Setibanya sampai rumah, motor yang terparkir di halaman rumahnya. Menarik perhatian kedua orangtua Bulan yang sedang duduk di ruang tamu. Bulan membuka knop pintunya, dan menyalami orangtuanya.
"Maaf Ma Pa, Bulan pulang telat habis dari rumah temen"
Orangtua Bulan mengerti karena tidak seperti biasanya wajah Bulan cemberut setelah pulang dari rumah teman temannya. Orangtua Bulan menyuruhnya untuk segera mengganti pakaian, lalu Bulan menurutinya.
"Pa Bulan kenapa ya hari ini nggak kayak biasanya, kemarin kemarin dia lagi happy banget"
"Mungkin ada masalah sama Bintang"
"Kok Papa tau?"
"Sebelum Bulan datang, Bintang telephone Papa katanya Bulan lagi marah sama Bintang," jelasnya.***
Bulan mengenakan mukena untuk menunggu sholat maghrib. Setelah adzan maghrib berkumandang Bulan segera melaksanakan sholat maghrib, diakhir sujud rakaatnya Bulan berdoa agar selalu didekatkan dengan orang orang yang dicintainya.
Bulan berjalan menuju meja belajar nya, lalu duduk mengambil foto Bulan dan Bintang saat Bintang dan Bulan baru pertama kali saling mengenal. Bulan teringat akan kenangan yang dulu pernah menghiasi hari hari Bulan, saat Bintang membayar pesanan makanan Bulan, saat Bintang pertama kali datang ke kelas Bulan, saat Bintang mentelephone untuk menawari Bulan gabung dengan grup bandnya.
Semua kenangan yang pernah menghiasi hari hari Bulan semuanya seolah-olah terbayang kembali. Bulan rindu akan sosok Bintang yang dulu, yang tidak pernah menyembunyikan sesuatu darinya. Sempat terlintas Bulan bertanya pada dirinya mengapa Bintang harus menyembunyikan penyakit nya, lalu mengapa Bintang menganggap dirinya seperti orang asing. Bulan mencoba menjauhkan pikiran buruk tentang Bintang, karena Bulan percaya jika Bintang masih sama seperti Bintang yang dulu. Yang selalu menghiasi hari harinya. Dan Bulan percaya jika Bintang tidak akan pernah menghiantinya.
Bulan tertidur lelap setelah melaksanakan sholat isya, ibu nya menghampiri Bulan yang tertidur di ranjang nya. Ibu nya mengerti jika hari ini Bulan sedang gelisah, ibu nya mencium kening Bulan lalu keluar dari kamar Bulan.
***
Kabut awan masih terlihat, semilir angin pagi hari masih terasa. Bintang bersiap-siap untuk pergi sekolah, namun Bintang masih terpikir akan kejadian kemarin setelah Bintang membentak Bulan. Bintang merasa bersalah dan Bintang harus berjuang mendapatkan permohonan maaf dari Bulan. Bintang segera bergegas pergi sekolah diantarkan supir pribadi nya. Setelah Bintang sakit kemarin, orangtua nya tidak mengizinkan Bintang untuk membawa motor kembali.
"Rena, Bulan mana?" Tanya Bintang saat berpapasan di gerbang sekolah.
"Gak tahu, gue kan baru nyampe sekolah Bin"
"Eh gue ikut ke kelas lo ya," kata Bintang yang mengikuti Rena menuju kelasnya.
"Terserah lo dah"
Bintang dan Rena berjalan bersama, namun orang orang di sekitar nya melirik Rena tidak suka. Sesaat Rena dan Bintang menjadi perhatian orang orang di sekitarnya.
"Eh gue gak ada apa apa ya sama Bintang, jadi kalian semua nggak usah lirik gue kayak yang nggak suka gitu," tukas Rena saat berjalan melewati segerombolan perempuan, yang mana itu adalah adik kelasnya dan fans Bintang.
"Udah gak usah dianggap mereka"
"Gara gara lo sih, ini nih alasan gue males jalan bareng lo di sekolah"
"Ya mau gimana lagi Ren, gue juga nggak tahu kenapa mereka sampe segitunya sama gue"
"Ya itu karena lo yang kegantengan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bulan Dan Bintang
Short Story📍REVISI! Ketika seseorang berjuang dalam kegelapan untuk menemukan cahaya keterangan. Sebuah perjalanan yang sangat menantang mulai dari ditinggalkan oleh kakak kandungnya. Dan orang orang yang dicintai. Apakah ini sebuah penghianatan? Minta commen...