RAKA || 10

1.7K 87 1
                                    

Thank u, @mayazky_ ide dari bab ini dia yang bikin :)

***

Hari minggu ini Senja memiliki Janji dengan Senja junior untuk mengajaknya makan malam bersama. Hal itu pasti tidak lepas dari peran Raka yang menghasut Senja juniro untuk mengajaknya pergi. Senja memoles lipstik tipis ke bibirnya. Jam dipergelangan tangannya menunjukkan pukul setengah tujuh malam.

Tin tin tin

Suara klakson mobil terdengar dari luar rumah Senja. Itu pasti Raka pikir Senja. Dengan cepat Senja memakai flat shoesnya dan beranjak turun untuk menghampiri Raka dan Senja junior. Diluar gerbang terlihat Raka yang tampak tampan dengan celana jeans dengan atasan kaos polos yang dilapisi jaket boomber sedangkan Senja junior tampak cantik dengan stelan dress santai.
Jika dilihat-lihat, mereka bertiga terlihat seperti keluarga. Apalagi dengan Senja yang juga tampak menawan dengan stelan dress yang semiformal. Mereka bertiga terlihat seperti keluarga bahagia.

Senja berjalan menghampiri Raka dan Senja junior yang berada diluar gerbang.

"Wah bunda cantik banget" puji Senja junior dengan pipi gembilnya.

"Makasih. Kamu juga cantik banget" balas Senja sembari mengelus pelan rambut milik Senja junior.

"Kalo ayah ganteng gak bun?" tanya Senja junior.

Senja bingung mau menjawab apa. Dia akui kalau Raka tampak menawan kali ini. Lebih tampak muda untuk ukuran seorang pria yang sudah memiliki anak. Senja hanya menjawab pertanyaan Senja junior dengan tersenyum tipis.

"Ayo kita berangkat. Nanti kemaleman" ajak Raka.

Raka paham betul situasi itu dan langsung mengalihkan pertanyaan anaknya dengan mengajaknya segera berangkat. Hal tersebut langsung disetujui oleh Senja junior. Akhirnya mereka bertiga pergi untuk menuju salah satu restoran untuk dinner bertiga.

****

Makan malam mereka bertiga cukup terbilang tenang. Seperti sekarang mereka bertiga tengah menikmati makanan mereka masing-masing. Ditengah acara makan itu Raka berdiri untuk pamit sebentar ke toilet.

Senja dan Senja junior kembali melanjutkan acara makannya. Namun, baru beberapa suap yang masuk ke dalam mulutnya sudah ada yang menepuk pelan bahunya.

"Senja" panggil orang yang menepuk bahu Senja tadi. Dari suaranya bisa ia tebak kalau pemilik suara tersebut adalah seorang wanita.

Senja berbalik dan betapa terkejutnya saat mendapati seorang wanita yang sedang berbadan dua. Dan lebih terkejutnya lagi ia mendapati laki-laki yang amat ia kenal berdiri disamping wanita tersebut dengan kedua tangan yang saling menggenggam. Mereka berdua adalah Nean dan Widya.

Jika kalian lupa dengan Nean dan Widya biar aku ingatkan. Nean dulunya adalah ketua OSIS di SMA-nya. Ditambah lagi dengan sejarah dimana dia pernah menyukai Senja dulu. Dan jangan lupa juga dengan Widya. Dia dulunya adalah sahabat Senja. Mereka sudah lama tidak bertukar kabar. Memang hanya Widya yang lost contact saat mereka lulus SMA.

"Widya! Nean!" seru Senja lalu menghampiri kedua orang yang sudah lama ia anggap sebagai keluarga lalu memeluknya. Ia amat merindukan dua sahabat yang lost contact ini.

"Awh.." Widya meringis pelan.

Sontak saja Senja melepaskan pelukannya. Ia menundukkan kepalanya dan melihat perut widya yang sudah membesar.

"Lo hamil wid?" tanya Senja dengan mata membesar.

Widya mengangguk.

"Udah delapan bulan" jawabnya sembari mengelus perutnya.

"Bapaknya siapa? Kok lo ga ngundang gue waktu nikah. Ih jahat banget" balas Senja dengan nada merajuk.

"Ini bapaknya ada disebelah gue" ujar Widya sembari menunjuk Nean yang berada di sebelahnya.

Jawaban Widya membuat Senja kaget.

"Kok bisa?! Wah parah lo yan. Katanya mau nungguin gue sampe balek ke indo, ternyata malah married duluan" canda Senja kepada Nean.

"Heheh.. Lo nya lama banget sih. Ya udah gue sama yang pasti. Ya gak yang?" tanya Nean sembari merangkul bahu Widya lalu mencium pelipis Widya.

"Bunda bundaa" Senja junior yang sedari tadi diacuhkan karena Senja sedang melepas kangen dengan sahabat-sahabatnya menarik pelan ujung dress yang dikenakan Senja.

"Eh iya, ya ampun sampe lupa kalo ada kamu"ujar Senja.

"Ini anak lo nja? Wah parah. Lo ngatain gue sama widya yang nikah ga ngundang-ngundang. Apa kabar lo? Dateng-dateng bawa anak segede gini" tutur Nean.

"Iya nih. Lo mah curang. Btw, mana bapaknya?" balas Widya.

Setelah Widya mengucapkan itu, Raka datang menghampiri Senja dan anaknya. Ia sudah selesai dengan ritualnya di kamar mandi.

"Ayo makan lagi. Kenapa pada berdiri. Itu makanannya nanti keburu dingin" ujar Raka yang masih belum menyadari keberadaan Nean dan Widya.

Kedua sahabat Senja itu dibuat melongo dengan kedatangan Raka. Banyak pikiran yang berkecamuk di kedua otak itu. Apa Raka suami Senja? Bukannya Senja benci sama Raka? Bukannya Raka sukannya sama Sisi?

"Jadi, suami lo Raka nja?"

****


TBC:*

MEET AGAIN (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang