💞[14]kisah usai

87 16 6
                                    

Untuk kesekian kalinya dikecewakan oleh seseorang yang dianggap bisa menjaga hati namun nyatanya malah melukai

~~❤~~

"Sejujurnya aku menjalani hubungan ini karna aku kasihan sama kamu, kamu itu anak culun, dekil, sering di bully lagi ya supaya popularitas aku naik jadi aku ngajak jadian sama kamu, dan untuk 11 bulan itu, itu semua cuman sandiwara, dan asal kamu tahu Ca aku sama sekali gak cinta sama kamu,  aku cinta sama Lulu,"

Plakkkkk

Mamah Eca yang tak sengaja mendengar perkataan Devan, langsung menamparnya, karna mamah Eca tak bisa mengontrol emosinya, Dan Eca mati kutu seketika melihat kejadian itu

"Mamah, apa yang mamah lakuin?" Eca pun tersentak kaget atas apa yang dilakukan mamahnya terhadap Devan

"Itu adalah hukuman yang setimpal untuk dia, mau aja kamu di bodohin sama cowok macam kadal seperti ini, untung saja kamu sudah tidak ada hubungan dengan dia lagi," Mamah Eca sangat emosi sekali terhadap Devan, ingin rasanya mamah Eca menamparnya lagi, untung nya mamah Eca masih berada dalam batas sadar

"Gak sopan banget sih jadi orang tua, langsung main tampar saja, asal tante tahu ya, Aku juga gak sudi buat ngejalanin hubungan ini dengan anak tante, dan satu hal lagi yang tante harus tau saya itu tidak mempunyai rasa cinta sama anak tante, dia aja yang mudah sekali untuk dibodohi dan langsung menerima saya," Devan pun bersikap angkuh dan tutur katanya sudah tidak bisa dikontrol lagi, itu membuat mamah Eca naik pitam, dan Eca semakin takut Devan akan membalas perlakuan tadi yang dilakukan mamah Eca terhadap Devan, Eca semakin mencekam kedua tangannya takut terjadi yang tidak - tidak terhadap mamahnya, badan Eca langsung panas dan bercucuran keringat dingin

"Asal kamu tahu, anak saya tidak bodoh kamu yang bodoh telah menyia nyiakan ketulusan cinta dari anak saya, dan asal kamu tahu ya kalo Kamu menjadi pendamping anak sayapun saya rasa itu tidak pantas karena mendapatkan laki - laki bajingan seperti kamu, ingat karma itu ada, sekarang kamu ada diatas dengan popularitas kamu, suatu saat kamu akan hancur dengan popularitas yang sudah kamu dapatkan," Jari tangan mamah Eca sampai menunjuk - nunjuk muka Devan, Devan pun emosi dan ia hampir saja menampar muka mamah Eca

"Berhentii!!! Asal kamu tahu Dev kamu boleh sakiti perasaan aku, tapi kamu jangan pernah sakiti perasaan mamah aku, ataupun menyakiti fisik mamah aku, mamah ku ga salah ingat itu, yang mempunyai masalah itu aku dan kamu, jadi cukup! Hargai mamah aku Dev," Eca pun semakin tak tahan dengan perlakuan Devan yang semakin kesini semakin kurang ajar

"Sudah kalian cuma buang - buang waktu saya saja, saya tidak perduli apa yang dikatakan oleh tante, ini hidup saya jadi tante jangan sok ngatur hidup saya, dan kamu ca makasih ca berkat kamu sekarang aku sudah menjadi populer, dan sekarang aku sudah gak butuh kamu lagi," Devan pun tersenyum licik

"Dasar anak kurang ajar," Mamah Eca pun mengangkat tangannya untuk menampar Devan lagi, namun hal itu dicegah oleh Eca

"Apa? Tante mau nampar aku lagi? Sini tampar, aku gak takut kok sama tante," Devan pun semakin menantang mamah Eca

"Sudah dev cukup, aku gak mau liat kamu dihadapan aku lagi, aku capek"
Eca Tak dapat menahan perkataan Devan yang semakin lama semakin kurang ajar bahkan ia berani berkata kasar kepada mamahnya itu sudah kelewat batas

"Baik sekarang juga aku akan pergi, jadi aku bebas mau dekat sama siapapun juga tanpa sebuah halangan, termasuk kamu," Devan pun sambil menunjukan senyum kemenangan atas dirinya, Eca pun semakin sakit hati, Eca seperti diperlakukan layaknya boneka mainan yang dibutuhkan hanya sesaat

Teka Teki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang