6

325 148 45
                                    

Riki mencoba menatap teman temannya seolah olah sedang meminta pendapat dari teman temannya untuk memberitahukan kepada bulan atau tidak. Semuanya menganggukan kepala. Lalu riki menarik napas dan mencoba menjelaskan nya kepada bulan secara perlahan.


" kita tahu dimana bintang. Maafin kita semua karena ini... " jelas riki ucapan nya berhenti karena riki tidak sanggup membicarakan nya.
" kenapa kalian setega itu sama gue ? " 

" kita semua sudah janji sama bintang untuk tidak memberi tau lo ,karena bintang gak mau buat lo sedih lan. "

...


Terlalu banyak cerita sehingga aku tak mampu untuk bicara, semua bukanlah hanya kebahagiaan yang aku terima tetapi rasa sakit yang kau berikan juga.



Setelah itu teman teman bintang membawa bulan kesuatu tempat, dan mereka bilang bintang ada disana. Bulan tidak pernah tahu rumah yang ditunjukan. Bulan sempat berpikir dia tidak pernah tahu rumah ini. Dan bintang tidak pernah cerita tentang rumah yang ditunjukan riki dan teman teman nya.


" coba lo masuk ke kamar itu." Pinta riki dengan nada yang pelan sembari menunjukkan nya


Lalu bulan berjalan menuju kamar yang ditunjukan riki, dan bulan mencoba membuka knop pintu nya secara perlahan. Di dapatinya ada seorang laki laki dileher nya terbalut oleh syal. Yang sedang duduk diatas kursi roda menghadap jendela dan membelakangi bulan.

Bulan mencoba untuk mengenalinya, lalu bulan mencoba mendekatinya secara perlahan. Dan sepertinya bulan tahu laki laki yang duduk di kursi roda itu siapa.


" bintang ? "


Bulan mencoba untuk mendekatinya, dan bulan berdiri disampingnya. Dilihatnya seorang lelaki dengan wajah yang pucat memandang kosong kearah jendela dan lehernya dibaluti oleh syal.

" Bintang"

Dia mencoba membalikan badan dan tidak bulan sangka dia adalah bintang, seketika bulan memeluknya dengan tangisan rindu selama ini.

" kenapa kamu bin? " dengan memegang pundak nya
" gue gak apa apa lan " senyuman tipis dilemparkan olehnya

" tidak apa apa bagaimana, kamu lagi sakitkan. Jangan bohong, terus kenapa kamu pakai syal ketika musim panas begini ? "

Bintang mencoba menenangkan bulan dengan memegang kedua tangan nya. air mata bulan tidak berhenti keluar, usapan tangan bintang yang menghapus air mata bulan dipipi. kini terasa kembali, hangat nya perhatian yang sudah lama bulan cari. Usapan tangan yang yang begitu menenangkan bulan.



" maafin gue gak kasih tau lo, gue takut lo menjauh dan melupakan gue. " dengan erat memegang kedua tangan bulan
" gue benci kamu bintang. "
" gue tahu gue salah, gue terima Jika lo membenci gue."


Bulan mencoba memalingkan wajah darinya, bulan tidak tahan untuk menahan tangis, Seketika terlintas dipikiran bulan teringat kakak nya dulu.

" lo kenapa gak bilang yang sejujurnya bin, apa lo tahu apa yang gue rasakan saat itu? "
" gue takut kehilangan lo dan dengan keadaan lo seperti ini membuat gue teringat akan kakak gue dulu " sambungnya.

" gue gak mau membuat lo susah" jelas bintang
" selama ini lo anggap gue apa? "
" gue sayang lo bin, gue gak mau kehilangan lo, gue cinta sama lo " sambungnya.

Bintang mencoba untuk berdiri dan memeluk bulan, bintang memegang kedua pundak bulan. Dan kini yang bulan takutkan terjadi, bulan tidak mau kehilangan orang yang ia sayangi untuk kedua kalinya.

Antara Bulan Dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang