mau kesekolah," kata Papahnya Eca

"Eca bangun siang di katain kayak kebo, Eca udah siap - siap sekolah pagi - pagi masih di katain, jadi Eca harus gimana Pah?" Bibir Eca seketika memanyun

"Kamu itu yah Ca, Papah kan cuman nanya, Eh iya Ca nanti yang mau nganter kamu ke sekolah Devan kan Ca?" Papah Eca langsung mengubah topik pembicaraan

Teka Teki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang