I'M BACK :*
***
Hari ini adalah hari yang sangat melelahkan untuk Senja. Banyak sekali pekerjaan yang menumpuk padahal ini baru hari Senin. Kepala Senja mau pecah rasanya memikirkan pekerjaan tersebut.
Saat Senja akan keluar dari kantornya, sebuah mobil ranger rover terparkir tepat di depan lobi. Ia sedikit mengeryit heran. Siapa pemilik mobil tersebut? Karena ini sudah jam pulang kerja dan seingatnya karyawannya tidak ada yang pernah membawa range rover seperti itu.
Senja bisa melihat seorang laki-laki dengan setelan jasnya keluar dari mobil tersebut. Senja sangat mengenali siapa dia. Siapa lagi kalau bukan Raka. Senja mendengus nafas kasar saat melihat Raka menghampirinya.
"Ngapain ke sini?" tanya Senja dengan nada sinis. Ia masih teringat dengan ucapan Raka kemarin yang membuatnya dongkol.
"Mau ngajak pulang bareng sebagai tanda permintaan maaf. Boleh?" ajak Raka dengan ramah.
Entahlah menurut Senja, Raka sedikit berbeda hari ini. Ia terlihat lebih manis seperti seorang laki-laki yang tengah berusaha mendekati seseorang wanita untuk menjadi kekasihnya. Sejujurnya Senja sedikit risih dengan perubahan ini.
"Hello back to the earth Senja" Raka mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah Senja membuat lamunan Senja terhenti.
Wajahnya merona seketika. Ia begitu malu kedapatan melamunkan seseorang di depan orangnya langsung. Demi apapun perasaan ini sangat tidak cocok untuk umurnya yang sekarang. Perasaan seperti ini harusnya dirasakan oleh kalangan remaja bukan orang dewasa sepertinya.
"Jadi gimana? Mau gue anterin pulang apa enggak?" tanya Raka lagi.
Sejujurnya Raka sangat berharap kalau Senja mau menerima tawarannya. Sebenarnya Raka sudah sedari kemarin ingin sekali mengajak Senja jalan. Tetapi ia terlalu gengsi untuk bilang kemarin, sehingga ia harus mengalami pertengkaran oleh Senja yang membuat Senja marah padanya.
Senja sedikit ragu untuk menerima tawaran dari Raka, tetapi ia juga ingin mencoba berdamai dengan masa lalu. Toh dulu ia juga pernah menjalin hubungan baik dengan Raka. Bahkan dia dulu pernah bersahabat dekat dengan Raka. Mungkin ini saatnya ia berdamai dengan Raka. Berdamai dengan masa lalu yang pernah ia lalui bersama Raka.
"Bolehlah itung-itung hemat bensin supir" balas Senja.
Sedetik kemudian mereka tertawa bersama. Entahlah apa yang sebenarnya mereka tertawakan. Raka membukakan pintu untuk Senja sembari membungkukkan badannya seperti mempersilahkan tuan putri.
"Silahkan masuk nona"
"Terima kasih pak" balas Senja disertai senyum jahilnya.
Dengan setengah tertawa Raka menutup pintu tersebut dan masuk ke dalam mobil dan duduk pada kursi kemudi.
"Jadi kita langsung pulang atau mau jalan dulu?" tanya Raka, ia sangat berharap bahwa Senja akan memilih pilihan yang kedua karna perutnya juga sudah lapar sedari tadi siang belum makan sama sekali.
"Aku rasa lebih baik kita pergi jalan dulu, aku merasakan kalo perutmu sedang dalam keadaan kurang energi" sindir Senja. Sampai saat ini pun Senja masih ingat kebiasaan Raka yang suka sekali melawatkan jam makan siangnya.
"Baiklah ,restoran jepang tidak terlalu buruk untuk merayakan perdamaian kita hari ini" usul Raka dan Senja pun mengangguk menyetujui usul dari Raka tersebut.
***
Setelah selesai dengan dinner bersama, Raka mengantarkan Senja. Mereka pulang ke rumah pukul setengah delapan karena Senja menyuruhnya untuk pulang lebih awal karena teringat dengan Senja kecil.
Sedikit membingungkan memang jika Senja harus memanggil anak Raka dengan sebutan nama seperti panggilan Namanya sendiri.
"See u next time nja, aku harap ini bukan pertemuan terakhir kita mengingat kita sudah baikkan" ujar Raka begitu ia mempersilahkan Senja untuk keluar dari mobil.
"Tentu saja. Kita bisa bertemu lagi" sahut Senja.
Mereka terdiam cukup lama dengan mata yang saling bertatapan sampai Raka mendekatkan wajahnya kepada Senja.
Cup
Ciuman itu turun tepat di atas kening Senja.
"Good night Senja" bisik Raka tepat di samping telingan Senja.
***
love you guys :*
tbc:*